7 Cara Menentukan Harga Jual Produk, Kamu Pakai Rumus yang Mana?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setiap penjual tentunya ingin produk yang dijual laris manis. Berbagai cara dan metode pemasaran pun kerap dilakukan untuk mencapai penjualan tertinggi. Tetapi, apabila target pasar dan harga jual produk tidak sesuai pasar, produk kamu akan sulit terjual banyak.
Maka dari itu, dibutuhkan adanya perhitungan yang pasti dan sesuai dengan pasar. Dari sekian banyak cara menentukan harga jual produk, ketujuh cara ini sering digunakan penjual untuk mendapatkan harga jual produk yang pas.
Simak beberapa caranya berikut ini.
Baca Juga: Ajakan Jokowi: Cintai Produk Dalam Negeri, Benci Produk Asing!
1. Cost plus pricing method
Cara pertama, yaitu cost plus pricing method adalah cara untuk menentukan harga jual produk dengan menjumlahkan seluruh biaya modal terlebih dahulu. Lalu, baru ditambahkan lagi untuk memperoleh keuntungan.
Modal yang perlu diperhitungkan bukan hanya harga beli bahan baku, tetapi juga biaya operasional seperti listrik dan tenaga kerja.
Rumus sederhananya adalah:
Harga jual = modal + persentase laba
2. Mark-up pricing method
Pada dasarnya, konsep mark-up pricing method mirip seperti cost plus pricing method. Namun, perhitungan Mark-up pricing lebih mudah karena penjual hanya perlu menambahkan modal dengan keuntungan yang ingin didapatkan.
Rumus mark-up pricing adalah:
Harga jual = modal + mark up
Baca Juga: 5 Alasan Belanja Online dengan COD Kurang Praktis
3. Break even pricing
Metode ini selaras dengan prinsip ekonomi, yaitu jika permintaan naik, harga produk naik. Begitu pula ketika permintaan menurun, harga produk pun ikut turun.
Editor’s picks
Break even pricing menekankan pada ongkos produksi di samping permintaan pasar dalam menentukan harga. Metode ini tidak bisa diterapkan oleh sembarang penjual karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni, semua modal usaha dapat dikategorikan dalam konstanta dan juga variabel. Selain itu, semua produk harus dipastikan terjual, serta modal variabel per satuan produk nilainya sama.
Jadi, apabila penjualan masih berada di bawah batas break even, itu berarti usaha kamu mengalami kerugian. Tetapi, jika penjualan lebih tinggi dari batas break even, barulah bisa dikatakan bahwa kamu berhasil dalam penjualan.
4. Keystone pricing
Keempat, yang dimaksud dalam metode keystone pricing yang berarti sebuah produk dijual dengan harga dua kali lipat dari total modal yang dibutuhkan untuk produksi. Meskipun sepertinya sulit, metode ini telah diterapkan oleh banyak perusahaan retail sejak lama. Tak heran mengapa harga jualnya menjadi begitu mahal.
Namun, perlu diketahui, metode ini tidak bisa sembarangan diterapkan karena kualitas produk juga harus sesuai dengan harga jual. Semakin berkualitas produk yang dijual, semakin tinggi harga jualnya.
Baca Juga: Ide Jualan Makanan Kekinian, Paling Populer Jadi Ladang Cuan!
5. Manufactured suggested retail price
Metode ini merupakan salah satu metode yang paling mudah diterapkan oleh penjual karena tidak perlu repot melakukan perhitungan. Manufacturer suggested retail price menggunakan harga yang sudah ditetapkan dari pabrik menjadi harga jual. Biasanya, perusahaan yang menggunakan metode ini merupakan penjual kendaraan bermotor, barang elektronik, dan juga obat.
Tetapi, harga ini bisa saja berubah apabila penjual ingin mendapatkan keuntungan lebih, sehingga harga tidak sesuai yang ditetapkan oleh pabrik dan lebih tinggi. Selain itu, harga bisa juga berbeda apabila permintaan pasar akan barang tersebut menurun, sehingga retailer terpaksa untuk menurunkan harga supaya produk laku terjual.
6. Value based pricing
Metode penentuan harga jual produk ini cukup unik karena ditentukan langsung oleh pelanggan, bukan oleh penjual. Hal tersebut bisa terjadi karena metode value based pricing akan disesuaikan dengan besarnya nilai barang tersebut bagi pembeli.
Metode ini cukup sulit diterapkan karena tidak ada patokan khususnya. Jadi, penjual harus melakukan survei kepada beberapa orang untuk menemukan rata-ratanya. Metode value based pricing ini lebih sering dijumpai pada transaksi jual beli barang antik atau benda-benda koleksi, yang dalam penjualannya banyak dilakukan negosiasi harga.
7. Penerapan harga berdasarkan pasar
Metode ini digunakan dengan menggunakan modal sebagai acuan untuk menentukan harga jual produk. Modal yang ada pun berasal dari harga pasar. Selain itu, besar kecilnya keuntungan ditentukan dari sana.
Untuk memenangkan persaingan dalam bisnis yang semacam ini, langkah yang dapat kamu lakukan adalah meningkatkan mutu produk.