Fakta Menarik Seputar Mikrolet, Mulai Eksis Sejak Zaman Jepang

Punya ciri khas berwarna biru telur asin

Jakarta, IDN Times - Banyak angkutan umum yang dulu berkibar kini tergusur roda zaman, seperti Metromini dan Oplet. Tapi ada juga yang tetap eksis seperti Mikrolet. Minibus satu ini masih setia mengangkut penumpang meski ojek online sudah begitu mendominasi.

Nah, berikut fakta-fakta menarik dan perjalanan panjangan mikrolet yang perlu kamu tahu.

1. Sudah beroperasi sejak zaman penjajahan Jepang

Fakta Menarik Seputar Mikrolet, Mulai Eksis Sejak Zaman Jepangsukabumikab.go.id

Mikrolet sudah eksis sejak zaman penjajahan Jepang, lho. Pada 1943, pemerintah militer Jepang membentuk dua institusi angkutan umum berbayar, yaitu Jawa Unyu Zigyosha berupa kendaraan berbentuk truk, gerobak, dan cikar.

Angkutan berikutnya adalah Zidosha Sokyoku yang merupakan kendaraan bus. Setelah Jepang menyerah, kedua institusi tersebut diambil alih oleh Djawatan Perhubungan atau sekarang Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Mengenang Bus Metromini, Sering Ugal-ugalan Tapi Ngangeni

2. Identik dengan warna biru telur asin

Fakta Menarik Seputar Mikrolet, Mulai Eksis Sejak Zaman JepangTwitter/TMCPoldaMetro

Ada yang bilang awal mula penamaan mikrolet berasal dari serapan dua kata, yaitu micro dan light yang artinya kendaraan angkut yang kecil dan ringan, sehingga cocok untuk mengantar penumpang ke tempat yang sulit dijangkau kendaraan besar seperti bus.

Jika dahulu mikrolet menggunakan mobil minibus bermesin depan seperti Isuzu Panther atau Toyota Kijang, maka sekarang sudah bermunculan APV atau Granmax yang dijadikan mikrolet. 

Ciri khas mikrolet adalah warna biru telur asin. Kemudian, pengkodean mikrolet menggunakan kode "M". Mikrolet menerapkan tarif progresif atau berdasarkan jarak tempuh.

3. Identik dengan ngetem sembarangan

Fakta Menarik Seputar Mikrolet, Mulai Eksis Sejak Zaman Jepangpelayananpublik.id

Pasti kamu pernah dengan istilah "ngetem" bukan? Kebiasaan ini sering dilakukan oleh supir kendaraan umum, terutama mikrolet. Tujuannya untuk mendapatkan penumpang hingga mencapai target.

Namun hal ini bisa menimbulkan kemacetan panjang di jalan raya. Saat ngetem pun tidak sebentar. Bahkan bisa mencapai waktu yang lama, tergantung apakah sudah sesuai target atau belum.

Kemudian kebiasaan supir mikrolet yang gemar berhenti mendadak untuk menaikkan atau menurunkan penumpang juga sering membuat banyak orang jengkel. Pasalnya, pengendara di belakangnya harus berhenti mendadak dan ini bisa menyebabkan tabrakan beruntun.

Terlepas dari itu semua, mikrolet menjadi angkutan andalan bagi banyak orang. Ini karena keberadaannya yang mudah ditemukan dan tarif sekali angkut yang murah. Untuk wilayah DKI Jakarta, mikrolet telah terintegrasi dengan Jaklingko.

Baca Juga: Kilas Balik Bus Patas AC PPD, Sempat Jadi Andalan Warga Jakarta  

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya