Gasifikasi Batu Bara, Jokowi: Sudah 6 Tahun Lalu Saya Perintahkan

Negara bisa menghemat subsidi Rp7 triliun per tahun

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dymethil eter (DME). Dalam sambutannya, Jokowi mengaku sudah memerintahkan hilirisasi batu bara ini sejak enam tahun lalu, namun baru terealisasi saat ini.

“Saya sudah berkali-kali menyampaikan mengenai hilirisasi, industrialisasi, pentingnya mengurangi impor, ini sudah 6 tahun yang lalu saya perintah, tetapi alhamdulillah hari ini meskipun dalam jangka yang panjang belum bisa dimulai, alhamdulillah hari ini bisa kita mulai groundbreaking proyek hilirisasi batubara menjadi DME,” kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Punya Modal Kuat untuk Green Economy

1. Jokowi sebut impor LPG Indonesia mencapai Rp80 triliun

Gasifikasi Batu Bara, Jokowi: Sudah 6 Tahun Lalu Saya PerintahkanGroundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim pada Senin (24/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi kemudian meminta jajarannya untuk mengurangi impor. Sebab, impor LPG Indonesia mencapai Rp80 triliun. Belum lagi, pemerintah masih harus memberikan subsidi agar bisa dijangkau masyarakat.

“Subsidinya antara Rp60-70 triliun. Pertanyaan saya apakah ini mau kita teruskan? Impor terus yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain padahal kita memiliki bahan bakunya, kita memiliki raw materialnya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME hampir mirip dengan LPG tadi,” jelas Jokowi.

Baca Juga: Dirut Pertamina Pantau Ketersediaan BBM dan LPG di Seluruh Indonesia

2. Tak ada bedanya api dari LPG dan DME

Gasifikasi Batu Bara, Jokowi: Sudah 6 Tahun Lalu Saya PerintahkanGroundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim pada Senin (24/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi juga membandingkan api dari DME dan juga dari LPG. Menurutnya tidak ada bedanya. Maka dari itu, ia meminta agar impor LPG dikurangi.

“Kalau ini dilakukan yang ini saja, di Bukit Asam ini yang bekerja sama dengan Pertamina dan air produk ini nanti bisa sudah berproduksi, bisa mengurangi subsidi dari APBN itu Rp7 triliun kurang lebih,” ujarnya

3. Negara bisa hemat subsidi Rp60-70 triliun bila berhasil menyetop impor LPG

Gasifikasi Batu Bara, Jokowi: Sudah 6 Tahun Lalu Saya PerintahkanGroundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim pada Senin (24/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, apabila impor LPG bisa dihentikan dan diganti dengan DME, maka negara bisa menghemat subsidi senilai Rp60-70 triliun.

“Ini yang terus kita kejar. Selain kita bisa memperbaiki neraca perdagangan kita karena gak impor, kita bisa memperbaiki neraca transaksi berjalan kita karena kita gak impor, tapi banyak memang ini perintah udah 6 tahun yang lalu saya sampaikan. Tapi memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor,” tutur Jokowi.

Baca Juga: Impor Gula Lampaui Kebutuhan, Pemerintah Didorong Revisi Aturan Impor

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya