Kolektor Mobil Tua Lamongan, Sempat Koleksi 15 Unit
Rela keluarkan biaya puluhan juta untuk perbaikan mobil
Defit Budiansyah bersama mobil tuanya. IDN Times/Imron
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Kecintaan terhadap mobil tua sudah dirasakan Defit Budiansyah saat masih duduk di bangku SMA. Memiliki mobil tua baginya merupakan kepuasan tersendiri yang ia rasakan. Padahal, perawatan mobil tua kerap membuatnya harus merogoh kocek dalam.
"Memang suka koleksi mobil tua mas, jenis sedan," kata Defit Budiansyah saat ditemui IDN Times, Kamis (1/4/2021).
1. Butuh menabung bertahun-tahun untuk membeli mobil antik
Hingga pada tahun 2015 silam, keinginan memiliki mobil tua terwujud. Pria asal Tikung Lamongan itu membeli sebuah mobil tua jenis Ford 96 setelah bertahun-tahun menabung. Sejak saat itu ia pun terus memburu mobil tua mulai dari Nissan Sunny Ford, Honda Accord, Mitsubishi Galang, Toyota Corona, Corolla GL, Honda cielo hingga Toyota Corolla DX 81.
"Pernah punya 15 mobil, tapi saya jual semuanya karena gak punya bagasi mobil. Saat ini masih tersisa satu, jenis Toyota Corolla DX 81," jelasnya.
2. Keluarkan biaya banyak untuk perawatan mobil tua
Defit mengaku, mobil tua yang ia beli rata-rata dalam kondisi rusak baik kerusakan body mobil maupun mesinnya. Namun, kecintaan terhadap mobil klasik membuat Defit tak pernah perhitungan untuk mengeluarkan biaya perbaikan yang tak sedikit.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Ya kita beli dengan harga Rp15 jutaan itu pun kondisinya jauh dari kata layak. Tapi karena kita hobi, biarpun keluar biaya banyak, tetap gak papa asal kita puas," imbuhnya.
3. Istrinya juga ketularan mencintai mobil tua
Ternyata, lanjut Defit, tak hanya dirinya saja yang mengagumi mobil antik. Sang istri juga mempunyai hobi yang sama. Ia berkelakar pernah mengajak jalan-jalan anak beserta istri mengunakan mobil mewah. Namun, di tengah perjalanan istrinya muntah-muntah.
"Kalau pakai mobil antik istri saya enjoy saja gak pernah muntah, tapi kalau mobil bagus malah gak," terang Dafit, sambil tertawa.
4. Sayangnya tak banyak tempat berbagi karena klub mobil di Lamongan bubar
Sayangnya, di Lamongan, kata Defit, belum banyak klub mobil untuk sharing. Bahkan, klub mobil Lamongan yang sempat ia ikuti bubar. Sebab, banyak anggotanya yang gabung ke Kabupaten Gresik.
"Pernah ikut tapi sekarang tidak karena anggotanya sudah bubar semua dan tak hanya mobil tua saja yang saya suka, kami juga menyukai motor klasik seperti CB, ulung dan lainnya," pungkasnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All