Kenapa Internet Indonesia Lebih Lambat Dibanding Negara Lain?

- Infrastruktur internet di Indonesia belum merata
- Tingginya jumlah pengguna dalam satu jaringan
- Indonesia salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia
Internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat modern, termasuk di Indonesia. Namun, keluhan tentang lambatnya koneksi internet di berbagai wilayah masih sering terdengar, bahkan di kota-kota besar sekalipun. Mengapa internet di Indonesia terasa jauh lebih lambat dibandingkan negara lain?
Meski perkembangan teknologi digital di Indonesia cukup pesat, ternyata masih banyak faktor yang menghambat performa koneksi internet secara nasional. Permasalahan tersebut mulai dari infrastruktur belum merata hingga kepadatan penggun melebihi kapasitas jaringan. Untuk lebih jelasnya, mari ulik alasan kenapa internet Indonesia tertinggal dalam hal kecepatan!
1. Infrastruktur internet di Indonesia belum merata

Beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung telah memiliki jaringan fiber optik dan 5G. Akan tetapi, wilayah pedesaan dan luar Jawa masih bergantung pada jaringan lebih lambat, seperti 2G. Distribusi infrastruktur saat ini belum merata karena biaya pembangunan di daerah terpencil sangat tinggi dan tantangan geografis seperti pegunungan atau hutan.
Prioritas pemerintah sekarang tampaknya belum sampai ke arah sana. Ini mengakibatkan pengguna di luar kota besar mengalami kecepatan internet jauh lebih rendah. Kesenjangan kecepatan internet membuat rata-rata nasional menjadi rendah jika dibandingkan negara-negara dengan infrastruktur lebih seragam. Contoh negara tetangga yang kecepatan internetnya lebih baik adalah Malaysia. Mereka memiliki sarana infratruktur lebih merata.
2. Tingginya jumlah pengguna dalam satu jaringan

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Ketika terlalu banyak orang mengakses internet secara bersamaan di jaringan yang sama, kapasitas jaringan internet akan menjadi penuh sesak. Inilah yang menyebabkan penurunan kecepatan di area padat penduduk. Kurangnya peningkatan kapasitas untuk mengimbangi pertumbuhan pengguna menjadi salah satu penyebab utama lambatnya koneksi.
3. Harga bandwidth internasional masih tinggi

Sebagian besar konten internet yang diakses oleh masyarakat Indonesia masih di-hosting di luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Singapura. Oleh karena itu, data harus melewati kabel bawah laut dan server internasional sehingga membutuhkan bandwidth mahal. Negara seperti Singapura atau Korea Selatan telah memiliki lebih banyak konten lokal dan server berbasis Content Delivery Network (CDN) yang membuat akses jauh lebih cepat.
4. Kurangnya investasi jangka panjang oleh ISP

Saat ini, banyak penyedia layanan internet (ISP) di Indonesia lebih fokus pada perluasan pasar ketimbang meningkatkan kualitas layanan. Mereka bersaing harga untuk merebut pelanggan, namun, tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan memadai. Walaupun pelanggan bertambah, performa jaringan menurun karena sumber daya tidak cukup bertambah.
5. Regulasi dan koordinasi pemerintah belum optimal

Meski pemerintah Indonesia memiliki inisiatif seperti Palapa Ring, realisasi dan efektivitas proyek ini masih perlu evaluasi. Di beberapa kasus, regulasi terkait pembangunan infrastruktur terhambat oleh birokrasi atau konflik kepentingan antar daerah. Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta belum selalu berjalan mulus. Ini turut memperlambat kemajuan pembangunan jaringan di Tanah Air. Internet Indonesia lambat bukan hanya karena teknologi yang tertinggal, tetapi juga karena masalah kompleks infrastruktur yang belum merata. Selain itu, masalah lainnya adalah pertumbuhan pengguna, biaya akses, investasi belum optimal, dan regulasi yang belum efisien.
Menurut laporan Speedtest Global Index pada pertengahan 2025, Indonesia berada di peringkat 87 dari 180 negara dalam kecepatan internet. Mirisnya, kecepatan internet Indonesia masih di bawah negara tetangga seperti Malaysia. Menurutmu, mampukah internet di Indonesia jadi lebih cepat di masa mendatang?