Harga Sepeda Lipat Menggila, Komunitas Ini Beberkan Alasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN TIMES - Tren sepeda lipat ternyata berimbas pada banderol sepeda. Bahkan harga sepeda lipat atau seli ada yang naik hingga berkali-kali lipat.
Beberapa sepeda lipat yang mengalami kenaikan harga antara lain Fnhon Gust, United Trifold, dan Element Troy. Ketiganya juga langka di pasaran. Bahkan saking langkanya ada yang menyebut ketiga sepeda tersebut sebagai sepeda 'ghoib'.
"Menurut saya luar biasa, sih. Harga naiknya itu bisa dibilang tiga kali lipat," kata Sekretaris Jenderal Seli Selatan Jakarta, Singgih Arif Wibowo, kepada IDN Times, Selasa (21/7/2020).
Singgih menduga kenaikan harga sepeda-sepeda lipat ini antara lain karena tidak seimbangnya antara permintaan dengan jumlah stok sepeda lipat di pasaran.
1. Stok sedikit sementara permintaan membludak
Singgih melihat fenomena naiknya harga seli akhir-akhir ini dikarenakan tingginya permintaan akan sepeda tidak dibarengi dengan suplai yang mencukupi. Apalagi selama pandemi ada beberapa perusahaan sepeda yang menurunkan aktivitas produksi mereka.
“Boleh dibilang hampir seluruh dunia lagi demam sepeda. Apalagi ditambah perusahaan sepeda pun juga ada sebagian yang tutup atau dikurangi shiftnya, jadi kan produksinya berkurang. Akhirnya otomatis harga naik,” kata Singgih.
2. Perbedaan harga ketika dijual kembali oleh konsumen
Singgih juga menduga naiknya harga sepeda lipat hingga berkali-kali lipat karena ada yang memanfaatkan tren sepeda. Sebab harga dari perusahaan atau distributor resmi hingga saat ini masih normal.
"Harga dari perusahaan itu normal, sampai ke distributor masih normal. Nah, yang gak bisa dikontrol itu kalau udah jatuh ke tangan konsumen. Akhirnya di situ yang main konsumen. Digoreng-goreng jadi harga dinaikkin. Nah, laku tuh di situ," kata Singgih lagi.
Editor’s picks
Reseller membeli sepeda dari produsen dengan harga normal, kemudian ia menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi. Sementara konsumen banyak tak terlalu perduli meski harga sepeda yang dibeli lebih tinggi dari harga seharusnya, sebab mereka sudah ingin bersepeda.
“Lakunya karena boleh dibilang beberapa bulan ke belakang ini pengguna sepeda itu benar meningkat drastis. Orang yang gak pernah main sepeda jadi main. Dan mereka boleh dibilang, orang yang pengin sesuatu, berapa pun juga kadang dibayar, kan. Itu yang akhirnya jadi gak kekontrol semua,” sambungnya.
3. Fenomena ini pernah terjadi ketika sepeda fixie booming
Walaupun kenaikan harga sepeda lipat cukup mengejutkan, tetapi Singgih melihat bahwa ini fenomena yang lazim di industri sepeda. Fenomena ini mengingatkannya ketika sepeda fixie menjadi tren di Indonesia.
"Jadi sebenernya kalau lihat harga segini gak heran. Karena waktu itu ada eranya zamannya fixie tuh. Itu sempet naik dan itu biasa. Jadi kan permintaan yang tinggi, suplainya kurang. Harga pasti naik,” ucap Singgih.
4. Semakin normal harga sepeda, semakin banyak orang menggowes
Singgih mengharapkan harga sepeda lipat segera kembali normal dengan stok yang mencukupi. Karena harga sepeda yang terjangkau ditambah dengan kemudahan untuk mencari sepeda yang diinginkan berarti akan lebih banyak orang bersepeda.
"Saya pribadi senang melihat banyak orang bersepeda. Berharapnya ya harga normal, stoknya banyak. Jadi orang baru main sepeda udah dipermudah buat beli sepedanya. Karena ya kalau orang baru mau main, tapi nyari barang susah, akhirnya pilih aktivitas lain lah,” harap Singgih.
Baca Juga: Upgrade Sepeda Lipat Biar Bisa Touring, Apa Aja yang Mesti Diganti?