FATCA adalah Aturan Pajak AS yang Bisa Berdampak ke Kamu, Pelajari yuk!

- FATCA bertujuan mengungkap aset warga AS di luar negeri dan memaksa lembaga keuangan non-AS melaporkannya.
- FATCA berdampak pada transaksi lintas negara, termasuk di Indonesia, dengan bank dan lembaga keuangan menyesuaikan sistem mereka.
- Indonesia telah menandatangani IGA dengan AS terkait FATCA, serta bergabung dalam CRS untuk meningkatkan transparansi pajak internasional.
Dalam dunia keuangan global, kamu mungkin pernah mendengar istilah FATCA. Meski awalnya terdengar rumit, FATCA adalah regulasi penting dari Amerika Serikat yang pengaruhnya bisa terasa sampai ke Indonesia, bahkan ke rekening bank kamu, lho. Nah, dengan memahami aturan ini, kamu bisa menghindari masalah pajak internasional dan menjaga keamanan finansial pribadi maupun bisnismu.
Singkatan dari Foreign Account Tax Compliance Act, FATCA merupakan undang-undang yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat sejak tahun 2010. Tujuannya untuk mencegah penghindaran pajak oleh warga negara dan penduduk pajak AS yang memiliki aset keuangan di luar negeri. Eits, meskipun kamu bukan warga AS, FATCA tetap bisa berdampak jika kamu punya kerja sama dengan institusi keuangan internasional atau terlibat transaksi lintas negara, lho. Ini penjelasannya!
1. Tujuan dan cara kerja FATCA

FATCA bertujuan utama untuk mengungkap aset-aset warga AS yang "disembunyikan" di luar negeri dan belum dilaporkan kepada Internal Revenue Service (IRS). Dengan peraturan ini, lembaga keuangan di luar AS diwajibkan melaporkan informasi rekening yang dimiliki oleh warga negara atau penduduk pajak AS, termasuk perusahaan yang dikendalikan oleh mereka. Informasi ini mencakup saldo rekening, bunga, dividen, hingga hasil penjualan investasi.
Proses kerjanya cukup kompleks. Lembaga keuangan non-AS (foreign financial institutions atau FFI) harus mendaftar ke IRS dan menandatangani perjanjian FATCA. Jika tidak, mereka akan dikenai pemotongan pajak sebesar 30 persen atas pendapatan sumber AS. Bahkan institusi dari Indonesia pun harus patuh, karena jika tidak, mereka bisa kehilangan akses ke sistem keuangan global. Seram, kan?
2. Dampak FATCA untuk kamu di Indonesia

Mungkin kamu berpikir bahwa aturan pajak dari AS ini tidak ada kaitannya denganmu. Namun kenyataannya, FATCA bisa berdampak langsung jika kamu memiliki hubungan keuangan dengan luar negeri. Misalnya, jika kamu bekerja di perusahaan multinasional, membuka rekening di bank asing, atau punya investasi di luar negeri, ada kemungkinan datamu ikut dilaporkan ke IRS.
Bank dan lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank besar dan custodian, kini telah menyesuaikan sistem mereka agar sesuai dengan standar FATCA. Mereka bisa saja menolak membuka rekening bagi orang yang tidak memberikan informasi pajak yang diminta, atau menahan sebagian dana jika ditemukan ketidaksesuaian data. Jadi, penting bagi kamu untuk memahami status pajakmu dan memastikan dokumen keuanganmu lengkap, ya.
3. Implementasi FATCA di Indonesia dan kerjasama global

Indonesia secara resmi telah menandatangani Intergovernmental Agreement (IGA) dengan Amerika Serikat terkait FATCA pada 2014. Ini artinya, pemerintah Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP), bekerja sama dengan IRS untuk memfasilitasi pertukaran informasi secara otomatis antara lembaga keuangan Indonesia dan otoritas pajak AS.
Selain itu, implementasi FATCA juga menjadi bagian dari tren global menuju transparansi pajak yang lebih besar. Bersamaan dengan itu, Indonesia juga ikut serta dalam Common Reporting Standard (CRS) yang dikoordinasi oleh OECD, sebuah sistem global serupa FATCA. Tujuan utamanya adalah untuk menekan praktik penghindaran pajak dan menciptakan keadilan dalam sistem perpajakan internasional.
4. Cara melindungi diri dan bisnis dari risiko FATCA

Jika kamu adalah seorang profesional keuangan, pemilik bisnis, atau investor yang punya eksposur ke luar negeri, penting untuk melakukan compliance terhadap FATCA. Kamu perlu memahami apakah kamu termasuk orang yang terkena kewajiban FATCA atau tidak.
Bila kamu adalah WNI biasa tanpa afiliasi AS, biasanya kamu tidak terdampak langsung, tetapi tetap bisa terdampak secara tidak langsung jika lembaga keuangan tempat kamu bertransaksi ikut aturan ini.
Pastikan semua data identitas dan pajakmu lengkap serta konsisten, ya. Jika kamu menerima formulir W-8BEN atau W-9 dari bank atau institusi keuangan, jangan abaikan. Formulir tersebut berkaitan dengan status pajakmu dan akan digunakan untuk memutuskan apakah informasimu perlu dilaporkan ke IRS. Bila kamu menjalankan bisnis internasional, konsultasi dengan penasihat pajak internasional juga sangat disarankan untuk menghindari penalti atau pemblokiran transaksi.
5. FATCA dan masa depan transparansi pajak

FATCA telah menjadi standar awal dalam transparansi pajak internasional. Banyak negara kemudian mengikuti jejak AS untuk menerapkan sistem serupa demi mencegah penghindaran pajak lintas negara. Ini menunjukkan arah baru dunia keuangan yang menuntut keterbukaan dan pertanggungjawaban pajak yang lebih tinggi.
Bagi kamu yang terlibat dalam ekonomi global, baik sebagai pelaku bisnis, investor, maupun pekerja lintas negara, memahami dan mematuhi regulasi seperti FATCA bukan hanya penting, tapi juga menjadi kebutuhan. Jangan sampai ketidaktahuanmu membawa risiko pada keuangan dan reputasi, lho.
Singkatnya, FATCA adalah regulasi pajak dari AS yang bertujuan mengawasi dan melaporkan aset keuangan warga AS di luar negeri. Meskipun berasal dari luar negeri, aturan ini memiliki dampak global, termasuk di Indonesia. Ingat, ya, memahaminya jadi langkah awal bagi kamu untuk tetap aman secara hukum dan finansial, terutama jika kamu berhubungan dengan transaksi internasional atau institusi keuangan asing.