Toyota Yakin Triple Helix Jadi Solusi untuk Mencapai Netralitas Karbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Toyota Indonesia kembali mendukung rangkaian seminar nasional tahap kedua, dengan berkolaborasi bersama civitas akademia Universitas Udayana (UNUD) di Bali (27/7/2022). Sebelumnya, di bulan Mei lalu rangkaian seminar dimulai di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah.
Tema Seminar Nasional ini ialah 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia "Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bali Menuju Net Zero Emission di Indonesia".
Aktivitas seminar ini merupakan bentuk partisipasi aktif berbagai stakeholder pendukung, seperti sektor pendidikan, industri pariwisata, serta industri otomotif nasional dalam mewujudkan keinginan Pemerintah mencapai target masa depan Indonesia yang bebas emisi.
Baca Juga: Pesona Toyota Great Corolla, Harga Bekasnya Kini Menggiurkan
1. Kolaborasi Triple Helix menjadi solusi
Kolaborasi "Triple Helix" berupa sinergi positif Pemerintah, Akademisi, dan Industri bisa menjadi solusi yang nyata dalam mencapai netralitas karbon. Netralitas karbon memang target nasional yang harus dicapai di tahun 2060 nanti.
Triple Helix juga menjadi fondasi pembentukan ekosistem hijau, yang menjadi langkah awal untuk mencapai target netralitas karbon. Menurut Toyota Indonesia, hal itu membutuhkan kolaborasi dan dukungan seluruh stakeholder.
Baca Juga: Daftar Pajak Tahunan Mobil Toyota Sport 2010 Sampai 2020
2. Upaya pembentukan ekosistem hijau oleh Toyota Indonesia
Editor’s picks
Bob Azam, External Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan kalau pihaknya ingin mendukung pemerintah untuk mengembangkan sistem mobilitas yang ramah lingkungan di Bali.
"Dengan memberikan solusi teknologi kendaraan elektrifikasi lengkap, yang mengusung strategi multipathway, mengkombinasikan kendaraan rendah emisi seperti LCGC dan flexy engine, HEV, PHEV, BEV, dan FCEV serta menawarkan konsep mobilitas baru sehingga semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi pada pengurangan emisi dalam mobilitasnya," jelas Bob Azam.
Baca Juga: Menuju Jejak Nol Emisi Karbon, Apa Saja Upaya Upbit Indonesia?
3. Pengembangan SDM juga diperlukan
Selain kendaraan rendah emisi dan full listrik, Toyota Indonesia juga percaya kalau ekosistem hijau harus didukung dengan pengembangan SDM, khususnya generasi muda di pendidikan tinggi yang memegang peranan dan menjadi elemen penting.
Hal ini pun menjadi salah satu alasan Toyota Indonesia mendukung rangkaian seminar nasional di UNUD, yang mengangkat isu ekosistem hijau dan penerapannya di Bali sebagai salah satu best practice Implementasi kendaraan elektrifikasi yang diterapkan dengan menentukan enclave tertentu seperti memanfaatkan potensi Bali sebagai daerah wisata.
4. Generasi muda diharapkan bisa berkontribusi banyak di masa depan
Bob Azam juga mengatakan, para SDM ini merupakan duta untuk membuka jalan menuju ekonomi hijau, khususnya yang akan dilengkapi dengan 50 spesifikasi dan keahlian baru di bidang elektrifikasi saat mereka menjalani pendidikan di masa perkuliahan.
Sehingga diharapkan saat lulus nanti, SDN nasional bisa berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia bebas emisi di masa depan. Seminar ini dipaparkan oleh jajaran Pemerintah, Akademisi, hingga Pemerhati Lingkungan diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT; Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar M.Sc.; dan Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster, dan masih banyak lagi.