Inovasi Gagal, 5 Motor Bebek Honda Ini Kurang Dilirik

Produksi mereka cuma bertahan dua-tiga tahun

Siapa yang menyangsikan popularitas Honda? Brand asal Jepang ini adalah merek sepeda motor yang sangat terkenal di dalam negeri. Gak cuma di sektor motor bebek, Honda juga berjaya di segmen skuter matik dan sport bike.

Tetapi, pabrikan asal Jepang gak selalu mampu melahirkan sepeda motor keren dan diminati. Di pasaran Indonesia, perusahaan ini sempat merilis moped yang nyatanya kurang dilirik konsumen. Nah, ini deretan motor bebek Honda yang kurang laku dan berusia pendek.

1. Honda Kirana

Inovasi Gagal, 5 Motor Bebek Honda Ini Kurang Dilirikinsta.orenya.com

Kirana bisa dibilang sebagai proyek coba-coba dari Honda. Pasalnya, ketika penjualan Supra X 110 masih menggembirakan, pabrikan merilis motor bebek berkapasitas 125cc.

Honda pertama kali meluncurkan Kirana ke pasaran domestik sekitar tahun 2002 lalu. Sepeda motor ini didukung dengan mesin 4-stroke, single cylinder, air-cooled, yang mampu meletupkan daya 6,7 kW pada putaran 7.500 rpm.

Punya mesin yang besar, gak lantas membuat Kirana sukses secara komersial. Bodi yang masih mengadopsi model Grand sehingga terkesan kuno, suku cadang yang sulit dicari, hingga rem yang masih tromol menjadi beberapa penyebab Kirana kurang laris. Honda pun akhirnya menyuntik mati Kirana pada 2004.

2. Honda Karisma

Inovasi Gagal, 5 Motor Bebek Honda Ini Kurang Dilirikpictabee.com

Sepeda motor ini dirilis hampir berbarengan dengan varian Kirana, pada tahun 2002. Dalam sejarahnya, Honda sempat meluncurkan Karisma dalam dua tipe, yaitu Karisma 125D dan Karisma X.

Di bagian dapur pacu, varian Karisma 125D dan Karisma X mengusung mesin yang identik. Perbedaan keduanya hanya terletak pada sisi bodi. Desain Karisma X lebih ramping dibandingkan Karisma 125D yang cenderung besar.

Honda Karisma memang sempat ramai ketika diluncurkan, salah satunya karena membawa mesin besar. Gak seperti Kirana yang cuma dibekali rem tromol, varian ini sudah didukung rem cakram.

Meski demikian, gak sedikit yang mengeluhkan sepeda motor ini. Karisma dikatakan punya tarikan yang lambat, konsumsi bensin yang boros, lampu redup, suspensi keras, dan getar pada bagian batok dan buritan.

Hanya berusia tiga tahun, produksi Honda Karisma pun resmi dihentikan tahun 2005. Sebagai gantinya, pabrikan merilis varian Supra X dengan mesin seperempat liter.

Baca Juga: Desain Out of the Box, 4 Motor Ini Malah Kurang Laris di Pasaran

3. Honda Supra XX

Inovasi Gagal, 5 Motor Bebek Honda Ini Kurang Dilirikimgrumweb.com

Tidak bisa dipungkiri kalo Supra adalah salah satu unit moped terlaris milik Honda. Produk ini sendiri terlahir menjadi beberapa tipe, salah satunya Supra X yang diluncurkan tahun 2001. Nah, Supra X lantas memiliki adik dalam diri Supra XX.

Dirilis pada tahun 2002, Supra XX menjadi salah satu terobosan Honda di segmen moped low-end. Pasalnya, sepeda motor ini telah dibekali dengan kopling manual layaknya motor sport.

Sayangnya, inovasi Honda bisa dikatakan gagal. Konsumen lokal kala itu masih menganggap aneh motor bebek menggunakan kopling manual. Alhasil, Supra XX hanya bertahan di jalanan tanah air selama dua tahun.

4. Honda Supra V

Inovasi Gagal, 5 Motor Bebek Honda Ini Kurang Dilirikimgrumweb.com

Merupakan adik lainnya dari Supra X. Secara umum, Honda Supra V memiliki kemiripan dengan varian Supra XX, termasuk kopling manual. Hanya, jika Supra XX dibekali rem cakram di depan, maka tipe ini masih membawa rem model tromol.

Motor ini sendiri menggendong mesin tipe 4-stroke, SOHC, silinder tunggal, berkapasitas 97,1cc. Di atas kertas, Supra V mampu memuntahkan daya maksimal 7,3 PS pada putaran 8.000 rpm.

Sayangnya, seperti saudaranya, varian ini juga gagal memikat konsumen dalam negeri. Honda pun menyuntik mati Supra V berbarengan dengan Supra XX.

5. Honda Revo AT

Inovasi Gagal, 5 Motor Bebek Honda Ini Kurang Dilirikimgrumweb.com

Diklaim sebagai sepeda motor bebek pertama di Indonesia yang membawa transmisi otomatis, Honda Revo AT memang sempat menggebrak pasar ketika dirilis pada 2010 lalu. Namun, seiring waktu, penjualan kendaraan ini justru merosot tajam.

Sempat laku 5.116 unit sepanjang tahun 2011, angka penjualan Revo AT terus menurun di periode berikutnya. Berdasarkan data AISI, dikutip dari Detik, selama Januari hingga Maret 2012, motor ini cuma terjual 36 unit.

Harga yang dirasa terlalu mahal menjadi alasan utama mengapa konsumen enggan melirik Revo AT. Dibandingkan mengeluarkan dana Rp15,8 juta, mereka cenderung memilih skuter lain atau motor bebek konvensional. Honda Revo AT akhirnya discontinue pada 2013.

Itulah deretan motor bebek hasil inovasi Honda yang kurang diminati dan berusia pendek. Yah, namanya juga usaha.

Baca Juga: 4 Motor Kombinasi Bikinan Honda yang Super Unik, Jadi Pengen Punya!

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya