Budidaya Ikan Chanaa Impor, Bisnis Menjanjikan di Tengah Pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Belakangan, bisnis ikan hias memang tengah naik daun. Berbagai macam ikam hias, mulai cupang, koi hingga guppy menjadi komoditi menarik yang selalu dicari pencinta ikan. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang rela merogoh kocek hingga jutaan hanya untuk mendapatkan seekor ikan.
Jenis ikan lain yang juga tengah naik daun saat ini adalah Chanaa, atu lebih dikenal jenis ikan gabus-gabusan. Bisnis ini pun kini banyak digeluti oleh warga di Kota Malang. Salah satunya adalah Heru Lasmono yang sudah mulai menggeluti bisnis ikan chanaa di Galery Khotez miliknya. Terdapat 70 aquarium yang ia jadikan untuk tempat memelihara ikan tersebut.
1. Berawal dari hobi hingga jadi bisnis
Heru menjelaskan bahwa awalnya dirinya memulai bisnis ikan chanaa itu karena hobi. Ia mulanya hanya membeli satu ekor untuk diperlihara. Ia mengaku memilih ikan ini karena memiliki ketahanan yang lebih baik jika dibandingkan dengan jenis ikan hias.
Namun kemudian, ada rekannya yang tertarik untuk membeli. Setelah itu Heru kemudian mulai membeli banyak ikan chanaa untuk dijual sekaligus juga untuk hiasan.
"Awalnya banyak tanya juga kenapa ikan gabus kali kok dipelihara. Tetapi setelah banyak mengetahui karakter dan jenisnya, ternyata lumayan juga. Pemeliharaannya juga lebih hemat. Karena tanpa erator dan filtrasi masih bisa hidup," terangnya Minggu (16/1/2021).
2. Beda karakter dengan jenis chanaa lokal
Heru menjelaskan bahwa jenis ikan chanaa yang ia pelihara kebanyakan dari luar negeri. Ia mendatangkan ikan-ikan tersebut dari Jakarta. Sementara ikan-ikan tersebut didatangkan dari beberapa negara seperti India, Thailand dan Myanmar. Perbedaan mencolok dengan chanaa lokal menurut heru adalah pada karakter dan motif sisik.
"Memang ada chanaa lokal yang bagus. Tetapi kebanyakan karakter dan motifnya polos," tambahnya.
3. Harga hingga jutaan
Editor’s picks
Selain membeli untuk dijual lagi, Heru juga mengembangbiakkan beberapa jenis ikan chanaa. Namun, tidak semua jenis chanaa bisa dikembangbiakkan. Sejauh ini baru dua jenis saja yang sudah dikembangbiakkan oleh Heru yakni jenis Chanaa Asiatika dan Pulchra.
Harga yang ditawarkan juga bervariasi, mulai rentang Rp60 ribu hingga Rp300 ribu untuk varian baby chanaa dan untuk yang besar dijual seharga Rp3 juta. Bahkan, untuk jenis Chanaa Barca per satu cm dihargai Rp1 juta.
"Pembelinya ada yang datang sendiri, ada juga yang melalui online. Kalau komunitas biasanya datang sendiri ke sini. Penjualan sendiri kalau untuk Jatim sudah ke semua daerah. Kalau ke luar sudah sampai Balikpapan," sambungnya.
Baca Juga: Bisnis Ikan Hias Guppy di Kediri Menggeliat di Tengah Pandemik
4. Penjualan meningkat 100 persen selama pandemik
Menariknya, Heru menceritakan bahwa selama masa pandemik COVID-19 penjualan ikan justru mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, peningkatan penjualan mencapai 100 persen jika dibandingkan pada saat sebelum pandemik COVID-19. Sebelumnya dalam sehari, Heru menyebut hanya mendapat maksimal Rp500 ribu. Saat pandemik, dalam sehari dirinya bisa meraup hingga Rp1 juta. Bahkan, terkadang jika sedang ramai, ia pernah mendapatkan Rp3 juta.
"Kebanyakan pembeli datang langsung ke rumah. Bahkan ada yang dari luar kota yang sengaja datang hanya untuk mencari ikan chanaa," katanya.
5. Prospek cukup menjanjikan
Terlepas dari itu, Heru menjelaskan bahwa sejauh ini ada banyak jenis Chanaa yang belum ada di Indonesia. Untuk itu, bisnis ikan Chanaa menurut Heru masih sangat menjanjikan. Terlebih saat ini juga masih belum terlalu banyak yang menggeluti bisnis ini.
"Sebelumnya saya usaha utamanya adalah cutting sticker. Prospeknya sendiri kalau untuk ikan Chanaa ini masih sangat menjanjikan," tandas Heru.
Baca Juga: Ikan Guppy, Bisnis yang Makin Moncer di Tengah Pandemik COVID-19
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.