Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Sikap yang Bikin Teman Malas Curhat sama Kamu, Ganggu Banget!

ilustrasi mengabaikan seseorang (pexels.com/Liza Summer)
Intinya sih...
  • Menyela dengan cerita sendiri saat teman sedang butuh didengarkan
  • Tidak menunjukkan perhatian yang serius saat teman sedang bercerita
  • Tidak bisa menjaga rahasia

Mencurahkan isi hati alias curhat bukan sekadar berbagi cerita biasa, tetapi aktivitas ini sudah menjadi salah satu mekanisme pertahanan diri terhadap berbagai permasalahan yang datang menghampiri. Lewat mengungkapkan segala hal yang membebani hati, perasaan bisa menjadi lebih lega. Hasilnya, energi positif kembali tercipta dan siap untuk menghadapi rutinitas seperti sedia kala.

Kendati begitu, seluruh sensasi positif itu hanya akan diperoleh tatkala seseorang menceritakan keluh kesahnya pada sosok yang tepat. Kalau salah pilih pendengar, alih-alih menjadi lebih baik, suasana hati malah terasa semakin kacau. Kalau misalnya teman-temanmu malas curhat sama kamu, bisa jadi penyebabnya adalah adanya beberapa sikap buruk berikut ini.

1. Menyela dengan cerita sendiri saat teman sedang butuh didengarkan

ilustrasi percakapan (pexels.com/George Pak)
ilustrasi percakapan (pexels.com/George Pak)

Ketika seseorang sampai memutuskan untuk curhat, sering kali itu menandakan bahwa dia sudah tidak tahan untuk memendam bebannya sendirian. Dengan bercerita sepuasnya, diharapkan dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan, sehingga suasana hati menjadi lebih baik. Sayangnya, alih-alih berusaha menjalankan peran sebagai pendengar yang baik, kamu malah menyela dan mulai menceritakan kisahmu sendiri karena merasa relate dengan apa yang sedang dialami oleh temanmu.

Jika selama ini telanjur punya kebiasaan semacam itu, jangan dilanjutkan, ya! Pasalnya, sikap seperti ini dianggap tidak sopan karena tidak memberi kesempatan kepada seseorang untuk menyampaikan informasinya hingga tuntas. Sekarang, kamu perlu belajar untuk mulai mengendalikan diri agar bisa menjadi pendengar yang baik saat ada teman yang ingin berbagi cerita. Dengan begini, orang tersebut akan merasa terbantu karena ada yang bersedia mendengarkan keluh kesahnya sepenuh hati.

2. Tidak menunjukkan perhatian yang serius saat teman sedang bercerita

ilustrasi seorang pria yang sedang sibuk sendiri (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi seorang pria yang sedang sibuk sendiri (pexels.com/Budgeron Bach)

Banyak orang memilih untuk curhat kepada teman karena sering kali temanlah yang lebih mengerti keadaan dibandingkan dengan orang-orang terdekatnya, seperti orangtua atau pasangan. Namun, ternyata harapan tidak selalu dapat diwujudkan. Ketika ada teman yang menemuimu untuk berkeluh kesah, ternyata kamu tidak benar-benar memperhatikannya. Sebut saja, saat dia sedang menyampaikan cerita, kamu malah asyik main ponsel meski sedang tidak ada hal urgent yang perlu segera direspons, tiba-tiba menyapa seseorang yang kamu kenal, atau kegiatan lain yang bisa jadi distraksi.

Kalau kamu menyanggupi untuk mendengarkan curhatan seseorang, maka berikanlah perhatian secara penuh. Tunjukkan bahwa kamu ada untuknya dan bersedia membantu meringankan beban yang ditanggungnya. Jika memang sibuk, lebih baik jadwalkan ulang pertemuanmu dengannya atau tolak saja sekalian permintaan sebagai teman curhat tersebut. Dengan begini, kamu bebas menjalankan pekerjaanmu dan dia pun tidak akan tersinggung karena merasa kurang dihargai saat bercerita.

3. Tidak bisa menjaga rahasia

ilustrasi bergosip (pexels.com/SHVETS Production)
ilustrasi bergosip (pexels.com/SHVETS Production)

Jika diperhatikan dengan saksama, mayoritas permasalahan yang diceritakan seseorang saat sedang curhat kepada temannya adalah tentang hal pribadi, seperti urusan dengan keluarga, pasangan, atau pun teman yang lain. Oleh sebab itu, siapa pun yang hendak curhat tentu sangat berhati-hati dalam memilih teman yang akan diajaknya berbicara. Tujuannya jelas, yaitu agar cerita tersebut tetap aman alias tidak menyebar ke mana-mana.

Nah, bila kamu merasa bahwa orang-orang di sekelilingmu malas curhat kepadamu, tentu ada penyebabnya. Mungkin saja kamu pernah bersikap tidak amanah. Alih-alih menyimpan rahasia meski tidak diminta, kamu malah menceritakan permasalahan seseorang kepada orang lain, sehingga informasi yang seharusnya hanya diketahui orang-orang tertentu saja, kini menjadi konsumsi publik. Kalau kamu ada di posisi itu, memangnya yakin tidak akan merasa sakit hati bila masalah pribadimu disebar kepada khalayak ramai?

Ketika ada teman yang malas untuk curhat kepadamu, sudah pasti ada penyebabnya. Jika ternyata kamu sering menunjukkan sikap-sikap seperti yang dijelaskan dalam artikel, segeralah berubah karena semua itu tidak pantas untuk dipertahankan. Mulai sekarang, jadilah orang yang baik agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us