Pengelola Mal di Kota Malang Mengaku Siap Buka

Tinggal tunggu kepastian pemerintah kapan buka   

Malang, IDN Times - Pengelola mal di Kota Malang mengaku sudah siap untuk kembali buka. Adapun persyaratan seperti ketersediaan protokol kesehatan serta barcode aplikasi pedulilindungi juga sudah mulai dilengkapi. Hal itu terlihat dari sidak yang dilakukan Wali Kota Malang ke beberapa mal, Senin (30/8/2021). Secara umum mal di Kota Malang sudah sangat siap untuk beroperasi kembali. Pengelola hanya tinggal menunggu tanggal pasti dari pemerintah saja untuk bisa memulai beroperasi lagi. 

1. Tak kesulitan lengkapi syarat

Pengelola Mal di Kota Malang Mengaku Siap BukaSuasana MOG tampak sepi dan kosong. Semua tenant memilih tutup. IDN Times/Alfi Ramadana

Direktur Malang Town Square, Fifi Trisjanti menjelaskan bahwa pengelola secara umum tak kesulitan menyiapkan semua persyaratan. Matos sendiri yang merupakan bagian dari Lippo Group dan sudah mendapat instruksi dari pusat untuk memenuhi persyaratan mulai dari barcode scanner peduli lindungi, tempat cuci tangan hingha pengukuran suhu. Jadi kapanpun mal diperbolehkan buka di Kota Malang, Matos sudah siap.

"Kami dari pengelola sudah siap. Termasuk untuk peduli lindungi juga sudah dan dipasang. Kalaupun nanti pengunjung kesulitan, petugas kami dari security hingga cleaning servis semua siap membantu. Downloadnya juga mudah dan hanya tinggal scan saja," terangnya Senin (30/8/2021). 

2. Sudah diterapkan untuk untuk ojol

Pengelola Mal di Kota Malang Mengaku Siap BukaSutiaji saat mencoba barcode scanner peduli lindungi sebagai syarat masuk mal. IDN Times

Lebih jauh, Fifi menambahkan bahwa skema masuk mal menggunakan aplikasi peduli lindungi itu juga sudah digunakan di Matos dalam dua pekan terakhir. Seperti diketahui, untuk Matos sendiri tenant yang tutup adalah mereka yang tidak menjual bahan pokok. Sementara untuk makanan dan kebutuhan pokok memang masih tetap buka sepanjang PPKM dengan aturan take away. Untuk itu, ojol yang masuk untuk mengambil pesanan sudah menggunakan aplikasi peduli lindungi.

"Sudah dua minggu ini ojol pakai aplikasi ini. Untuk antisipasi kerumunan, kami bisa maksimalkan semua akses yang ada sekitar 9 pintu. Akan disiagakan petugas untuk membantu pengunjung," tambahnya. 

3. Ikuti arahan pemerintah

Pengelola Mal di Kota Malang Mengaku Siap BukaSuasana Mal Olympic Garden selama PPKM tampak kosong. IDN Times/Alfi Ramadana

Sementara itu, Bagian Operasional Mal Olympic Garden, Danang Indrawan menyebut bahwa sebenarnya mal sudah tak terkendala untuk buka lagi. Hanya saja pihaknya tetap patuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Untuk itu, sebagai pengelola mal, dirinya berharap pemerintah segera memberikan kepastian agar mal di Kota Malang bisa beroperasi kembali.

"Karyawan kami juga banyak. Kalau tidak segera buka tentu ini dampaknya bisa besar. Ekonomi bisa semakin turun," jelasnya. 

4. Tenant masih tetap bertahan

Pengelola Mal di Kota Malang Mengaku Siap BukaSuasana MOG tampak sepi dan kosong. Semua tenant memilih tutup. IDN Times/Alfi Ramadana

Saat ini, untuk di MOG sendiri, seluruh tenant masih sepakat bertahan. Meskipun tak beroperasi belum ada satupun tenant di MOG yang menyerah. Mereka masih berharap pemerintah segera memberi kegembiraan agar bisa buka kembali. Meskipun ada keringanan dari manajemen mal, tetap saja mereka masih harus membayar karyawan padahal tak ada pemasukan. 

"Kalau tidak segera ada kepastian, kami khawatir akan ada tenant yang gulung tikar. Sejauh ini tenant memang masih bisa bertahan. Tetapi kalau diperpanjang lagi tentu bebannya akan jauh lebih sulit," tandasnya.

Baca Juga: Masih Level 4, Walkot Malang Minta Kelonggaran Agar Mal Bisa Dibuka  

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya