Jatuh Cinta pada VW Klasik, Berawal dari Cerita Ibunda

Ketika pekerjaanmu adalah hobimu

Jakarta, IDN Times - Bagi Andi Santoso, memelihara mobil Volkswagen (VW) klasik itu bukan sekadar hobi, tapi juga impian masa kecilnya.

Pria berusia 33 tahun yang aktif sebagai Anggota Departemen Olahraga dan Rekreasi di komunitas Volkswagen Club Yogyakarta (VCY) ini kini punya dua VW klasik, yakni VW Beetle 1975 dan VW Kombi 1968.

Siapa mengira jika kecintaan Andi terhadap VW klasik berasal dari cerita sang ibu?

1. Dari cerita ibu hingga foto-foto di flash disk

Jatuh Cinta pada VW Klasik, Berawal dari Cerita IbundaDok. Andi Santoso

Perkenalan pertama Andi dengan mobil VW dipelopori sang ibu yang mengajaknya ke kota untuk melihat mobil VW di era 80-an. Sembari menengok VW di kota, Andi mendengar cerita ibunya yang pernah naik VW Kombi miliki seorang kerabat.

“Dengan bahasa Jawa bilang ke saya, 'Kui mobil VW jeneng’e, Le, mbiyen Ibu tau numpak rasane koyo numpak perahu (itu mobil VW namanya, Nak, dulu Ibu pernah naik, rasanya kayak naik perahu)'," kata Andi mengulang ucapan ibunya, Minggu (16/8/2020).

Kekaguman ibunya tersebut perlahan menular ke Andi. Ia mulai mengoleksi mobil-mobilan VW. Kecintaannya terhadap VW klasik semakin melekat ketika suatu hari ia meminta foto-foto VW dari flash disk seorang teman.

“Awal cerita saya punya VW berawal dari teman saya datang ke rumah untuk copy MP3 pakai flash disk dan dia ternyata menyimpan banyak foto-foto VW dan saya minta fotonya. Sering saya melihat foto-foto tersebut dan mengamati,” kenangnya.

Andi pun semakin mantap untuk memiliki mobil VW. Dirinya kemudian mulai melakukan riset seputar mobil-mobil VW.

“Kemudian mulai mencari informasi tentang VW dari mulai harga, teknik perawatan, dan jenis VW apa yang memang layak dikoleksi,” lanjutnya kemudian.

Bersamaan dengan cita-cita punya VW, Andi juga berusaha agar keinginannya terwujud. “Dari itu saya bercita-cita dan berusaha untuk bisa beli VW,” ucapnya.

2. Dari VCY hingga majalah Airway Cooled

Jatuh Cinta pada VW Klasik, Berawal dari Cerita IbundaDok. Andi Santoso

Kegemaran Andi akan VW dan keterlibatannya dalam CVY rupanya membawa berkah tersendiri. Andi menceritakan bagaimana kedua hal tersebut mengantarkannya pada posisinya sebagai Head Designer untuk majalah Aircooled Way, sebuah majalah yang khusus mengulas VW dan Porcshe Classic. Posisi tersebut bukan profesi utama Andi, tapi bagaimana ia bisa mengerjakan sesuatu yang linier dengan kegemarannya adalah kesempatan yang tidak biasa.

“Awal mula saya bekerja di majalah tersebut berawal dari club kami VCY mengadakan event Jogja Volkswagen Festival yang pertama di tahun 2013,” terang Andi.

Dirinya berbincang dengan pemilik Airway Cooled yang saat itu menjadi bintang tamu di perhelatan pertama Jogja Volkswagen Club (JVWF). Dari mengantar para bintang tamu berkeliling Yogyakarta usai JVWF, perbincangan seputar majalah Aircooled Way pun muncul.

“Dari situ saya mengantar guest star keliling Jogja dan akhirnya ada obrolan mengajak saya untuk bikin majalah di Indonesia,” ceritanya.

Andi melihat kesempatan berkarya di Aircooled Way sebagai pengalaman paling mengesankan dari kecintaannya akan mobil VW.

3. Mengendarai mobil berusia lebih dari setengah abad adalah kebanggaan tersendiri

Jatuh Cinta pada VW Klasik, Berawal dari Cerita IbundaDok. Andi Santoso

Bagi Andi, menyetir mobil VW klasik di tengah masifnya gelombang mobil-mobil arus utama memiliki kebanggaan tersendiri. 

“Karena VW sendiri mobil Classic dan pastinya pengendara bangga kalau mengendarai mobil yang umurnya lebih dari 50 tahun tapi masih dalam kondisi bagus, di jalan raya juga banyak yang memerhatikan,”Andi menuturkan.

Andi juga bercerita bagaimana mobil VW Beetle miliknya kerap menjadi objek perhatian anak-anak kecil yang melihat.

“Yang paling saya ingat kalau kita naik VW kodok banyak anak kecil yang berteriak-teriak sambil lari bilang “Mobil kodok! Mobil kodok!” karena VW Beetle yang ikonik dan mudah dikenali banyak orang,” kisahnya.

Baca Juga: Volkswagen Club Yogyakarta, Wadah Penggemar VW Klasik Bertukar Ilmu

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya