5  Fokus Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sudah 79 Persen

KCJB adalah investasi China yang dikenal sebagai proyek OBOR

Jakarta, IDN Times - Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah mencapai 79 persen. PT KCIC pun terus melakukan berbagai upaya sehingga target operasional proyek KCJB di akhir 2022 bisa terwujud.

Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, menuturkan PT KCIC bersama konsorsium kontraktor mengalami hambatan dalam mengerjakan proyek KCJB selama pandemik COVID-19. Sedangkan pembangunan fase pertama yang ditargetkan rampung di akhir 2022, ialah trase sepanjang 142,3 kilometer.

“Untuk itu sekarang fokus kami adalah melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif,” ujarnya dalam siaran persnya, Sabtu (16/10/2021), dilansir kantor berita ANTARA.

Baca Juga: Fakta-Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Proyek OBOR China di RI

1. Pembangunan jalur KCJB dipercepat, 3 tunnel jadi prioritas

5  Fokus Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sudah 79 Persen(Proyek kereta cepat Jakarta Bandung, investasi Tiongkok di Indonesia) Dok.Kemenhub

Titik-titik konstruksi pembangunan jalur kereta cepat yang menjadi prioritas ke depan antara lain, penyelesaian pengeboran tiga tunnel yang tersisa dari 13 tunnel yang ada di jalur KCJB.

Ketiga tunnel prioritas itu adalah tunnel 2 sepanjang 1.040 meter di Jatiluhur, Purwakarta, tunnel empat sepanjang 1.315 meter di Plered, Purwakarta, dan tunnel 6 sepanjang 4.478 meter di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.

PT KCIC juga akan menyelesaikan erection girder untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di DK 134 dan DK 134 di daerah Batununggal, Bandung, Jawa Barat.

Tak hanya itu, Mirza menambahkan jika saat ini pekerjaan subgrade 18#, 19#, dan 20# yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta menjadi titik konstruksi yang dikebut pengerjaannya.

Baca Juga: 3 Fakta Soal Proyek OBOR Tiongkok yang Ancam Kesepakatan Iklim Paris

2. Percepatan pembangunan stasiun

5  Fokus Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sudah 79 PersenPresiden Jokowi tinjau jalur kereta cepat Jakarta-Bandung (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Selain percepatan pada konstruksi jalur KCJB, Mirza memaparkan jika saat ini PT KCIC juga sedang melakukan percepatan pembangunan untuk stasiun Halim, Karawang, dan Tegalluar.

"Saat ini, pengerjaan di tiga stasiun KCJB di Halim, Karawang, dan Tegalluar juga sedang kami kebut agar segera siap menyambut para penumpang sesuai target di akhir 2022," katanya.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melintasi 9 kota dan kabupaten di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat. Stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan kereta cepat berada di wilayah Jakarta, yakni melalui Stasiun Halim, kemudian melintasi Stasiun Karawang, Stasiun Hub Padalarang dan berakhir di Stasiun Tegalluar.

3. Menunggu kereta diproduksi di pabrik China

5  Fokus Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sudah 79 Persenilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Pihak KCIC juga  masih menunggu kereta yang akan digunakan yakni Electric Multiple Unit (EMU). Kereta tersebut sedang dalam tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, China.

Selain itu, pabrik tersebut juga mengerjakan pembuatan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau Kereta Inspeksi yang nanti digunakan untuk mengecek dan memastikan keamanan jalur kereta cepat.

Baca Juga: Pembengkakan Biaya untuk Kereta Cepat Tunggu Hasil Audit BPKP

4. Persiapan aturan dan SDM

5  Fokus Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sudah 79 PersenIDN Times/Hana Adi Perdana

Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PT KCIC dengan kementerian terkait sedang melakukan pembahasan dan harmonisasi Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan. Di sisi lain, PT KCIC juga menyiapkan pelatihan SDM hingga pembuatan SOP sebagai bagian dari persiapan Operation Maintenance Readiness.

"Dengan semua upaya yang kami lakukan, mudah-mudahan target operasional di tahun 2022 ini bisa tercapai,” ujarnya.

5. Biaya proyek kereta cepat bengkak hingga akan dibiayai APBN

5  Fokus Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sudah 79 PersenANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Proyek KCJB kembali menjadi sorotan beberapa waktu terakhir, sejak pemerintah mengizinkan proyek itu dibiayai APBN. Padahal pada 2016 lalu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegaskan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak boleh menggunakan APBN.

Diketahui, biaya proyek KCJB membengkak Rp27,74 triliun. Biaya proyek ini bengkak menjadi US$8 miliar atau setara Rp114,24 triliun dari estimasi awal sebesar US$6,07 miliar atau sekitar Rp86,5 triliun (kurs Rp14.280 per dolar AS).

Pada Mei, Presiden Jokowi mengatakan proyek ini ditargetkan siap diuji coba pada 2022. Jokowi berharap nantinya kereta tersebut bisa terintergrasi dengan LRT dan MRT di Jakarta.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya