NATO Klaim Kunci untuk Rebut Kaliningrad dari Rusia adalah Kecepatan

- Klaim penguatan militer di darat jadi kunci lawan Rusia.
- Manfaatkan sistem pembagian data secara cepat untuk lawan Rusia.
- Rusia akan menggunakan senjata nuklirnya jika Kaliningrad diserang.
Jakarta, IDN Times - Komandan Militer Amerika Serikat (AS) di Eropa dan Afrika, Jenderal Christopher Donahue, mengungkapkan pergerakan cepat NATO akan mampu merebut Kaliningrad dari Rusia. Selama ini, Suwalki Gap di Lithuania disebut jadi titik terlemah pertahanan timur NATO. Sebab Suwalki Gap berada di antara Kaliningrad dan Belarus yang dapat memutus akses negara Baltik dari seluruh NATO.
“AS dan sekutu NATO sudah meluncurkan rencana implementasi Garis Pencegahan Pertahanan Timur untuk memperkuat kapabilitas dan memperkuat sistem informasi di seluruh industri pertahanan di negara sekutu,” tuturnya pada Kamis (17/7/2025).
1. Klaim penguatan militer di darat jadi kunci lawan Rusia
Donahue mengungkapkan bahwa rencana tercepat untuk merebut Kaliningrad adalah dengan memperkuat pertahanan darat dan sistem digital yang akan mengkoordinasikan cepatnya pengiriman pasukan.
“Darat tidak boleh dikesampingkan. Darat justru menjadi lebih penting. Anda sekarang dapat merebut area darat dan dapat merebut laut dari darat. Semua itu sudah kita lihat bersama di Ukraina," ujarnya, dikutip The Kyiv Independent.
Ia menambahkan, langkah ini berfungsi untuk mencegah ancaman Rusia di Eropa Timur dan memastikan pencegahan secara global. “Kaliningrad dikepung oleh negara-negara NATO. Maka kami dapat dengan mudah merebutnya. Kami sudah merencanakan jika Rusia mengancam kami. Kami membangun kapabilitas untuk menghentikan itu,” tambahnya.
2. Manfaatkan sistem pembagian data secara cepat untuk lawan Rusia
Donahue menambahkan, rencana perebutan Kaliningrad itu akan memanfaatkan sistem pembagian data secara cepat dan terintegrasi dalam NATO yang dibantu kecerdasan buatan, yakni Maven Smart System. “Kami ingin sistem itu menjadi satu dan bisa dikendalikan oleh manusia. Kami akan dapat merebut munisi dari semua negara dan menembaknya,” terangnya, dilansir RBC Ukraine.
Pernyataan ini disampaikan menyusul keterangan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte yang memperingatkan bahwa Rusia akan mampu melancarkan serangan ke negara anggotanya dalam 5 tahun ke depan. Ia menyebut, produksi persenjataan Rusia ada dalam kecepatan yang tinggi di tengah perang Ukraina. Ia menyerukan agar NATO bersiap dan mengantisipasi ancaman dari Rusia.
3. Rusia akan menggunakan senjata nuklirnya jika Kaliningrad diserang

Kepala Komite Internasional Parlemen Rusia, Leonid Slutsky mengatakan bahwa rencana serangan NATO di Kaliningrad akan dibalas dengan respons peluncuran senjata nuklir milik Rusia.
“Sebuah serangan di Kaliningrad berarti sebuah serangan di Rusia yang akan dibalas sesuai dengan doktrin nuklir. Jenderal AS harus memahami ini sebelum mengungkapkan pernyataan semacam itu,” tuturnya, dikutip Tass.
Ia menambahkan, retorika soal serangan di Kaliningrad sama dengan rencana untuk memulai Perang Dunia III yang tidak akan menghasilkan satu pun pemenang. Ia menyebut, NATO yang selama ini menjadi ancaman kepada keamanan dan stabilitas global.