Harga Telur Masih Murah, Peternak di Malang Terpaksa Afkir Dini Ayam 

Harga telur di tingkat peternak hanya Rp14.000 per Kg

Malang, IDN Times - Peternak ayam petelur masih harus memutar otak lebih keras untuk bisa bertahan. Pasalnya sudah sebulan lebih harga telur turun drastis. Pada tingkat peternak, harga telur per kilogram masih di kisaran Rp 14.000- Rp 14.500 hingga kini. Harga yang murah itu membuat peternak rugi besar dan terpaksa melakukan berbagai cara untuk bisa bertahan.

1. Pilih afkir dini ayam produktif

Harga Telur Masih Murah, Peternak di Malang Terpaksa Afkir Dini Ayam Ribuan ekor ayam yang masih dipertahankan peternak. Dok/istimewa

Pekerja di salah satu peternakan ayam petelur kawasan Wonokoyo, Kedungkandang, Dani Uluf Suwanda menceritakan bahwa harga telur yang tak kunjung naik membuat peternak memilih menghentikan produksi. Mereka pun melakukan afkir dini atau memotong ayam petelur untuk dijual ke pasar. Padahal ayam-ayam tersebut sebenarnya masih produktif. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya operasional yang semakin tinggi lantaran harga pakan ayam yang mahal. 

"Kemarin sebanyak 2.500 ekor ayam terpaksa kami afkir dini. Padahal ayam-ayam tersebut masih produktif. Tetapi kami tidak punya pilihan lain," katanya Selasa (21/9/2021). 

2. Harga ayam afkir juga murah

Harga Telur Masih Murah, Peternak di Malang Terpaksa Afkir Dini Ayam Pekerja membersihkan kandang kosong usai ribuan ayam diafkir. Dok/istimewa

Meskipun melakukan afkir dini, nyatanya para peternak juga masih harus menanggung kerugian besar. Sebab, harga ayam afkir juga terhitung murah yakni hanya di kisaran Rp 12.000-Rp 14.000 per kilogram. Padahal, normalnya harga ayam afkir masih bisa terjual di atas Rp16.000 per kilogram. 

"Ini juga masih rugi sebenarnya. Sebagai gantinya kami mencari bahan baku yang lebih murah dari biasanya sebagai pengganti yang diafkir," tambahnya. 

Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak Hingga Pemerintah Beberkan Penyebabnya

3. Biaya operasional masih belum tertutup

Harga Telur Masih Murah, Peternak di Malang Terpaksa Afkir Dini Ayam Beberapa ribuan ayam yang masih coba dipertanahankan peternak. Dok/istimewa

Meskipun sudah melakukan afkir lebih cepat dari seharusnya, Dani menyebut bahwa peternak masih harus mengeluarkan operasional untuk perawatan bibit baru. Tentu saja biaya yang dikeluarkan juga tidak murah. Meski tidak merinci secara detail, Dani menyebut bahwa operasional yang dikeluarkan cukup besar.

"Sebenarnya kami ingin tidak sampai afkir dini. Tetapi situasinya sulit dan tidak memungkinkan lagi. Karena hasil penjualan tak bisa menutup operasional," sambungnya. 

Sambil menunggu harga telur kembali stabil di kisaran Rp19.000 per kilogram, ia dan para peternak lain berusaha memodifikasi pakan guna menghemat operasional. Peternak mencari pakan dengan kualitas yang sedikit diturunkan dari kualitas yang biasa diberikan kepada ayam.

"Kalau seperti ini terus bisa-bisa peternak gulung tikar karena hasil yang didapat tidak sesuai," tandasnya. 

Baca Juga: Nasib Peternak Ayam, Harga Telur Anjlok Tapi Pakannya Malah Naik

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya