Lebih Ramah Lingkungan, Sejumlah Negara Berlomba Mengembangkan Mobil Hidrogen

Dari Jerman hingga Korea Selatan. Indonesia kapan, ya?

Jakarta, IDN Times - Teknologi hidrogen saat ini sudah menjadi alternatif bahan bakar yang digunakan sejumlah negara. Bahan bakar ini diklaim ramah lingkungan dan lebih modern.

Tak mengherankan jika raksasa-raksasa otomotif dunia pun mulai mengembangkan mobil berbahan bakar hidrogen. Berikut negara-negara yang mengembangkan mobil hidrogen.

1. Perusahaan otomotif Jepang ramai-ramai kembangkan mobil hidrogen

Lebih Ramah Lingkungan, Sejumlah Negara Berlomba Mengembangkan Mobil Hidrogen Unplash/Sergei Kutuzov

Di Jepang sebanyak 11 perusahaan dari lintas sektor industri mengumumkan kerja sama strategis Japan H2 Mobility (JHyM). Kerja sama ini dibangun untuk mempercepat pengembangan pengadaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hidrogen untuk kendaraan berteknologi fuel cell (FCV).

Perusahaan yang bekerjasama itu berasal dari sektor otomotif, energi, perdagangan dan perbankan. Dari sektor otomotif seperti Toyota Motor Corporation, Nissan Motor Co dan Honda Motor Co.

Dari sektor energi seperti JXTG Nippon Oil & Energy Corp, Idemitsu Kosan Co, Iwatani Corp, Tokyo Gas Co dan Air Liquide Japan. Dan dari sektor perdagangan Toyota Tsusho Corp ditambah dari sektor perbankan Development Bank of Japan.

JHyM akan membantu rencana penyebaran SPBU hidrogen di seluruh Jepang berdasarkan hasil pertemuan Dewan Kementerian Pemerintah Pusat Jepang tentang Energi Terbarukan, Hidrogen dan Isu Terkait, yang diterbitkan dalam "Strategi Dasar Hidrogen" pada 26 Desember 2017.

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Jepang, 11 perusahaan inisiator tersebut bergabung untuk merancang kerangka kerja perdana di dunia terkait hidrogen yang tak hanya melibatkan pengembang infrastruktur ataupun pabrikan otomotif, tetapi juga pemodal, disatukan kesamaan pandangan efektivitas penggunaan hidrogen dan FCV untuk mobilitas masa depan dan pembangunan sosial yang berkelanjutan.

JHyM menargetkan tujuan mereka tercapai dalam 10 tahun mendatang, dengan ambisi membangun 80 SPBU hidrogen di seluruh Jepang pada tahun fiskal 2021 melengkapi rencana pemerintah membangun 160 SPBU hidrogen untuk melayani sekira 40.000 unit FCV pada tahun 2020.

Baca juga: 10 Langkah Mudah untuk Membeli Mobil, walau Gaji Hanya Rp 3 Juta

2. Jerman gelontorkan dana Rp 3,5 triliun untuk kembangkan mobil hidrogen

Lebih Ramah Lingkungan, Sejumlah Negara Berlomba Mengembangkan Mobil Hidrogen Unplash/Alessio Din

Sementara Pemerintah Jerman menggelontorkan dana segar sebesar 250 juta euro (sekitar Rp 3,5 triliun) pada 2019 untuk menggenjot industri otomotif. Kementrian Transportasi Jerman menyebut dana tersebut digunakan untuk memproduksi mobil bertenaga hidrogen seperti yang dilaporkan surat kabar setempat Die Welt, Rabu, tanpa menyebutkan sumbernya.

Dana tersebut digunakan untuk membiayai penelitian dan pengembangan agar negara asal brand mobil mewah Mercedes Benz itu bisa membuat mobil berbahan bakar hidrogen.

Selain untuk produksi mobil, uang itu digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur penunjang yang akan dibangun di sejumlah wilayah Jerman. Salah satunya adalah stasiun pengisian bahan bakar.

Laporan itu juga menyebut Pemerintah Jerman telah setuju memberikan dukungan untuk program mobil berteknologi sel bahan bakar yang bakal dilangsungkan hingga 2026.

"Dengan mobilitas elektrik serta perilaku berkendara yang tersambungkan dan otomatis, revolusi transportasi terbesar sejak penemuan mobil ada di depan mata kita," kata Menteri Transportasi Jerman Alexander Dobrint kepada surat kabar tersebut, demikian dilansir Reuters.

3. Korea Selatan terus luncurkan mobil berbahan bakar hidrogen

Lebih Ramah Lingkungan, Sejumlah Negara Berlomba Mengembangkan Mobil Hidrogen Unplash/JD Weiher

Sementara itu pabrikan otomotif Korea Selatan Hyundai baru-baru ini meluncurkan mobil berbahan bakar Hidrogen dan bertenaga listrik.

Hyundai Nexo, begitu raksasa pabrikan Korea Selatan memberikan identitas SUV ini. Mobil dengan bahan bakar hydrogen bertenaga listrik ini pertama kali tampil di ajang Consumer Electronic Show bulan lalu di Las Vegas.

Hyundai Nexo menjadi satu dari 18 model kendaraan ramah lingkungan Hyundai yang akan diperkenalkan secara bertahap hingga 2025 mendatang.

Mobil bertenaga bahan bakar hidrogennya yang baru akan bisa menempuh jarak lebih dari 592 km sebelum harus mengisi bahan bakar lagi.

Mobil bertenaga sel hidrogen itu, yang sama sekali tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca, seperti mobil listrik penuh, bisa diisi bahan bakarnya hanya dalam waktu dua sampai tiga menit, beda dengan mobil listrik yang memerlukan beberapa jam untuk mengisi baterainya. Tapi kurangnya tempat-tempat pengisian gas hidrogen untuk saat ini masih menjadi kendala besar.

Korea Selatan berencana menambah stasiun pengisian gas hidrogen dari 16 stasiun yang ada sekarang menjadi 100 menjelang tahun 2020 supaya bisa meningkatkan penjualan mobil yang menggunakan bahan bakar hidrogen itu.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Pacaran Pakai Motor Itu Lebih Romantis Daripada Mobil

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya