Legenda MVP Tetap Eksis Hingga Sekarang, Bekasnya Banyak Dicari
Sang legenda MVP(pexels/Wisva Patel)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mobil legenda yang dari dulu terus ada hingga sekarang siapa lagi kalau bukan Kijang. Mobil ini telah menyukseskan nama Toyota di Indonesia. Kijang termasuk sebagai MVP legenda yang ada di Indonesia bahkan sampai sekarang Kijang masih terus diproduksi dan masih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Kijang mengawali pemakaian nama hewan pada mobil yang kemudian diikut beberapa kompetitornya seperti Panther dan Kuda.
Pertama mari kita ulas sedikit histori dari Kijang. Kijang sebenarnya sudah ada prototipe di Filipina dengan nama Toyota Tamaraw. Arti dari Tamaraw sendiri adalah kerbau. Kijang muncul di Indonesia tahun 1977 dengan nama Kijang yang merupakan singkatan dari “Kerja sama Indonesia dan Jepang”. Tujuan membuatan Kijang sebagai mobil rakyat atau Basic Utility Vehicle. Sekarang mari kita bahas dari generasi pertama.
Yuk, kenalan lebih dekat dengan sang legenda.
1. Generasi pertama 1977-1980
Kijang doyok/carmudi.co.idPanggilan akrab dari generasi ini adalah Kijang buaya. Kijang dengan kode KF10 dibekali mesin 1200cc yang dipadukan dengan 4 percepatan transmisi manual. Pertama kali masuk di Indonesia pada tahun 1977 yang terus berjalan hingga 1981. Tercatat sudah 26.806 unit terjual yang kemudian dilanjutkan oleh Kijang generasi kedua yang sering disebut Kijang doyok.
2. Generasi kedua 1981-1985
Gambar Kijang generasi kedua/moladin.comBerbeda dari sebelumnya, panggilan akrab pada Kijang kali ini adalah Kijang doyok. Ada varian mesin 1200cc dan 1500cc. Dari segi bentuk, Kijang masih cukup PD dengan bentuk kotaknya. Di generasi ini terdapat beberapa perubahan meski tidak banyak. Mesin di mobil ini berubah menggunakan 1,3 liter 4K yang di-upgrade lagi di tahun 1985 dengan mesin 1,5 liter 5K. Pada generasi ini dibekali dengan 4 transmisi percepatan manual. Yang perlu kamu tau, di generasi kedua sudah facelift dengan perubahan yang bisa dilihat pada frame grille dan headlight.
3. Generasi ketiga 1986-1996
Toyota Kijang Kotak/repairmanualnow.comKijang kotak atau super menjadi julukan untuk generasi ketiga ini. Dibekali mesin 1500cc. Pada generasi ini, Kijang menawarkan model short wheelbase (KF40 series) dan long wheelbase (KF50 series). Seri ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu Super Kijang dan Standar Kijang. Bedanya, Super Kijang menggunakan 5 percepatan transmisi manual dan Standar Kijang masih tetap pada 4 percepatan manualnya.
Facelift kali ini cukup membuat Kijang lebih fresh, perubahannya nampak dari grille baru, mesin yang diganti dengan kapasitas 1781cc dengan kode 7K-C OHV. Tidak Berhenti di situ, kaki-kaki mobil dipasang New Engkei 14 inch. Generasi ketiga menjadi spesial dengan adanya sistem full pressed body. Seri yang dihasilkan antara lain: standar, deluxe, Grand Extra, Kijang Rover, Kijang Jantan, Kijang Kencana.
Editor’s picks
Baca Juga: 50 Tahun Toyota di Indonesia, Ini 5 Fakta Unik di Balik Toyota Kijang
4. Generasi keempat 1997-2004
Kijang Kapsul/bruneida.comPada generasi ini, Kijang sudah berevolusi ke bentuk kapsul, desain yang kotak kaku tidak akan anda temukan lagi di generasi keempat. Bentuk yang lebih stylish sekaligus menawarkan keiritan perihal konsumsi BBM. Dari segi kehematan BBM, Kijang bisa bersaing dengan Panther yang terkenal dengan irit BBM bermodalkan mesin diesel yang tangguh.
Secara garis besar, mobil keluaran Toyota ini dibagi ke dalam seri Panjang dan pendek. Dua seri ini kemudian diuraikan ke dalam seri LX, LSX, LGX, dan Krista untuk yang long dan SX,SSX,SGX untuk seri short. Berdasarkan informasi dari Wikipedia, pada generasi empat telah mengalami 3 kali perubahan.
5. Generasi kelima
Kijang Innova/curbsideclassic.comGenerasi kelima disusul dengan lahirnya Avanza, mobil sejuta umat. Kamu akan lebih mengenal generasi ini dengan istilah Innova yang di mana saat itu pertama kalinya Innova diluncurkan. Varian yang disediakan cukup melimpah, ada varian J, E, G,V, dan Luxury. Ada pilihan untuk mesinnya yakni 2.0 liter 1TR-FE VVT-i dan 2.7-liter 2TR-FE VVT-i ini mesin bensin serta 2.5 liter 2KD-FTV D4-D bagi yang bermesin diesel.
6. Generasi keenam
Innova Reborn/jaldayat.comLahir Innova Reborn memimpin perjalanan Kijang hingga saat itu. Dengan desain yang berbeda dengan sebelumnya, Innova hadir dengan varian Q, V, G, dan venturer. Untuk harga Venturer sendiri nyaris mencapai setengah miliar. Namun sekarang varian Q sudah dihilangkan sedangkan G merupakan varian terendah dari Innova Reborn saat ini. Ada juga edisi 50 tahun Toyota yang sudah sold out.
Puluhan tahun Kijang menemani masyarakat Indonesia menjadi bukti kesuksesan Toyota. Dulu kompetitor Kijang yaitu Pather juga sudah ada sejak lama. Pather juga worth it untuk dibeli. Komunitas mobil Panther melimpah menunjukkan tingginya minat akan mobil Panther. Mobil yang memakai nama hewan mamalia ini masih memikat hati masyarakat Indonesia hingga saat ini. Tapi dari tahun ke tahun Pather tidak banyak mengalami perubahan dan masih PD dengan fitur dan modelnya. Hal ini tentu membuat Pather kurang bersaing dengan kompetitornya karena sekarang sudah banyak mobil yang bisa memberikan fitur dan model yang lebih bagus dengan harga setara Panther. Kurangnya inovasi adalah hal yang sangat disayangkan dari Isuzu Panther.
Demikian pembahasan tentang mobil legenda yang sudah ada puluhan tahun lalu. Sekadar opini, mobil ini sebagai mobil pertama. Selain perawatannya mudah dan model masih kekinian, harga mobil ini masih bersahabat. Untuk harga bekasnya sudah banyak yang dibawah Rp100 juta bahkan bisa mendapat Kijang Innova. Untuk harga Innova Reborn yang sekarang sudah cukup tinggi. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi ketika mau beli mobil atau ingin mencari informasi seputar otomotif. Apa mobil favoritmu?
Baca Juga: Bukan Cuma Tahan Banjir, Ini 5 Kebandelan Isuzu Panther!
Albert Hermawan
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." -Pramoedya Ananta Toer
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
