5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan Investasi

Langkah yang diambil dinilai sangat strategis

Setiap pemerintah daerah akan menyiapkan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satu yang kerap dikejar adalah mendatangkan investor untuk berinvestasi. Hal serupa juga yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Mereka menargetkan realisasi investasi, baik dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA), sebesar Rp188,01 triliun pada 2023. Tentunya ini merupakan nilai investasi yang luar biasa. Itulah kenapa sejumlah strategi perlu disiapkan untuk merealisasikannya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pun optimis dengan target tersebut dan membuat Jabar Juara perekonomiannya. Meskipun tidak mudah, tapi pria yang akrab disapa Kang Emil ini telah menyiapkan beberapa langkah untuk mewujudkannya.

1. Harus door to door dan jangan hanya menunggu

5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan InvestasiGubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung (dok. jabarprov.go.id)

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa untuk mendatangkan investasi harus melakukan banyak inisiatif. Salah satunya door to door dan tidak cukup hanya dengan menunggu saja. Jadi harus menjemput investor untuk datang.

"Rezeki harus dijemput, kita door to door, bukan jaga warung. Pak Gubernurnya sudah mau jadi sales, hadir di forum negara Eropa dan lainnya. Itulah mengapa enam tahun berturut-turut kita juara investasi, lima tahunnya di masa saya, bisa pertahankan sampai sekarang," ucapnya dikutip laman JabarProv.go.id.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil juga mengatakan perlu membangun komunikasi yang intens dengan calon investor. Kolaborasi dengan semua pihak juga dilakukan untuk mewujudkan target yang sudah dicanangkan. Salah satunya dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar.

"BI jadi pembisik saya, selalu melaporkan kondisi ekonomi terkini. Misal memberi info lampu kuning bakal inflasi, sehingga langkah yang akan dikerjakan jadi jelas," lanjutnya.

2. Menyiapkan proyek strategis untuk mendatangkan investasi

5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan InvestasiGubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung (dok. jabarprov.go.id)

Untuk mendatangkan investor, Pemerintah Jawa Barat juga harus memiliki proyek yang strategis. Ke depan, Gubernur Jabar ini mengatakan Kawasan Rebana dan Jabar Selatan akan menjadi masa depan Jabar. Pasalnya, nanti akan dibangun 13 kota baru dengan sekitar 80 proyek dan anggaran lebih dari Rp200 triliun.

"Yang mau investasi di sana, saya imbau lebih ke investasi nature, kembangkan wisata Jabar Selatan yang keren," tuturnya.

Selain itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Nining Yuliastini, menjelaskan bahwa untuk mencapai target realisasi investasi pada 2023, akan ada lima wilayah yang menjadi tulang punggungnya. Kelima wilayah itu terdiri dari Kota dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.

Diharapkan kelima wilayah tersebut mampu memenuhi target investasi. Nining juga menambahkan, target terbesar dari kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Bekasi, dengan nilai investasi sekitar Rp50 triliun dan Karawang sekitar Rp40 triliun.

"Lima wilayah ini diharapkan mampu mencapai target, sehingga target Jabar bisa terealisasi, tanpa mengesampingkan wilayah lain," jelas Nining dikutip dari laman JabarProv.go.id.

3. Mendorong masyarakat untuk berwirausaha

5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan InvestasiSalah satu produk UMKM jabar (dok. jabarprov.go.id)

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah dengan meningkatkan minat masyarakat berwirausaha. Caranya dengan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) oleh DPMPTSP Jabar. Jadi, nantinya akan mempermudah munculnya usaha baru di tengah masyarakat.

Pada 2022, setidaknya sudah menerbitkan lebih dari 448 ribu NIB di Jabar. Wilayah terbanyak antara lain Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut.

Lebih lanjut, Nining mengatakan ada lima negara yang paling banyak berinvestasi di Jabar, yaitu Tiongkok, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Belanda. Namun, Pemda Provinsi Jabar akan tetap mencari investor dari negara lainnya pada 2023 ini.

"Program Investasi Juara kami siapkan tahun ini, yakni dengan memberikan kemudahan perizinan, meningkatkan komunikasi dengan semua yang terlibat dalam investasi dan mengomunikasikan hambatan dan masalah yang muncul agar investasi lebih nyaman di Jabar," kata Nining.

Baca Juga: Program Kekinian Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Membangun Desa

4. Memaksimalkan kemampuan marketing kepala daerah

5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan InvestasiGubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung (dok. jabarprov.go.id)

Kemampuan marketing setiap kepala daerah juga penting untuk mewujudkan target realisasi investasi. Hal ini juga diamini oleh Kang Emil karena kepala daerah harus pandai membujuk investor untuk datang. Menurutnya, pola ini lebih efektif ketimbang ‘jaga warung’ atau hanya menunggu investor datang.

“Rezeki harus dijemput, tidak bisa ditunggu. Kalau saya punya skill merayu orang. Kalau bupati dan wali kota belum punya, minimal kepala dinas penanaman modalnya harus memiliki skill marketing,” ungkapnya.

Tak hanya itu, perlu disiapkan juga strategi agar meminimalisir pindahnya investor ke provinsi lain karena alasan upah yang tinggi. Dalam hal ini pihaknya akan menyarankan investor untuk pindah ke kabupate atau kota di Jabar yang memiliki UMK rendah.

"Daripada pindah ke provinsi lain, kita akan atur supaya tetap di Jabar, tapi pindah kota atau kabupaten saja. Kita masih ada daerah yang rentang upahnya Rp2 jutaan, tapi kalau yang high tech itu di rentang upah Rp5 jutaan. Ini untuk mengejar target Rp188 triliun," jelasnya.

5. Memastikan infrastruktur siap dan memadahi

5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan InvestasiForum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung (dok. jabarprov.go.id)

Saat berinvestasi, salah satu yang kerap menjadi pertimbangan investor adalah kesiapan infrastruktur. Namun, kabar baiknya hal ini telah dijawab oleh Pemda Provinsi Jabar. Pasalnya, telah tersedia infrastruktur yang lengkap, sumber daya manusia yang produktif, dan kemudahan dalam hal perizinan.

Keunggulan inilah menjadikan realisasi investasi di Jabar selalu paling tinggi di Indonesia dan terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2018 tercatat investasi ke Jabar mencapai Rp116,96 triliun, tahun 2019 Rp137,49 triliun, tahun 2020 Rp120,43 triliun, tahun 2021 Rp136,13 triliun, dan tahun 2022 Rp174,6 triliun.

Capaian investasi ini selalu melebihi target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. Gubernur Jabar mengatakan persentase antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke Jabar sudah hampir seimbang walaupun masih didominasi investor asing.

"Investasi asing dan dalam negeri sudah hampir sama, yaitu 54 persen dan 46 persen, jadi sudah seimbang. Kalau dulu investor dalam negeri hanya 20 persen," jelas Kang Emil.

Saat ini kondisi ekonomi Jabar dalam keadaan baik. Hal ini terlihat dari peningkatan sektor UMKM dan persiapan pembangunan infrastruktur di kawasan utara dan selatan Jabar dengan nilai proyek lebih dari Rp300 triliun. Tentunya ini menjadi prestasi yang luar biasa dan membuat #JabarJuara dalam meningkatkan investasi.

Baca Juga: 3 Upaya yang Dilakukan Pemerintah Jawa Barat untuk Menekan Stunting

Robertus Ari Photo Verified Writer Robertus Ari

Sedang mengetik...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya