Bangga! Indonesia Sabet Beberapa Juara di Shell Eco-Marathon 2019 

Hebat sekali, ya!

Jakarta, IDN Times - Mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia berhasil meraih gelar juara dalam ajang Shell Eco-marathon Asia 2019 yang digelar di Malaysia.

Dalam ajang ini mahasiswa ditantang untuk membangun sebuah mobil lalu mobil tersebut diuji untuk dicari siapa yang paling hemat bahan bakar. 

Ada beberapa kategori yang diperlombakan, mulai dari tipe urban concept dan tipe prototype. Dan juga ada beberapa sumber energi seperti internal combustion (bensin, diesel, ethanol), battery electric, dan hydrogen

Diikuti oleh 108 tim dari 18 negara, Indonesia akhirnya mampu meraih beberapa gelar juara dari ajang ini. 

1. SapuAngin ITS pertahankan gelar mobil terhemat

Bangga! Indonesia Sabet Beberapa Juara di Shell Eco-Marathon 2019 IDN Times/Kevin Handoko

Tim SapuAngin ITS dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) kembali mencatatkan namanya sebagai juara mobil urban concept terhemat. Dengan menggunakan sumber energi internal combustion (bensin), SapuAngin memperoleh angka 395km/liter.

Jika dibayangkan, Anda bisa pergi dari Jakarta menuju Semarang hanya dengan satu liter bensin. Sungguh wow bukan?

Selain SapuAngin ITS, tim Indonesia lainnya juga mendapatkan posisi dua dan tiga di kategori internal combustion. Posisi 2 ditempati oleh Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan perolehan 383 km/liter. Dan posisi ke 3 ditempati oleh Sadewa UI dari Universitas Indonesia (UI) dengan perolehan 348 km/liter.

2. Mobil Hydrogen pertama tim Indonesia

Bangga! Indonesia Sabet Beberapa Juara di Shell Eco-Marathon 2019 IDN Times/Kevin Handoko

Perdana di tahun 2019, Antasena ITS dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) meraih posisi 2 dalam kategori urban concept hydrogen. Juara pertama dipegang oleh Nanyang E drive dari Nanyang Technological University (NTU) dengan perolehan 94 km/m3. Antasena ITS harus puas dengan posisi 2 karena mendapatkan perolehan 90 km/m3.

3. Jago merakit mobil listrik

Bangga! Indonesia Sabet Beberapa Juara di Shell Eco-Marathon 2019 IDN Times/Kevin Handoko

Ngomong-ngomong soal mobil listrik, tim Indonesia berani unjuk gigi di SEM Asia 2019. Tim Indonesia mengunci kemenangan di posisi 2 dan 3 kategori urban concept battery electric. Posisi 2 diamankan oleh Nogogeni ITS dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dengan angka 169 km/kwh dan posisi 3 ditempati oleh Bumi Siliwangi UPI dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan angka 165 km/kwh.

Sedangkan mobil listrik dari tipe prototype, tim Semar Proto UGM dari Universitas Gajah Mada (UGM) juga mendapatkan posisi 3 dengan perolehan 387 km/kwh.

4. Jakarta ke Surabaya hanya perlu 1 liter bahan bakar

Bangga! Indonesia Sabet Beberapa Juara di Shell Eco-Marathon 2019 IDN Times/Kevin Handoko

Untuk tipe prototype, hanya sedikit tim Indonesia yang ikut berpartisipasi. Walau sedikit, tim Rakata ITB dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mampu mendapatkan posisi 3 dengan sumber energi internal combustion (ethanol).

Dengan menggunakan mobil buatan ITB ini, Anda mampu pergi dari Jakarta menuju Surabaya hanya dengan 1 liter ethanol. Hal ini bisa terjadi karena tim Rakata ITB memperoleh angka 926 km/liter. Ini merupakan rekor terbaru Indonesia di kelas prototype ethanol.

5. Antasena ITS menjadi perwakilan Asia di Ajang Driver World Championship

Bangga! Indonesia Sabet Beberapa Juara di Shell Eco-Marathon 2019 IDN Times/Kevin Handoko

Sembilan pemenang urban concept dari ketiga kategori kembali diperlombakan. Kali ini perlombaan adu cepat, tapi masih mengedepankan efisiensi.

Pemenang adu cepat tersebut akan menjadi perwakilan Asia di ajang Driver World Champhionship. Dari 9 pemenang, ada 6 tim Indonesia yang ikut di antaranya SapuAngin ITS, Garuda UNY Eco, Sadewa UI, Nogogeni ITS, Bumi Siliwangi UPI, dan Antasena ITS.

Dalam perlombaan yang cukup sengit, tim Antasena ITS mendapat posisi 2 dan harus mengalah dari tim Nanyang E Drive NTU yang meraih juara 1. Sedangkan posisi 3 diisi oleh LH-EST dari Lac Hong University.

Ketiga tim tersebut akan dikirim ke London dalam Ajang Driver World Championship 2019.
Selain Antasena ITS mewakili Asia, tim asal Surabaya ini mendapatkan penghargaan sebagai pendatang baru mobil hydrogen dan juga inovasi mesin.

Sungguh prestasi yang membanggakan!

Baca Juga: Honda Perkenalkan ePrototype EV, Mobil Listrik Imut Tapi Keren

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya