Bahaya Gas yang Dikeluarkan Kendaraan Bermotor dan Tips Menguranginya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Melonjaknya jumlah mobil dan motor berpotensi meningkatkan pencemaran udara. Gas yang dikeluarkan kendaraan diketahui mengandung zat-zat berbahaya yang bisa menganggu kesehatan manusia dan lingkungan.
Parahnya lagi, emisi gas buang dari sisa pembakaran mesin mobil dan motor yang kurang sempurna, bisa mengakibatkan efek rumah kaca. Makanya, kamu harus simak informasi bahaya gas yang dikeluarkan kendaraan berikut serta tips menguranginya.
Apa itu emisi gas pada kendaraan?
Secara harfiah, emisi merupakan gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara ataupun gas alam yang bercampur udara. Sementara, spesifik emisi gas terkait kendaraan bermotor ialah sisa pembakaran gak optimal yang keluar dari knalpot.
Umumnya, gas yang dikeluarkan kendaraan dapat menyebabkan polusi udara. Ini diakibatkan oleh proses pembakaran mesin yang gak maksimal. Jadi, gas keluaran kendaraan mengandung zat-zat berbahaya, seperti berikut:
- Karbon Dioksida (CO2) merupakan gas yang dapat memicu terjadinya pemanasan global
- Karbon monoksida (CO) cukup beracun jika terhirup manusia, karena bisa membuat pingsan hingga meninggal dunia
- Hydrocarbon (HC) ialah gas sisa pembakaran mesin mobil yang kurang sempurna, sehingga masih mengandung uap bensin yang keluar melalui knalpot
- Nitrogen Oksida (NOX) adalah gas berbahaya yang bisa mengakibatkan rasa perih di mata sampai gangguan saluran pernapasan.
Baca Juga: Cara Mendeteksi Masalah Mesin Lewat Warna Asap Knalpot
Bahaya gas yang dikeluarkan kendaraan
Sudah tahu, kan, jika emisi gas yang dikeluarkan kendaraan membahayakan makhluk hidup dan lingkungan? Lebih dari itu, kandungan zat pada emisi gas pun berbahaya pada kesehatan, berikut yang harus kamu tahu.
1. Bersifat karsinogenik
Editor’s picks
Emisi gas yang dikeluarkan kendaraan bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Meskipun, tingkat polusi yang dihasilkan terbilang rendah, tapi ini menjadi berbahaya mengingat meningkatnya jumlah kendaraan setiap tahunnya.
2. Pemicu gangguan sistem pernapasan
Dampak emisi gas yang dikeluarkan kendaraan bisa mengganggu sistem pernapasan, karena kandungan karbon dioksida lebih mudah diikat sel darah merah dibanding oksigen. Gak hanya itu, jika kadar karbon dioksida terlampau banyak, ini bisa memicu kerusakan otak.
3. Merusak sistem peredaran darah
Kadar karbon dioksida yang terlalu banyak dihirup dapat meningkatkan kekentalan darah serta kadar protein inflamasi yang dapat memicu aterosklerosis atau penyakit arteri. Umumnya, penyakit ini ditandai oleh penyempitan pembuluh darah.
Tips meminimalisir emisi gas yang dikeluarkan kendaraan
Kandungan emisi gas yang dikeluarkan kendaraan ternyata bisa diminimalkan, lo. Caranya bisa dengan beberapa tips berikut.
- Ganti bagian koil dan busi kendaraan secara berkala untuk mengurangi potensi kerusakan
- Perhatikan kinerja sensor oksigen, upayakan untuk bisa bekerja optimal
- Periksa komponen catalic converter pada knalpot yang berfungsi mengubah emisi gas jadi udara bersih
- Lakukan servis berkala guna mengetahui komponen rusak yang harus diganti
- Jaga kebersihan filter udara dan saluran bahan bakar
- Pastikan kondisi sistem pendingin dan pelumas mesin tetap optimal
- Gunakan bahan bakar sesuai spesifikasi kendaraan.
Nah, itulah informasi bahaya dan tips mengurangi gas yang dikeluarkan kendaraan. Setelah tahu pengertian, bahaya, dan tips meminimalisirnya, yuk, implementasikan dalam keseharianmu, ya.
Selain ulasan di atas, temukan juga artikel informasi otomotif lainnya di IDN Times. Sebab, semua yang kamu butuhkan ada di sini.