Badan Pangan Ungkap Sebab Minyak Goreng Curah Masih Lampaui Rp14 Ribu

Badan Pangan Nasional sidak harga dan ketersediaan pangan

Jakarta, IDN Times - Badan Pangan Nasional mengatakan penyebab harga minyak goreng curah di pasaran kini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) ialah distribusinya yang lamban. Harga minyak goreng curah di pasar tradisional masih melampau HET yang ditetapkan Rp14 ribu per liter atau Rp15,5 ribu per kilogram.

"Karena barangnya (minyak goreng curah) ada. Registrasi produsen juga sudah. Tinggal didorong secepatnya masuk ke pasar dan harganya itu Rp14 ribu per liter," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dilansir ANTARA, Selasa (12/4/2022).

Hal itu disampaikannya usai inspeksi ketersediaan bahan pangan bersama Komisi VI DPR RI di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Harga minyak goreng curah di Pasar Cibinong masih di angka Rp22 ribu per kilogram, lebih murah hanya Rp2 ribu dari minyak goreng kemasan yang harganya Rp24 ribu per kilogram.

Baca Juga: Cair Bulan Ini, Begini Cara Cek Penerima BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu

1. BLT minyak goreng akan diberikan sekaligus di muka

Badan Pangan Ungkap Sebab Minyak Goreng Curah Masih Lampaui Rp14 RibuPresiden Jokowi serahkan BLT minyak goreng di Pasar Angso Duo, Jambi (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Menyadari kondisi lambannya distribusi tersebut, menurutnya, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng akan dicarikan secepatnya dengan cara diberikan sekaligus di muka.

Awalnya, BLT minyak goreng sebesar Rp100 ribu per bulan akan dilakukan selama tiga bulan dimulai April ini. Namun, kebijakan yang terakhir diambil yakni langsung diberikan sekaligus tiga bulan atau Rp300 ribu dalam satu waktu.

"Ini untuk membantu masyarakat sebanyak 20,6 juta orang plus 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena disadari minyak goreng curah barangnya belum cepat masuk," kata Arief.

Baca Juga: Daftar Harga Pangan yang Naik di Ramadan, Minyak Goreng Melesat! 

2. Pasokan daging perlu dipercepat jelang Lebaran

Badan Pangan Ungkap Sebab Minyak Goreng Curah Masih Lampaui Rp14 RibuIlustrasi daging. IDN Times/Helmi Shemi

Selain percepatan distribusi minyak goreng, Arief juga mendorong percepatan pasokan daging jelang Idul Fitri. Selain untuk mencukupi kebutuhan, sekaligus menstabilkan harga, agar tidak melonjak drastis.

"Di Pasar Cibinong ini harga daging sapi Rp130-140 ribu per kilogram. Yang harus dikerjakan cepat yaitu masuknya daging kerbau untuk memberi pilihan ke masyarakat karena harganya bisa di bawah Rp100 ribu," ujarnya.

3. Selain minyak goreng dan daging sapi, harga kedelai dan telur ayam juga tinggi

Badan Pangan Ungkap Sebab Minyak Goreng Curah Masih Lampaui Rp14 RibuPedagang menunjukkan minyak goreng curah di Pasar Agung, Depok, Jawa Barat, Rabu (8/12/2021). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengungkapkan kenaikan harga pada sejumlah komoditas tidak lepas dari pengaruh global.

Selain minyak goreng dan daging, ada pun harga kedelai hingga telur ayam yang cenderung meningkat belakangan ini. Untuk kedelai, kata dia, dipengaruhi tingginya biaya logistik mengingat harus diimpor oleh pengrajin tempe dan tahu.

"Jadi pemerintah menyiapkan subsidi untuk harga. Yakni Rp1.000 rupiah. Jadi harga perlu disesuaikan tapi kami berikan subsidi untuk meringankan beban UMKM perajin tahu tempe yang mencapai 155 ribu UMKM," kata Oke.

Sementara kenaikan harga telur menurutnya cenderung dipengaruhi oleh melonjaknya harga pakan ayam.

"Kami juga bantu peternak dengan 50 ribu ton pakan ayam. Saat ini, telur ayam Rp24 ribu per kilogram tapi biaya produksinya Rp21 ribu. Nanti ke depan kita akan berikan bantun subsidinya juga," tuturnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya