Jadi Pionir Inovasi di E-Commerce, Begini Tips Sukses dari Tokopedia

Mulai dari sistem cash hingga same day delivery

Jakarta, IDN Times - Tokopedia sebagai sebuah start-up di bidang e-commerce, punya resep sendiri untuk mencapai sukses di usia yang terhitung muda, 9 tahun. Tokopedia saat ini ada di peringkat kedua e-commerce top se-Tanah air menurut Iprice 2018. 

Menurut COO Tokopedia, Melissa Siska Juminto, mengutamakan para stakeholder menjadi kultur perusahaan yang sangat dijaga di Tokopedia. Apa saja inovasi yang dilakukan Tokopedia hingga mecapai posisi tersebut? Lalu, apa saja kultur yang bisa membuat mereka sanggup melahirkan berbagai inovasi?

1. Pertama kalinya e-commerce menawarkan layanan antar barang sehari sampai

Jadi Pionir Inovasi di E-Commerce, Begini Tips Sukses dari TokopediaInstagram/@indonesia.millennial.summit

Melissa mengatakan filosofi Tokopedia ialah bagaimana membuat win-win-strategy dengan para stakeholder mereka. "Jadi bukan hanya sesuatu yang membenefit satu pihak, tapi sesuatu yang baru, yang mem-pioneer, dan memecahkan masalah dengan cara yang sangat beda, dan juga bantu bersama kembangkan market," lanjutnya.

Dari keinginan untuk menciptakan perbedaan yang menguntungkan kedua belah pihak, Tokopedia sukses menjadi pionir untuk sistem same day delivery.  Tiap kali user melakukan pemesanan, mereka bisa menerima barang pada hari yang sama. Itulah hal yang belum terpikirkan oleh e-commerce lain di Indonesia.

"Bahkan kadang less than dua jam. Itupun actually effort kami dengan para raid hailing partners," tutur Melissa dalam sebuah sesi diskusi di IMS, 19 Januari lalu.

2. Satu-satunya e-commerce dengan sistem pembayaran tunai, cocok dengan masyarakat yang cenderung belum cashless

Jadi Pionir Inovasi di E-Commerce, Begini Tips Sukses dari TokopediaMelissa Siska Juminto, Chief Operating Officer Tokopedia. (Dokumentasi Tokopedia)

Begitu juga dengan sistem pembayaran secara tunai melalui kerja sama dengan minimarket sebagai partner untuk menerima pembayaran. Tokopedia adalah e-commerce pertama yang menerapkan sistem tersebut. Tak heran jika mereka dipilih oleh berbagai lapisan masyarakat, baik yang sudah menjadi cashless society, maupun yang belum.

"Kami pun mengerti bahwa Indonesia masih sangat cash based society, di mana pembayaran menggunakan cash itu masih sangat penting. Maka kami juga berusaha dengan indomaret dan alfamart, membantu untuk acceptance cash, dan orang yang belanja di tokopedia siapapun itu bisa menggunakan cash di manapun dia berada. 

Baca Juga: Kisah Jatuh Bangun Melissa Siska Juminto dalam Mengembangkan Tokopedia

2. Berangkat dari mempelajari kebutuhan para pelanggan

Jadi Pionir Inovasi di E-Commerce, Begini Tips Sukses dari TokopediaUnsplash/Kobu Agency

Kesuksesan Tokopedia tak lepas dari fokus mereka pada konsumen. Tokopedia memaknai konsep konsumen secara luas, bukan hanya pembeli. "Saya bisa bilang ada empat stakeholders yang sangat penting buat kami. Yang pertama itu pasti buyers, seperti yang sudah belanja di Tokopedia. Tokopedia juga ngga hanya punya buyers, kami juga punya 5 juta sellers," ujar Melissa.

Pengalaman para pelanggan dalam bertransaksi di Tokopedia menjadi hal berharga bagi e-commerce tersebut dalam pengembangan sistem aplikasinya. "Kami punya tim juga sangat obsessed yang namanya customer journey dan customer experience, dan itu selalu menjadi nomor satu untuk segala decision-decision di Tokopedia."

Kebutuhan para pembali dan penjual yang berkembang dari waktu ke waktu itu lah, menurutnya, yang mendasari lahirnya ide untuk inovasi. "Itupun menjadi niat kami untuk benar-benar inovasi, untuk improve secara experience juga dan juga secara tools.

Baca Juga: Jadi E-Commerce Terbesar, Shopee Kalahkan Tokopedia dan Lazada

4. Inovasi bisa lahir dengan melibatkan para partner

Jadi Pionir Inovasi di E-Commerce, Begini Tips Sukses dari Tokopediatokopedia.com

Fokus yang dijalankan tim di Tokopedia bukan hanya untuk para pembeli dan penjual. Ada dua stakeholder lain yang penting bagi mereka dalam membangun kesuksesan. Pertama, karyawan mereka sendiri--yang mereka sebut nakama. Kedua para partner atau rekanan--baik logistik maupun bank.

"Kenapa partners? Karena kami sangat percaya dengan kolaborasi. Kami tidak akan bisa besar sendiri, kami besar bersama ekosistem yang mendukung kami," tutur Mellisa.

Dari keinginan untuk menciptakan perbedaan yang menguntungkan kedua belah pihak, Tokopedia sukses menjadi pionir untuk sistem same day delivery dan sistem pembayaran cash.

"Filosofi kita ialah bagaimana membuat win-win-strategy. Jadi bukan hanya sesuatu yang membenefit satu pihak, tapi sesuatu yang baru, yang mempionir dan memecahkan masalah dengan cara yang sangat beda, dan juga bantu bersama kembangkan market," lanjutnya.

5. Jangan sibuk mengurusi kompetitor

Jadi Pionir Inovasi di E-Commerce, Begini Tips Sukses dari Tokopediaflickerleap.com

Banyak perusahaan sibuk bersaing dengan para kompetitornya. Namun, bagi Tokopedia kompetitor harus dilihat sebagai hal yang positif.

"Kalo di Tokopedia sendiri kita senang kalau ada kompetitor, karena thanks to our competitor, kita bisa push diri kita untuk beyond our limit," kata Melissa.

Semua nakama selalu mendapatkan pesan untuk menyikapi kompetitor seperti diri mereka sendiri atau teman mereka. Dengan bersikap demikian, kata dia, para nakama bisa fokus kepada visi dan misi ketimbang terdistraksi visi misi para kompetitor.

"Everyone or every company that comes in, they are actually our friends yang sebenernya mendorong kita untuk jauh lebih baik, jauh lebih bisa menghasilkan inovasi yang jauh bisa kita pikirkan."

Tokopedia tidak menjadikan kompetitor sebagai fokus yang perlu dikhawatirkan. "Karena kompetitor terbesar adalah diri kita sendiri. Yang kita terapkan ke nakama, jangan terlalu pikirin kompetitor, tapi konsumen," sambungnya.

Baca Juga: Mengintip Dapur Sukses Perusahaan Terkemuka dari Panggung IMS 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya