BOSS, Komunitas Pemilik Sepeda Brompton yang Menganut Kebebasan

Semua pesepeda bisa bergabung di BOSS

Jakarta, IDN Times - Untuk para pesepeda Brompton baru yang sedang mencari komunitas bakal banyak menemukan komunitas Brompton di Indonesia. Misalnya buat kamu yang tinggal di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, boleh banget berkenalan dengan komunitas Brompton Owners Serpong dan Sekitarnya (BOSS).

Seperti apa ya, komunitas BOSS ini?

"Kami bukan komunitas suka speed, tapi kami punya atlet untuk lomba. Kami tidak suka nanjak-nanjak, tapi kami punya atlet untuk nanjak-nanjak. Kami suka gowes cari sarapan, tapi kami juga punya pasukan yang sering long ride," ucap Ketua Picnic atau Touring BOSS Aria Imam Ambara, kepada IDN Times, Senin, 14 September 2020.

1. Komunitas BOSS tidak terbatas pada kawasan Serpong dan sekitarnya

BOSS, Komunitas Pemilik Sepeda Brompton yang Menganut KebebasanDok. Brompton Owners Serpong dan Sekitarnya (BOSS)

Komunitas BOSS berdiri sejak 21 April 2019 dengan pengukuhan oleh Brompton Owners Group Indonesia (BOGI). Para anggotanya bergerak dengan moto "We are family-no one left behind".

Aria menceritakan bahwa pembentukan awal komunitas BOSS ditujukan untuk mengumpulkan seluruh pesepeda lipat, terutama sepeda lipat Brompton di lingkungan Serpong dan sekitarnya.

Namun, jangkauan BOSS ternyata juga melampaui kawasan Serpong dan sekitarnya. "Tidak terbatas hanya Serpong, kami membuka kepada seluruh pesepeda untuk bergabung dan bersilaturahmi bersama kami dalam wadah komunitas BOSS," ujar Aria.

Baca Juga: 3 Sepeda Brompton Termurah, Ada yang Dibanderol Rp14 Jutaan 

2. Komunitas BOSS yang sebebas bos sungguhan

BOSS, Komunitas Pemilik Sepeda Brompton yang Menganut KebebasanDok. Brompton Owners Serpong dan Sekitarnya (BOSS)

Komunitas BOSS memegang prinsip kebebasan bagi para anggotanya. Ini tertuang dalam bentuk kebebasan menentukan rute gowes, menentukan kecepatan, menentukan tipe sepeda, hingga bersosialisasi.

Komunitas BOSS memang memperkenankan para anggotanya untuk bergabung dengan komunitas lain. Karena menurut Aria, BOSS sudah menjadi seperti rumah untuk para anggota.

Dari sini, nama komunitas BOSS seolah menyalurkan sikap para bos sebenarnya yang bebas apa saja.

"Ada celetukan dari member kami, 'BOSS mah bebas mau ngapain aja. Namanya juga boss'. Nah, inilah yang menjadi daya tarik dan keunikan kami dalam bersepeda dan berkumpul," kata Aria.

3. BOSS punya anggota dari berbagai kalangan

BOSS, Komunitas Pemilik Sepeda Brompton yang Menganut KebebasanDok. Brompton Owners Serpong dan Sekitarnya (BOSS)

Sejak berdiri 2019, BOSS kini sudah memiliki hampir 500 anggota dengan member aktif berjumlah hampir 300 orang. Aria mengatakan omunitas ini adalah wadah untuk semua kalangan, karenanya setiap anggota datang dengan latar belakang beragam.

"Ada pegawai swasta, ada pegawai negeri sipil, ada pengusaha, ada ibu rumah tangga, pilot, pramugari, pedagang, dan guru. Kami memang terbuka untuk semua kalangan agar jalinan silaturahmi antar-member dapat bermacam-macam, sehingga kami dapat saling memahami satu sama lain," ucap Aria.

Goweser yang ingin bergabung bersama dengan BOSS bisa melalui link telegram yang ada pada kolom bio akun Instagram BOSS, yaitu @bromptonserpong.

Baca Juga: Cerita Aria Memburu Sepeda Brompton Hingga ke London

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya