Mobil Esemka Bisa Jadi Tuan di Negeri Sendiri, Ini 3 Syaratnya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mobil Esemka yang selama ini hanya menjadi wacana kini sudah meluncur ke pasar otomotif tanah air.
Presiden Joko Widodo sendiri yang meresmikan pabrik mobil Esemka di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9).
"Feeling saya laku keras," kata Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik tersebut.
Benarkah feeling Jokowi bahwa mobil Esemka akan laku keras dan menjadi tuan di rumah sendiri? Tentu saja, tidak semudah itu.
Sebab Esemka akan berhadapan dengan pabrikan mobil lain, baik dari Jepang, Jerman, maupun dari Tiongkok, yang telah lebih dulu bermain di sini.
1. Esemka berpeluang merebut pasar mobil nasional
Pengamat otomotif Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan tidak akan mudah bagi Esemka untuk merebut pasar mobil nasional yang selama ini dinikmati pabrikan mobil asal Jepang, Jerman, Amerika Serikat, hingga Tiongkok.
Namun ia mengatakan Esemka tetap memiliki peluang untuk mencuri pasar mobil nasional. "Kalau bisa menemukan segmen pasar yang pas dengan harga yang baik dan purna jualnya bagus, pasti bisa," kata Agus seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/9).
2. Harga mobil Esemka harus kompetitif
Agus mengatakan, untuk bisa bersaing dengan pabrikan lain, maka mobil Esemka harus dibanderol dengan harga yang sangat kompetitif.
Editor’s picks
Nah, agar harga bisa kompetitif, solusinya dengan memperbanyak produksi. Saat ini harga satu unit mobil pikup Esemka dibanderol Rp95 juta off the road.
Dibandingkan para pesaingnya, harga ini adalah yang paling murah. Dari sisi ini, Esemka menang telak. Sebab rata-rata mobil pikup yang diproduksi pabrikan lain harga termurahnya di atas Rp100 juta.
3. Layanan purna jual harus oke
Agus juga mengatakan Esemka harus memastikan layanan purna jual mereka. Layanan purna jual termasuk ketersediaan suku cadang, servis, serta jaringan bengkel.
Layanan purna jual akan membuat konsumen merasa nyaman dengan mobil yang mereka miliki. Sebab, jika sewaktu-waktu ada masalah, mereka hanya tinggal datang ke bengkel terdekat.
Jika ini bisa dilakukan, maka bukan tak mungkin kehadiran Esemka akan menggerogoti pasar mobil yang selama ini dinikmati pabrikan lain.
4. Pembiayaan harus dipermudah
Karena mobil perdana Esemka berjenis pikup, maka konsumennya sebagian besar akan datang dari pengusaha.
Dan para pengusaha biasanya akan memilih pembelian secara kredit ketimbang tunai. Sehingga fasilitas pembiayaan mobil Esemka harus diadakan.
"Kalau fasilitas dipermudah, akan lebih baik lagi bagi mobil Esemka yang memang memproduksi mobil pikap," kata Agus.
Baca Juga: Baru Saja Diluncurkan, Ini 3 Kelebihan Mobil Esemka