Baterai Mobil Listrik Ternyata Banyak Jenisnya, Sudah Tahu?

Bukan cuma baterai lithium-ion, lho!

Jakarta, IDN Times - Tidak semua mobil listrik menggunakan jenis baterai yang sama. Sebab jenis baterai yang digunakan harus sesuai dengan sistem mobil kelistrikan pada mobil itu sendiri.

Nah, karena mobil listrik sudah cukup banyak digunakan dan digadang-gadang sebagai mobil masa depan, baterai yang digunakan pun bermacam-macam jenisnya. Tentu saja, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Nah, berikut jenis-jenis baterai mobil listrik yang banyak beredar.

1. Lithium-ion (Li-ion)

Baterai Mobil Listrik Ternyata Banyak Jenisnya, Sudah Tahu?BMW i4 (bmw.co.id)

Mungkin kamu sudah sering mendengar baterai berjenis Lithium-ion (Li-ion). Baterai ini memang banyak digunakan pada alat elektronik seperti gawai dan laptop. Nah, baterai Li-ion juga banyak digunakan untuk mobil listrik. Hanya saja, mobil listrik memiliki skala kapasitas fisik dan ukuran baterai yang lebih besar di dalamnya.

Baterai Li-ion memiliki rasio daya terhadap berat yang sangat tinggi. Bahkan, mempunyai efisiensi energi yang tinggi dengan performa bagus pada suhu tinggi juga. Baterai ini juga mampu mengisi daya lebih cepat, tahan lama, dan kepadatannya pun tinggi. Semakin kecil bobot baterai, semakin jauh jarak yang bisa ditempuh mobil listrik meski hanya sekali pengisian daya saja.

Hebatnya, baterai Li-ion ini juga gak mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia dan dapat didaur ulang juga, lho. Tentu hal tersebut membuktikan bahwa pemakaian baterai ini sangat ramah lingkungan. Mobil listrik yang saat ini menggunakan baterai Li-ion adalah mobil Battery Electric Vehicle (BEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Baca Juga: Citroen AMI, Mobil Listrik Calon Penantang Wuling Air ev di Indonesia

2. Nickel-metal hydride (NiMH)

Baterai Mobil Listrik Ternyata Banyak Jenisnya, Sudah Tahu?usnews.com

Berbeda dengan baterai Li-ion, baterai Nickel-metal hydride (NiMH) digunakan pada mobil listrik berjenis Hybrid Electric Vehicle (HEV). Pengisian ulang baterai ini tergantung pada kecepatan mesin, roda, dan pengereman regeneratif. Kabarnya, baterai NiMH jauh lebih awet dibanding jenis Li-ion.

Bahkan, baterai Ni-MH juga cenderung lebih gampang didaur ulang karena hanya mengandung sedikit bahan yang beracun terhadap lingkungan. Namun mobil listrik yang menggunakan baterai ini dibanderol dengan harga cukup tinggi. Padahal, baterainya memiliki tingkat self-discharge yang tinggi dan mampu menghasilkan panas signifikan.

So, kekurangan tersebut membuat baterai NiMH kurang cocok digunakan untuk mobil listrik, yang baterainya harus bisa diisi ulang dari luar sistem. Hal tersebutlah yang menjadi alasan baterai mobil listrik satu ini paling banyak diaplikasikan pada mobil hybrid.

3. SLA atau lead-acid

Baterai Mobil Listrik Ternyata Banyak Jenisnya, Sudah Tahu?Unsplash.com

Beberapa mobil listrik juga menggunakan baterai jenis SLA atau (lead-acid). Baterai ini hadir jauh lebih duluan daripada Li-ion dan NiMH, maka itu gak mempunyai kapasitas yang bisa bersaing dan jauh lebih berat.

Soal harga, mobil listrik yang menggunakan baterai ini dijual dengan harga relatif murah. Namun saat ini baterai SLA hanya digunakan oleh kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder.

4. Solid-state

Baterai Mobil Listrik Ternyata Banyak Jenisnya, Sudah Tahu?Sistem mobil listrik Citroen e-C4 (Citroen)

Kehadiran solid-state berguna untuk menggantikan posisi elektrolit cair berat yang hidup di dalam baterai Li-ion. Sebab solid-state terbentuk dari elektrolit padat yang bisa saja berupa gelas, keramik, atau bahan lainnya. 

Sebenarnya, struktur keseluruhan baterai solid-state sangat mirip dengan baterai lithium-ion tradisional, hanya saja baterai bisa jauh lebih padat dan kompak tanpa adanya cairan.Baterai solid-state memang bukan sebuah penemuan baru. Namun memang baru-baru ini, industri mobil baru menggunakan baterai ini. 

Harapan tentang kemampuan baterai solid-state untuk meningkatkan kendaraan listrik pun sangat tinggi. Karena elektrolit padat dapat menghemat kapasitas penggunaan.

5. Nickel-cadmium

Baterai Mobil Listrik Ternyata Banyak Jenisnya, Sudah Tahu?Ilustrasi mobil listrik Tesla (www.tesla.com)

Salah satu baterai yang paling sering digunakan kendaraan listrik, termasuk mobil listrik adalah Nickel-cadmium (Ni-Cd). Keunggulan baterai ini yaitu memiliki kepadatan penyimpanan yang signifikan dan masa pakai sekitar 500 - 1.000 siklus pengisian daya. 

Namun, baterai ini memiliki bobot yang cukup berat serta sangat rentan terhadap efek memori.Efek memori tersebut berupa fenomena fisik berupa penurunan kinerja baterai jika mengalami siklus pengosongan sebagian.

6. Ultracapacitor

Baterai Mobil Listrik Ternyata Banyak Jenisnya, Sudah Tahu?https://wuling.id/id/blog/lifestyle/pertimbangkan-perhatikan-hal-ini-sebelum-membeli-mobil-listrik/

Baterai mobil listrik yang terakhir adalah baterai ultracapacitor. Baterai ini berbeda dengan baterai elektrokimia lainnya. Sebab baterai mobil listrik jenis ini justru menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Nah, meningkatnya luas permukaan cairanm maka, kapasitas penyimpanan energi juga meningkat.

Seperti baterai SLA, baterai ultracapacitor sangat cocok sebagai perangkat penyimpanan sekunder pada kendaraan listrik, karena membantu baterai elektrokimia meningkatkan tingkat bebannya. Selain itu, ultracapacitor juga dapat memberikan tenaga ekstra untuk kendaraan listrik selama akselerasi dan pengereman regeneratif.

Baca Juga: Mobil Listrik Aman Dikendarai Saat Hujan, Ini Alasannya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya