Bingung Pilih Jadi Reseller atau Dropshipper? Ini 5 Perbedaannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bisnis online saat ini menjadi bisnis yang sedang tren dan cukup menjanjikan. Buat kamu yang mau mencoba menjalankannya tapi tidak memiliki modal banyak, jangan berkecil hati. Ada lho dua alternatif yang bisa kamu coba agar bisa tetap berbisnis online.
Mungkin kamu sudah pernah dengar tentang sistem resale dan dropship. Apa sih itu dan seperti apa cara menjalankannya? Berikut ini lima hal mendasar yang perlu kamu ketahui agar dapat menjadi reseller dan dropshipper:
Baca Juga: 8 Benda yang Harus Dipersiapkan Saat Memulai Online Shop
1. Modal
Dilihat dari sistem permodalan, reseller harus memiliki modal awal untuk menyetok barang. Namun, modal awal tersebut dapat disesuaikan dengan kemampuan kalian serta berapa banyak barang yang ingin distok.
Sedangkan, dropshipper tidak membutuhkan modal awal. Hal tersebut dimungkinkan karena mereka tidak menyetok barang. Modal yang diperlukan hanya pulsa atau kuota internet saja untuk berkomunikasi dengan customer dan supplier
2. Stok barang
Seorang reseller akan membeli barang sebagai stok dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan kepada supplier. Biasanya reseller akan melakukan komunikasi kepada supplier untuk memastikan berapa banyak barang yang harus dibeli untuk mendapatkan harga murah.
Sedangkan, untuk sistem dropship tidak perlu menyetok barang dari supplier. Sistem dropship akan berfokus untuk mencari konsumen saja. Saat mendapat orderan dari konsumen, dropshipper langsung meneruskan orderan dan detail pengiriman kepada supplier.
3. Strategi pemasaran
Editor’s picks
Reseller dapat menawarkan barang secara langsung kepada calon konsumen. Hal tersebut karena reseller memegang langsung stok barang yang ingin dijual.
Sedangkan, dropshipper yang tidak memegang stok barang hanya dapat mem-publish serta mempromosikan produknya kepada calon konsumen. Biasanya, mereka menawarkan produknya melalui sosial media, grup chat, ataupun website.
4. Keuntungan
Dilihat dari segi keuntungan, reseller akan memiliki jumlah keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan dropshipper. Hal tersebut karena reseller mendapatkan harga yang sangat jauh lebih kompetitif daripada dropshipper melalui pembelian stok langsung dari supplier.
Baca Juga: Hati-hati, Jualan Online Shop Kamu Sukses Bila Terapkan 5 Hal Ini
5. Risiko kerugian
Resale memiliki tingkat risiko kerugian yang lebih tinggi dari sistem dropship. Risiko tersebut muncul dari stok barang yang mereka miliki. Masih ada kemungkinan stok barang yang ditimbun tidak laku. Tentunya hal tersebut membuat modal tidak berputar.
Sistem dropship tidak akan mengalami kerugian yang disebabkan penumpukan stok barang karena tidak laku. Hal tersebut karena dropshipper hanya fokus mencari konsumen tanpa menyetok barang.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Membuat Online Shop-mu Kebanjiran Order