Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Mosquera Solusi Rotasi Ideal di Lini Belakang Arsenal?

potret Emirates Stadium, markas Arsenal (unsplash.com/@whoisdenilo)
Intinya sih...
  • Cristhian Mosquera ideal menambah kedalaman Arsenal dengan durabilitas dan fleksibilitasnya
  • Mosquera matang dalam situasi 1 lawan 1, memiliki nilai utama dalam efektivitas tekel dan duel darat
  • Perlu membenahi kemampuan duel udara dan umpan progresif untuk menjadi bek komplet yang bisa memimpin lini belakang

Pada bursa transfer musim panas 2025, Arsenal menambal bek tengah baru sebagai strategi untuk membenahi struktur skuad yang sering mengganggu stabilitas tim. Cedera berkepanjangan yang dialami duo bek Th Gunners, William Saliba dan Gabriel Magalhaes, membuat Pelatih Mikel Arteta harus menambal lini belakang dengan pemain yang bukan spesialis posisi tersebut. Situasi tersebut menjadikan kabar kedatangan Cristhian Mosquera dari Valencia sebagai langkah taktis untuk memperkokoh lini pertahanan tim.

Arsenal memang memiliki barisan pertahanan terbaik di English Premier League (EPL) selama 2 musim terakhir. Tapi, perbedaan kualitas antara bek inti dan pelapis terlalu mencolok. Situasi ini terbukti krusial ketika tim kehilangan Gabriel Magalhaes pada akhir musim 2024/2025, di saat performa pertahanan dan efektivitas bola mati menurun drastis. Hal itulah yang melandasi transfer Mosquera bukan hanya perekrutan talenta muda, melainkan juga penambahan amunisi berpengalaman yang masih bisa berkembang pesat.

1. Durabilitas Cristhian Mosquera membuatnya ideal menambah kedalaman Arsenal

Cristhian Mosquera direkrut untuk mengisi celah penting dalam skuad Arsenal, bukan sebagai starter tetap, tetapi sebagai pelapis utama yang siap kapan saja mengisi peran vital. Menurut Sky Sports, dalam 2 musim terakhir di LaLiga Spanyol, ia mencatatkan 6.394 menit bermain, terbanyak di antara pemain berusia 21 tahun ke bawah di lima liga top Eropa. Ketahanan fisik dan konsistensinya membuatnya layak disebut sebagai pemain tangguh dengan hanya melewatkan satu pertandingan karena skorsing.

Selain daya tahannya, fleksibilitas Mosquera menjadi aset besar bagi Mikel Arteta. Ia dapat bermain di berbagai peran sebagai bek tengah kanan, kiri, bahkan bek kanan dalam sistem tiga maupun empat bek. Kemampuan ini sangat dibutuhkan Arsenal yang dalam beberapa musim terakhir harus memainkan Jakub Kiwior atau Riccardo Calafiori di sisi yang tidak ideal karena cederanya William Saliba dan Gabriel Magalhaes

Nilai transfernya yang terjangkau senilai 13 juta pound sterling (Rp284,5 miliar) juga mencerminkan strategi transfer Arsenal yang cermat dan jangka panjang.  Dengan kualitas yang dimiliki Mosquera, kehadirannya akan menambah kedalaman skuad sekaligus menambah tekanan kompetitif untuk Saliba dan Magalhaes. RB Leipzig dan Bayern Munich pun disebut ikut memantau perkembangan sang pemain sebelum Arsenal meliriknya.

2. Cristhian Mosquera sangat matang dalam situasi 1 lawan 1

Nilai utama Cristhian Mosquera terletak kepada kemampuannya bertahan dalam situasi 1 lawan 1. Statistik Opta Analyst menunjukkan, ia mencatat tingkat efektivitas tekel tertinggi di LaLiga 2024/2025 sebanyak 76,7 persen. Angka tersebut tidak hanya membuktikan efisiensinya saat menghadapi dribbler, tetapi juga menegaskan kecermatannya dalam memilih kapan harus melakukan intervensi.

Berbeda dengan bek yang cenderung agresif dan terburu-buru, Mosquera dikenal sebagai bek pasif dalam pengertian positif. Ia jarang melakukan pelanggaran, tetapi efektif dalam merebut bola. Dalam duel darat, dirinya unggul dengan catatan 70,7 persen keberhasilan, melebihi semua bek Arsenal musim lalu, termasuk William Saliba dan Gabriel Magalhaes. Ini membuktikan, meskipun ia masih muda, Mosquera sudah sangat matang dalam menghadapi lawan secara langsung.

Terlebih lagi, Mosquera unggul dalam kecepatan dan positioning sekaligus berani menghadapi winger eksplosif di area luas, sesuatu yang sangat penting untuk bek dalam sistem pertahanan tinggi seperti milik Mikel Arteta. Kemampuan tersebut terlihat jelas dalam kemenangan Valencia atas Real Madrid dengan skor 2-1 di Santiago Bernabeu pada April 2025. Mosquera sukses meredam penggiring bola elite seperti Vinicius Junior dan Kylian Mbappe. Kombinasi antara kecerdasan membaca permainan dan kemampuan teknis menjadikannya pilihan alami untuk skema permainan modern.

3. Cristhian Mosquera perlu membenahi kemampuan duel udara dan umpan progresif

Kendati menunjukkan banyak aspek positif, masih terdapat celah dalam performa Cristhian Mosquera yang perlu dikembangkan, terutama dalam dua area seperti duel udara dan distribusi progresif. Meskipun bertinggi badan 188 cm, ia hanya mencatat 45–51 persen tingkat kemenangan duel udara di LaLiga 2024/2025, angka yang berada di bawah semua bek tengah Arsenal saat ini. Rendahnya efektivitas udara ini menjadi perhatian, terlebih di Premier League yang identik dengan duel fisik dan bola mati.

Sebagian masalah tersebut disebabkan oleh pendekatan Mosquera dalam menghadapi bola udara. Ia cenderung tidak terlibat langsung dalam duel perebutan bola, tetapi mencoba memanfaatkan kaki panjangnya untuk menyentuh bola dari samping. Di sisi lain, statistik menunjukkan ia cukup aktif dalam situasi set-piece ofensif, dengan 6 dari 9 tembakannya musim lalu berasal dari sundulan, menunjukkan potensinya masih bisa diasah.

Dari aspek distribusi, Mosquera mencatat akurasi operan tinggi dengan 91,2 persen umpan sukses, tertinggi di skuad Valencia musim lalu. Namun, hanya 3–10 persen dari operannya yang tergolong progresif, yang menunjukkan masih adanya kehati-hatian berlebihan dalam membangun serangan dari belakang. Di bawah arahan Pelatih Valencia, Carlos Corberan, dan Timnas U21 Spanyol, ia menunjukkan kemajuan dalam membawa bola ke depan dan keberanian membuka jalur umpan. Jika ditangani dengan pendekatan seperti pengembangan William Saliba beberapa tahun lalu, Mosquera sangat mungkin menjelma sebagai bek komplet yang bisa memimpin dari lini belakang.

Profil Cristhian Mosquera memang belum ideal, tetapi ia memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Jika dimaksimalkan dengan tepat, ia bukan hanya pelapis, melainkan juga calon pemimpin lini belakang Arsenal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us