Pengusaha Hotel di Malang Mulai Pasang Tarif Normal, Ini Alasannya! 

Saat PPKM awal hotel berlakukan potongan harga   

Malang, IDN Times - Status PPKM di Malang Raya yang sudah turun berdampak positif pada usaha perhotelan. Dalam beberapa waktu terakhir, okupansi hotel perlahan sudah mulai mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat pengusaha perhotelan mulai bisa sedikit  bernafas lega. Sebab, saat awal PPKM, perhotelan memang cenderung mengalami kerugian karena minimnya pemasukan akibat dari pembatasan.

1. Ramai saat akhir pekan

Pengusaha Hotel di Malang Mulai Pasang Tarif Normal, Ini Alasannya! IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basuki menjelaskan bahwa peningkatan paling terasa adalah saat akhir pekan. Rata-rata saat ini tiap hotel sudah bisa terisi hingga 50-60 persen. Setelah status Malang Raya turun menjadi level 2 berdasar asesmen Kemenkes, mulai banyak masyarakat dari luar kota yang datang dan menginap di Malang.

"Sekarang sudah mulai banyak beberapa dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat sampai Jakarta. Paling ramai biasanya saat akhir pekan," katanya, Minggu (26/9/2021). 

Baca Juga: Sebabkan Kegaduhan, Wali Kota Malang Minta Maaf  

2. Revenue masih belum meningkat

Pengusaha Hotel di Malang Mulai Pasang Tarif Normal, Ini Alasannya! eL Hotel Grande merelakan kamae hotel menjadi tempat isolasi bantu relaksasi RS. Dok/Istimewa

Meskipun sudah ada peningkatan dari sisi okupansi, tetapi Agoes mengakui bahwa revenue yang didapat masih belum meningkat. Hal itu karena sebagian hotel masih menggunakan harga PPKM untuk pengunjung yang menginap. Selama awal PPKM, sejumlah pengelola hotel memang memberikan potongan kisaran 30-50 persen dari harga normal. Harga tersebut masih bertahan hingga kini.

"Meskipun kemarin kami melihat bahwa beberapa hotel sudah ada yang mulai menggunakan harga normal," tambahnya. 

3. Masih perlu suntikan stimulus

Pengusaha Hotel di Malang Mulai Pasang Tarif Normal, Ini Alasannya! Hotel milik SMKN 4 Malang sempat tutup saat pandemik COVID-19. IDN Times/ Alfi Ramadana

Meski sudah bisa beroperasi, Agoes mengakui bahwa para pengusaha hotel sebenarnya masih perlu stimulus dari pemerintah. Utamanya untuk mempercepat  proses pemulihan operasional hotel. Terlebih selama awal PPKM, hote nyaris tak memiliki pemasukan lantaran tak ada orang yang menginap.

"Stimulus dari pemerintah masih sangat dibutuhkan. Untuk bisa memberi bantuan sosial bagi tenaga kerja yang penghasilannya terpengaruh selama pandemik," tandasnya.

4. Pariwisata jalan, hotel juga dapat untuk

Pengusaha Hotel di Malang Mulai Pasang Tarif Normal, Ini Alasannya! Sutiaji saat melihat kesiapan hotel menyambut momen libur panjang. IDN Times/Alfi Ramadana

Selain karena status level Malang Raya yang sudah turun, okupansi hotel meningkat juga karena pariwisata mulai beroperasi kembali. Beberapa destinasi wisata macam Hawai group, Jatim Park hingga Selecta memang mulai beroperasi lagi. Hal itu juga turut andil mendongkrak okupansi perhotelan di Malang Raya.

Baca Juga: Tajir Melintir, 10 Potret Kesuksesan Juragan 99 Sang Crazy Rich Malang

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya