Ini Faktor Alam yang Picu Cuaca Esktrem di Indonesia

Indonesia belum mencapai puncak musim hujan

Jakarta, IDN Times – Kondisi cuaca di Indonesia saat ini dikategorikan sebagai cuaca ekstrem. Sejak awal tahun wilayah Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan dengan durasi yang lama dan menyebabkan banjir di berapa wilayah selama berhari-hari.

Keadaan cuaca saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kepala Bidang Layanan Informasi Cuaca BMKG Ana Oktavia Setiowati menjelaskan penyebab terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Blake Memicu Gelombang Tinggi di Bali, NTB, NTT

1. Fase Monsun Asia sedang aktif

Ini Faktor Alam yang Picu Cuaca Esktrem di IndonesiaDelapan kelurahan di Kota Tegal rawan terjadi bencana banjir saat musim hujan. IDN Times/Haikal Adithya

Dia mengatakan bahwa memang hampir seluruh wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Selain itu, saat ini telah memasuki fase Monsun Asia sedang aktif.

“Monsun Asia aktif itu artinya membawa massa udara yang cukup basah dari wilayah Asia menuju ke Indonesia,” kata Ana saat dihubungi IDN Times pada Rabu (8/1).

Namun, Monsun Asia ini baru dikategorikan aktif dan belum masuk ke Indonesia. Angin berbelok dahulu ke Samudera Pasifik sehingga membawa uap air dari sana ke Indonesia.

2. Pertemuan angin dari Selatan

Ini Faktor Alam yang Picu Cuaca Esktrem di Indonesiailustrasi (IDN TImes/Sidratul Muntaha)

Selain itu dia juga menjelaskan ada tarikan dari bagian selatan Indonesia. Menurut, Ana hal ini yang menyebabkan adanya pertemuan dan perlambatan angin di wilayah Indonesia.

“Sehingga meningkatkan potensi terjadinya hujan,” kata dia.

3. Cuaca ekstrem juga disebabkan oleh kondisi pasang naik air laut

Ini Faktor Alam yang Picu Cuaca Esktrem di IndonesiaDok.IDN Times/Istimewa

Lebih jauh, melalui situs resminya, BMKG menjelaskan bahwa cuaca ekstrem juga disebabkan oleh kondisi pasang naik air laut. Maka dari itu wilayah Jabodetabek diimbau untuk waspada.

“Pasang naik maksimum di Teluk Jakarta dapat terjadi pada periode tanggal 09-12 Januari 2020 dengan ketinggian maksimum 0,6 meter,” tulis BMKG pada Rabu (8/1).

Maka dari itu kondisi tersebut berpotensi menghambat laju aliran air sungai masuk ke laut di Teluk Jakarta.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Masih Melanda Sejumlah Wilayah Indonesia Pekan Ini

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya