Mitos-Mitos Perawatan Mobil, Jangan Sampai Jadi Korban Ya!

Sayangi kendaraan dengan perawatan yang tepat

Jakarta, IDN Times - Merawat mobil itu gampang-gampang susah. Gampang kalau kamu tahu caranya. Susah kalau kamu gak ngerti dan gak ada orang yang bisa ditanya. Apalagi banyak mitos seputar perawatan mobil.

Nah berikut beberapa mitos perawatan mobil yang harus kamu tahu benar atau tidaknya:

1. Krim anti nyamuk bisa hilangkan goresan pada cat mobil?

Mitos-Mitos Perawatan Mobil, Jangan Sampai Jadi Korban Ya!Dok. IDN Times

Dilansir dari Antara, krim anti nyamuk justru akan merusak cat mobil. Christopher Sebastian, Presiden Direktur Topcoat (brand coating), menjelaskan bahwa krim anti nyamuk memiliki senyawa filler yang memang bisa menambal goresan namun penggunaannya hanya sementara dan langsung hilang apabila terkena air.

"Bukan untuk menghilangkan baret, tapi mungkin menyamarkan saja. Krim anti nyamuk punya senyawa yang tinggi asamnya. Sangat tidak dianjurkan,' ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Memodifikasi Kendaraan, Bisa Ditilang!

2. Memanaskan kendaraan sebelum digunakan?

Mitos-Mitos Perawatan Mobil, Jangan Sampai Jadi Korban Ya!Unsplash/Mark Cruz

Sudah menjadi kebiasaan beberapa orang bahwa setiap mobil yang ingin dipakai harus dipanaskan terlebih dahulu. Konon memanaskan mobil sebelum digunakan bisa membuat mesin mobil jadi awet. Benarkah mitos ini?

Tidak sepenuhnya salah, terutama pada mobil-mobil tua. Tapi pada mobil-mobil modern yang telah menganut sistem pembakaran injeksi, mesin tak perlu lagi dipanaskan sebelum digunakan. 

Sebab keberadaan Electronic Control Unit (ECU) pada mobil modern akan mengatur pembakaran pada mesin. Kalau pun mau dipanaskan, cukup dilakukan selama 30-60 detik saja.

3. Membersihkan kaca film dengan sabun?

Mitos-Mitos Perawatan Mobil, Jangan Sampai Jadi Korban Ya!Unsplash/Charlie Deets

Membersihkan bagian dalam kaca harus dilakukan dengan menggunakan air dan lap mikrofiber. Sabun atau bahan deterjen lainnya dapat merusak kaca film yang menempel pada bagian dalam kaca. 

Dilansir dari Antara, Lianato Winata, Direktur pengembangan Bisnis PT V-Kool Indo Lestari, mengatakan bahwa kandungan kimia pada sabun bisa saja terlalu keras dan merusak kaca film.

"Takutnya sabunnya tidak cocok dan malah merusak. Kandungan kimia pada sabunnya bisa terlalu keras. Dan karena kami tidak bisa kontrol orang pakai sabun apa, jadi supaya aman kami sarankan pakai air saja," ujarnya.

Baca Juga: Esemka Meluncur Oktober Ini, Mobil Perdana Berjenis SUV

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya