Jadi Saingan Supra, Intip Transformasi Yamaha Vega di Indonesia

Masih diproduksi hingga sekarang

Di tengah fokus perusahaan untuk merilis skuter matik dan motor sport, ternyata terselip sebuah sepeda motor bebek low-end dalam jajaran produk Yamaha Indonesia. Ialah Vega, sebuah moped yang hingga kini masih terus diproduksi perusahaan berlogo garputala ini.

Jika kamu mengintip situs resmi PT YIMM, Yamaha Vega saat ini telah bertransformasi menjadi Vega Force. Sepeda motor ini sendiri telah bertahan setidaknya dua dasawarsa di pasar otomotif lokal. Nah, ini sepak terjang Yamaha Vega di jalanan Indonesia.

1. Yamaha Vega

Jadi Saingan Supra, Intip Transformasi Yamaha Vega di Indonesiaimgrumweb.com

Generasi pertama sepeda motor ini meluncur perdana di Indonesia pada tahun 1999. Kala itu, Vega adalah pewaris Yamaha Crypton, moped 4-stroke pertama Yamaha di Indonesia, namun mengusung desain lancip layaknya F1ZR.

Kala itu, Yamaha Vega bersaing ketat dengan Honda Astrea Supra serta Suzuki Shogun Kebo di segmen motor bebek low-end. Meski hanya dibekali mesin 105cc, namun kuda besi ini diklaim kencang dan mudah dimodifikasi.

2. Yamaha Vega R

Jadi Saingan Supra, Intip Transformasi Yamaha Vega di Indonesiainsta-stalker.com

Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 2003, Yamaha merilis varian Vega R. Sepeda motor ini dihadirkan untuk meredam gempuran merk asal China yang kala itu memang sedang booming di tanah air, berkat harganya yang murah.

Mengusung rem depan tromol, yang kemudian direvisi menjadi rem cakram pada roda depan, sepeda motor ini cukup mampu menarik atensi konsumen dalam negeri. Penjualan makin melambung berkat dukungan marketing dan iklan yang masif.

Selang tiga tahun, Yamaha meluncurkan New Vega R. Langkah ini dilakukan karena kompetitor utama, Honda, kala itu melakukan revisi pada varian Supra Fit dengan desain yang lebih aerodinamis.

Pabrikan asal Jepang sendiri tidak hanya mengubah tampilan Vega R, melainkan juga pada sisi dapur pacu. Motor ini dibekali mesin yang dicomot dari varian Jupiter Z, berkapasitas 110cc, yang diklaim lebih ramah lingkungan berkat Air Induction System (AIS).

Baca Juga: Spek Mantap, 6 Motor Yamaha Ini Malah Kurang Dilirik

3. Yamaha Vega ZR

Jadi Saingan Supra, Intip Transformasi Yamaha Vega di Indonesiapictabee.com

Sekitar tahun 2008 atau 2009, Yamaha Indonesia memperbarui lagi seri Vega dengan meluncurkan Vega ZR. Motor bebek evolusi dari Vega ini hadir dengan tampilan yang lebih segar dan diklaim lebih irit bahan bakar.

Di sektor jantung pacu, Vega ZR membawa mesin berkapasitas lebih besar daripada generasi sebelumnya, yaitu 113cc, SOHC, 2 valve, yang mampu menyemburkan daya 6 kW pada 7.500 rpm. Sayangnya, usia sepeda motor ini cuma empat tahun dan digantikan varian Vega RR.

4. Yamaha Vega RR

Jadi Saingan Supra, Intip Transformasi Yamaha Vega di Indonesiapikbee.me

Produk ini melakukan debut di pasar domestik pada tahun 2013. Vega RR hadir dengan beberapa ubahan, termasuk penerapan sayap dengan lekukan tajam, sistem pemasokan YMJET-FI, dan ECU (Electronic Control Unit).

Sementara, untuk sektor jeroan, pabrikan membekali Vega RR dengan mesin 4-stroke, silinder tunggal, berkapasitas 115cc. Motor ini sendiri diklaim sanggup memuntahkan tenaga maksimal 8,16 PS dan menggapai torsi puncak 8,3 Nm.

5. Yamaha Vega Force

Jadi Saingan Supra, Intip Transformasi Yamaha Vega di Indonesias1.stagram.xyz

Seiring dengan regulasi Euro3, Yamaha akhirnya menyuntik mati varian Vega RR pada tahun 2014. Sebagai gantinya, pabrikan menghadirkan varian Vega Force yang masih dipasarkan hingga detik ini.

Motor ini memang masih membawa mesin berkapasitas 115cc, namun sudah didukung sistem bahan bakar injeksi. Di atas kertas, Vega Force dikatakan sanggup menghasilkan daya 6,41 kW pada putaran 7.000 rpm.

Nah, itu tadi perjalanan Yamaha Vega mulai akhir 1990-an hingga sekarang. Kamu punya motor ini, gak?

Baca Juga: Yamaha Resmi Luncurkan MT-15 dan New MX King

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya