Ketika Pemerintah Promosi Sawit Indonesia

Diklaim ramah lingkungan

Jakarta, IDN Times - Industri kelapa sawit adalah bagian penting dari ekonomi Indonesia. Dalam gaya hidup masyarakat Indonesia ada kelapa sawit setiap saat, mulai dari sabun, bensin, deterjen, minyak goreng, hingga banyak hal lainnya.

Jadi bukan kejutan bahwa Indonesia adalah produsen dan konsumen sawit terbesar di dunia. Sementara kelapa sawit penting bagi Indonesia, ada banyak orang yang khawatir dengan dampak lingkungannya.

Dalam acara diskusi Peluang Pasar Sawit Berkelanjutan Indonesia pada Rabu (7/8), Deputi Menko Perekonomian bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Musdhalifah Machmud berbicara tentang keberlanjutan kelapa sawit. 

Baca Juga: Usai Luhut Gertak Uni Eropa, Kini Saatnya Diplomasi soal Sawit

1. Sistem Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) menjaga keberlanjutan kelapa sawit

Ketika Pemerintah Promosi Sawit IndonesiaIDN Times/Naila Pringgadani

Misi ISPO adalah penyelamatan planet melalui pengelolaan sumber daya kita yang mengedepankan prinsip-prinsip lingkungan, ekonomi, sosial dan yang lainnya. ISPO mengarah ke peraturan dan ketentuan regulasi internasional yang sudah kita ratifikasi menghadapi protokol, Paris Agreement, COP, ada di ISPO semua.

“Kita mengadakan berprincip semua lahan yang kita kategorikan sustainable adalah perkebunan kelapa sawit yang di taman di atas lahan yang statusnya adalah di luar Kawasan hutan. Yang di dalam Kawasan hutan tidak boleh di kategorikan sebagai commodity yang sustainable,” kata Musdhalifah.

2. Sampah kelapa sawit bisa membantu rakyat kita mengatasi berbagai problem yang saat ini kita masih membayangi

Ketika Pemerintah Promosi Sawit IndonesiaIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Dia mengatakan sampah produksi kelapa sawit akan dipakai untuk energi, pupuk, dan dimanfaatkan untuk mengurangi stunting dengan memproduksi DHA.

"Ini namanya POME, atau sampah kelapa sawit. POME itu sampah bergizi, bersih, tidak beragam, bisa dideteksi kandungan-kandungan yang ada di dalamnya itu bisa menjadi pakan, agak tumbuh, kemudian di-press menjadi DHA yang mengharapkan kita nanti masyarakat kita bisa membeli omega dengan harga yang tercapai," ujarnya.

3. Kelapa sawit berperan penting pada perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Ketika Pemerintah Promosi Sawit IndonesiaANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Kelapa sawit punya total nilai ekspor Rp299,74 triliun pada 2018, ini adalah nilai terbesar dan melebihi ekspor migas. Kelapa sawit juga penting buat serapan tenaga kerja dan sektor pertanian. Industri kelapa sawit memakai 4,2 juta tenaga kerja langsung, 12 juta tenaga kerja tidak langsung, dan 2,6 juta usaha petani yang memperkerjakan 4,3 juta orang.

Kelapa sawit juga membantu ketahanan energi dengan cara mengganti penggunaan energi fosil sebesar 9,1 juta KL melalui mandatori B-20. 

4. ISPO sedang proses penguatan yang sangat penting untuk menjawab isu negated kelapa sawit Indonesia

Ketika Pemerintah Promosi Sawit IndonesiaIDN Times/Naila Pringgadani

Pemerintah akan memperbaiki tata kelola Sertifikasi ISPO dengn membuka ruang partisipasi, akuntabulitas dan menata ulang kelembagan Komisi ISPO dari sisi keanggotaan, tugas, dan fungsi.

Mereka juga meletakkan fungsi Komite Akreditasi Nasional (KAN) di dalam sistem Sertifikasi ISPO, menyempurnakan standar dan persyaratan sertifikasi ISPO, dan membangun mekanisme pemantauan independen yang kredibel. Pemerintah juga akan mendorong misiasi, memperbaiki data, dan mencari linkage. ISPO yang ‘baru’ akan berkontribusi ke 12 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Baca Juga: Ini Pelajaran dari Diskriminasi Kelapa Sawit oleh Eropa

Kamu setuju gak dengan klaim pemerintah?


Laporan oleh: Naila Pringgadani

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya