7 Fakta tentang Vi-Gas, "Elpiji" Khusus Mobil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konsumsi bahan bakar minyak, khususnya di Indonesia terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu pemerintah melalui PT. Pertamina Persero bekerja sama dengan PT. Autogas Indonesia memproduksi alat penyedia bahan bakar gas cair yang bernama Vi-Gas. Alat ini diciptakan untuk kendaraan berbahan bakar minyak.
1. Jelas lebih ramah lingkungan.
Bahan bakar Vi-Gas produksi Pertamina ini diklaim ramah lingkungan. Sifat gas ketika mengalami pembakaran cenderung tidak ada residu bahan bakar yang dihasilkan. Berbeda dengan pembakaran bahan bakar minyak yang menghasilkan residu asap dan jelaga. Jadi, knalpot mobil yang menggunakan Vi-Gas tak akan terlalu mengebul.
2. Oktan mencapai > 98.
Research Octane Number (RON) atau yang biasa kita sebut dengan Oktan adalah bilangan yang digunakan untuk menilai kadar pembakaran sebuah bahan bakar. Di Indonesia, nilai oktan tertinggi dimiliki oleh produk Pertamax Turbo dengan RON 98. Sementara Pertamina Vi-Gas diklaim mampu menghasilkan oktan lebih dari 98.
3. Tidak berisik.
Semakin tinggi oktan bahan bakar yang digunakan juga berpengaruh terhadap performa mesin. Perubahan mendasar adalah suara mesin yang lebih halus dan tidak adanya knocking atau letukan mesin akibat percikan api yang muncul sebelum kendaraan dinyalakan.
Baca juga: September 2017, Pertamina Akan Luncurkan Bahan Bakar Baru
Editor’s picks
4. Tidak menghilangkan bahan bakar minyak.
Persepsi yang keliru tentang Bahan Bakar Gas (BBG), Compressed Natural Gas (CNG), ataupun Liquid Gas for Vehicle (LGV) yang selama ini muncul adalah bahwa dengan dipasangnya alat penyedia Vi-Gas akan menghilangkan fungsi BBM. Nyatanya, BBM tetap dapat digunanakan di kendaraan yang dipasangi Vi-Gas. Hal ini disebabkan, bensin atau BBM masih diperlukan untuk melakukan starter awal sebelum mesin mapan dan beraliih ke bahan bakar gas.
5. Tak perlu takut mesin mati karena kehabisan gas.
Alasan lain tentang masih adanya BBM di kendaraan yang sudah diinstall Vi-Gas adalah untuk mengantisipasi habisnya gas di tengah jalan. Sistem Vi-Gas telah ditata sedemikian rupa agar jika ketika gas di dalam tangki mendekati habis, maka automatic changeover switch akan otomatis mengubah sumber energi dari gas menjadi bensin. Sebaliknya, jika gas di dalam tangki mencukupi maka sistem akan otomatis berubah dari bensi menjadi gas.
6. Aman.
Hal yang sering dikhawatirkan adalah kesalahan sistem yang bahkan bisa membuat kebakaran. Namun dalam Vi-Gas ini, kemungkinan itu telah diminimalisir dengan baik dengan adanya switch automatic valve yang sudah terkontrol di Electronic Control Unit (ECU) di setiap komponen yang dilalui gas. Jadi ketika muncul permasalahan pada satu komponen, maka katup akan menutup secara otomatis. Kemudian, ECU akan mengkonfirmasi automatic changeover switch untuk mengubah ke mode bensin.
7. Perawatan.
Layaknya sebuah mesin yang lain, perangkat Vi-Gas juga harus mendapat perawatan secara berkala. "Tetap ada perawatan. Perawatan pertama untuk 5000 kilometer pertama lalu untuk selanjutnya setiap 10.000 kilometer," ujar Sumitro, Service Advisor Vi-Gas Wilayah Surabaya.
Sistem bahan bakar Vi-Gas dihargai sekitar Rp 12 juta untuk pembelian dan pemasangan awal. Saat ini Vi-Gas telah tersedia di 20 kota di Indonesia yang melayani instalasi alat, servis berkala, dan pengisian bahan bakar. Jadi sudah siap dengan bahan bakar gas?
Baca juga: Begini Gambaran Isi Ulang Mobil Listrik Masa Depan