Mengenal Glueh 1.0, Mobil Listrik Ciptaan Mahasiswa Unsyiah

Mampu melaju hingga 50 Km/jam

Banda Aceh, IDN Times - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) terus berinovasi dalam perkembangan dunia teknologi dan otomotif. Kali ini kampus berjulukan Jantong Hatee Rakyat Aceh tersebut kembali menciptakan inovasi dengan meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Glueh 1.0.

Mobil yang diluncurkan langsung oleh Rektor USK, Samsul Rizal 10 Maret 2021 lalu di Ruang VIP AAC Dyan Dawood, Banda Aceh itu, merupakan karya dari mahasiswa Fakultas Teknik.

1. Dibuat 10 mahasiswa Program Studi Teknik Mesin

Mengenal Glueh 1.0, Mobil Listrik Ciptaan Mahasiswa UnsyiahMobil Listrik Glueh 1.0 ciptaan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (IDN Times/Istimewa)

Ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin mengatakan, mobil listrik Glueh 1.0 dibuat oleh sepuluh mahasiswa dari Teknik Mesin.

Mobil yang dirancang di Laboratorium Desain dan Manufaktur itu dibimbing Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik, Iskandar. Proses pembuatannya memakan waktu kurang lebih empat bulan.

"Mobil ini diciptakan dengan konsep City Car (mobil mini)," kata Tajuddin, dalam keterangannya yang diterima, pada Senin (15/3/2021).

Adapun untuk nama Glueh, Tajuddin mengungkapkan, adalah pemberian rektor USK, diambil dari bahasa Aceh yang artinya Kancil.

Untuk diketahui pula, mobil Glueh 1.0 ialah produk lanjutan dari Tim Malem Diwa, yang sebelumnya juga telah melahirkan mobil listrik bernama Malem Diwa.

Baca Juga: Daftar 10 Mobil Terlaris Sepanjang 2020, Comeback-nya Mobil Hatcback?

2. Kecepatan maksimal sementara, 50 kilometer per jam

Mengenal Glueh 1.0, Mobil Listrik Ciptaan Mahasiswa UnsyiahMobil Listrik Glueh 1.0 ciptaan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (IDN Times/Istimewa)

Adapun spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 tersebut dikatakan Tajuddin, berkapasitas untuk dua orang, dengan bagasi 100 Kg.

Sementara kapasitas baterai 4200 Wh (Watt Hours), daya motor 3500 watt, berat 500 Kg, velocity 50 kilometer per jam, serta menggunakan transmisi otomatis.

"Kecepatan maksimum belum dicoba karena baru empat bulan, tapi kita sudah tes kemarin maksimal 50 kilometer per jam," jelas Tajuddin

"Sementara untuk soal kecepatan masih dalam proses, tapi dalam kontroler itu ada variasi kecepatannya. Jadi mungkin bisa 24 persen lebih dari itu," imbuhnya Tajuddin.

Begitu pula untuk daya tahan baterai masih percobaan. Sebab, pihaknya belum menggunakan baterai khusus mobil listrik, tetapi masih memakai baterai deep cycle yang biasa digunakan untuk sistim energi surya.

3. Menghabiskan dana hingga Rp150 juta untuk pembuatan

Mengenal Glueh 1.0, Mobil Listrik Ciptaan Mahasiswa UnsyiahMobil Listrik Glueh 1.0 ciptaan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (IDN Times/Istimewa)

Pembuatan mobil listrik tersebut dikatakan menghabiskan biaya Rp150 juta. PT PLN Persero dalam hal ini memberikan dana hibah Rp 86 juta, selebihnya ditanggung oleh pihak kampus.

Kehadiran mobil listrik Glueh 1.0 disampaikan, Rektor USK, Samsul Rizal, adalah bagian adaptasi atas perkembangan dunia yang terus mengalami disruption. Inovasi merupakan sebuah keniscayaan dan teknologi menjadi kunci.

"Dunia terus berkembang menuju otomasi, sementara disruption tak terbendung. Untuk itulah inovasi seperti mobil listrik ini perlu kita dukung dan USK sangat bangga semangat inovasi terus berkembang di perguruan tinggi ini," ucap Samsul Rizal.

General Manajer PLN Aceh, Abdul Mukhlis memberikan apresiasi kepada USK yang telah berhasil melahirkan karya mobil listrik tersebut.

Terkait kemungkinan diproduksi massal, hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjuit. Ia berharap, kerja sama seperti ini dapat terus terjalin antara USK dengan PLN Aceh.

"Untuk produksi massal akan kita bicarakan lebih lanjut baik dengan Pak Rektor maupun internal kami di PLN. Saya mengucapkan selamat atas peluncuran Glueh1.0," kata Abdul Muklis.

Baca Juga: Toyota Jadi Mobil Terlaris di Dunia, Volkswagen Menatap Mobil Listrik!

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya