Tips Menangkan Hati Gen Z Ala IDN Creative, Nomor 4 Relate Banget!

Lebih kritis, generasi z tak mau didikte oleh brand

Jakarta, IDN Times - Sebagai ‘penerus’ generasi millennial, keberadaan Gen Z di masyarakat semakin signifikan. Satu per satu dari mereka mulai memasuki dunia kerja, pemikiran mereka menghasilkan tren-tren baru, dan jumlah mereka yang tidak sedikit bisa berpotensi untuk menjadi kekuatan ekonomi dan sosial baru.

Tidak mengherankan apabila kini, sektor bisnis mulai fokus membidik generasi ini sebagai target utama mereka. Namun, tentu ada beberapa tips yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis agar dapat memenangkan perhatian iGeneration atau generasi internet ini. Maria Novena Rarahita, Campaign Operations Manager di IDN Creative, menyebutkan beberapa poin terkait hal tersebut.

1. Fokus pada media digital berbasis konten

Tips Menangkan Hati Gen Z Ala IDN Creative, Nomor 4 Relate Banget!Ilustrasi (Dok. IDN Media/Farhan Omara)

Sebagai iGeneration atau generasi internet, Gen Z hampir selalu mengandalkan kecanggihan teknologi dan internet. Hal ini tentu membuat mereka lebih lekat dengan media sosial, media digital berbasis konten, serta blog. Maria menyebutkan, “Dengan karakter yang unik dan beragam, IDN Creative melihat bahwa generasi ini memiliki ketertarikan pada konten yang autentik dan sesuai dengan karakter mereka. Bila sudah ada ketertarikan, mereka cenderung akan membagikannya ke akun media sosial dan menjadikannya topik pembicaraan di lingkungan sekitar mereka. Artinya, brand berpotensi untuk mendapatkan exposure secara massive, mulai dari awareness sampai conversions.”

2. Libatkan kondisi emosional audiens

Tips Menangkan Hati Gen Z Ala IDN Creative, Nomor 4 Relate Banget!Maria Novena Rarahita, Campaign Operations Manager di IDN Creative (Dok. IDN Media/Herka Pangaribowo)

Pemikiran kritis dan analitis yang dimiliki oleh generasi z dalam menilai sesuatu juga akan berpengaruh pada cara mereka melihat iklan atau materi promosi lainnya. Generasi z paham betul tujuan dari konten pemasaran. Dengan kata lain, apabila brand menggunakan bahasa yang terlalu gamblang, yang secara langsung meminta mereka untuk membeli suatu produk, generasi z malah cenderung tak akan tertarik, bahkan berbalik dan tidak membeli. Menanggapi hal ini, brand diharuskan untuk bisa membuat konten yang bisa melibatkan kondisi emosional mereka.

Singkatnya, brand harus mampu menyajikan konten yang soft-selling untuk menarik perhatian generasi z. “Ragam konten yang disajikan pada generasi z memungkinkan mereka untuk memilih konten mana yang mereka rasa post-worthy dan juga layak mereka konsumsi. Bila konten pemasaran yang kita sajikan berbentuk hard-selling, otomatis konten tersebut akan di-skip begitu saja oleh generasi z, sehingga awareness terhadap brand tersebut pun akan berkurang,” terang Maria.

Baca Juga: Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Kerja Sama dengan Agensi Kreatif

3. Jaga review positif dari produk

Tips Menangkan Hati Gen Z Ala IDN Creative, Nomor 4 Relate Banget!Timmy IDN Media (Dok. IDN Media/Herka Pangaribowo)

Generasi z terlahir untuk menikmati kemewahan digital. Sebagai generasi digital native, hal ini tentu membawa kemudahan bagi mereka, terutama bila dilihat dari aspek konsumsi. Sebelum ada internet, konsumen membutuhkan upaya yang cukup besar untuk mengetahui keunggulan suatu produk atau jasa. Namun, dengan adanya internet, pencarian informasi atau testimoni mengenai suatu produk atau jasa pun menjadi jauh lebih mudah.

“Tinggal buka smartphone, kemudian cari informasi mengenai produk yang diinginkan sebanyak mungkin. Hal ini mereka lakukan agar merasa lebih aman dalam melakukan transaksi. Generasi z melalukan riset online seperti ini untuk mencari tahu kredibilitas suatu produk sebelum membelinya. Singkatnya, generasi z akan memiliki atensi besar pada produk yang telah memiliki banyak review positif dari customers-nya. Oleh sebab itu, brand harus pertegas fungsi dan nilai yang dimiliki,” pesan Maria.

4. Jangan pasarkan barang dengan stereotip?

Tips Menangkan Hati Gen Z Ala IDN Creative, Nomor 4 Relate Banget!Ngobrol Seru IDN Times (Dok. IDN Media/Herka Pangaribowo)

Kesimpulannya, generasi z adalah generasi yang berpikiran lebih terbuka, sadar secara sosial, dan berorientasi pada nilai. Oleh karenanya, saat menargetkan kelompok usia ini, brand tidak disarankan untuk memasarkan barang dengan stereotip tertentu, seperti body lotion yang dapat memutihkan badan. Mereka sadar bahwa standar warna kulit yang putih sudah tidak lagi relevan bagi generasi mereka. Lalu, jangan lupa untuk memilih platform yang sesuai dengan karakteristik audiens agar efektivitas dan efisiensi budget pun dapat tercipta. Hmm, sudah siap untuk membidik lebih banyak konsumen generasi z?

Topik:

  • Amelia Rosary

Berita Terkini Lainnya