Ini Lho Alasannya Kenapa Mobil Bergerak Lambat Setelah Lampu Merah!

Lampu lalu lintas yang terdiri dari warna hijau, merah, dan kuning, berfungsi untuk mengatur ketertiban kendaraan agar tidak saling bertubrukan dari arah yang berlawanan. Tapi sayangnya, lampu lalu lintas juga menjadi biang kemacetan di beberapa daerah. Antrean kendaraan di belakang garis zebra cross makin parah saat jam-jam sibuk.

Kita semua tahu penyebab macet di lampu lalu lintas adalah kendaraan roda empat yang tidak segera jalan begitu lampu berubah warna jadi hijau. Akibatnya, kendaraan lain di belakang harus menunggu sambil membunyikan klakson, yang bikin berisik dan berkendara jadi menyebalkan. Tidak sedikit pengendara motor yang mengomel karena hal ini, mereka menganggap mobil sebagai biang utama.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan mobil bergerak lambat setelah berhenti di lampu merah? Jangan ngomel dulu, daripada tekanan darah naik mending simak dulu penjelasannya berikut ini.

1. Tidak semua lalu lintas dipasangi timer.

Saat ini sudah banyak lampu lalu lintas yang dipasangi timer sehingga pengendara bisa bersiap-siap sebelum lampu berubah warna. Sebenarnya dari dulu sudah ada lampu kuning agar pengendara bersiap-siap. Tapi manusia maunya yang pasti-pasti, sih ya? Dengan adanya timer, terlihat jelas berapa detik lagi waktu yang tersisa sebelum warna merah atau hijau.

Tapi sayangnya, masih banyak juga lampu lalu lintas yang tidak dipasangi timer. Dengan begitu, pengendara mobil tidak tahu tinggal tersisa berapa detik sebelum hijau. Posisi transmisi (gigi) mobil saat berhenti adalah N alias netral. Sementara untuk berjalan lagi harus memindahkan persneling ke posisi 1. Kalau ada timer, pengendara bisa memindahkan persneling dulu di 4-5 detik terakhir, sehingga begitu warna hijau muncul bisa langsung jalan.

2. Akselerasi mesin mobil lebih lambat dibanding sepeda motor.

Jangan samakan cara kerja mesin pada sepeda motor dengan mobil. Meski prinsip kerjanya relatif sama, akselerasi pada mobil memakan waktu yang lebih lama. Proses mobil berjalan meliputi pemindahan transmisi (gigi), kemudian menginjak gas, dan menyeimbangkan pedal kopling sampai mobil melaju dengan stabil.

Selain itu berat total sepeda motor lebih kecil daripada mobil, jadi proses akselerasinya lebih ringan dan cepat. Nah, bagi kamu yang berkendara dengan sepeda motor, jangan ngomel dulu kalau melihat mobil di depanmu tidak segera maju setelah lampu berubah hijau. Prosesnya tidak sesimpel mengendarai sepeda motor, apalagi mobil yang menggunakan transmisi manual.

Kalau semua pengendara mobil di Indonesia dibekali skill setara pembalap F1, dijamin nggak ada lagi cerita macet di lampu merah. Pindah transmisi dan ngegas dilakukan secepat kilat. Begitu lampu berubah hijau, langsung melesat jauh tak tertahan. Tapi ngeri juga, kan? Solusi paling bijak adalah berkendaralah dengan sabar. Seperti kata spanduk-spanduk di jalanan, “Hati-hati, keluarga di rumah menanti.”