Penting bagi Ekonomi AS, APEC Dapat Tawaran Ini dari Wapres Harris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah pertemuan kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada 2023. Hal itu, menurutnya, guna memperkuat hubungan ekonomi dengan kawasan Asia Tenggara.
“Hari ini saya dengan bangga mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah APEC pada tahun 2023,” kata Wakil Presiden AS Kamala Harris saat berpidato dalam rangkaian kegiatan kunjungan di Singapura, yang dipantau kantor berita ANTARA dari Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Ekonomi Indonesia dan Asia Tenggara Diprediksi Bangkit di 2021
1. Ekonomi AS banyak melibatkan negara Asia Tenggara
Menurut Harris, ekonomi AS banyak melibatkan negara-negara Asia Tenggara, mulai dari rantai pasokan hingga arus perdagangan dua arah. Hal itu dinilainya sangat penting karena menyokong lapangan kerja di AS.
“Hubungan perdagangan kami dengan Asia Tenggara mendukung lebih dari 600 ribu pekerjaan Amerika,” terang Harris.
2. Pasar ekspor terbesar ke-4 bagi AS
Editor’s picks
Secara kolektif, negara-negara di Asia Tenggara disebutnya sebagai pasar ekspor terbesar keempat bagi AS.
Melalui APEC, kata Harris, AS telah lama bekerja sama dengan para mitranya di Asia dan Amerika Latin untuk membangun kawasan yang saling terhubung, "yang kemudian memajukan kesejahteraan ekonomi kolektif."
Baca Juga: Kamala Harris Tiba di Singapura dengan Protokol Kesehatan Ketat
3. Kamala Harris kunjungan ke Asia Tenggara dalam sepekan ini
Kunjungan Kamala Harris ke Asia Tenggara berlangsung selama tujuh hari, mencakup kunjungan ke Singapura, Indonesia, dan Vietnam. Harris direncanakan akan tiba di Indonesia pada Selasa (24/8/2021).
Pada Senin (23/8/2021), Harris memulai kegiatannya dengan bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Dalam kunjungan ke Singapura tersebut, Wapres Harris juga membahas isu selain ekonomi. Dia menegaskan kembali komitmen AS di kawasan terkait perdamaian dan keamanan.
Itu termasuk visi perdamaian dan stabilitas, kebebasan perdagangan laut yang leluasa, memajukan sektor hak asasi manusia, komitmen terhadap tatanan internasional yang berdasarkan aturan, serta kesadaran bahwa tujuan bersama bukanlah zero sum.
Baca Juga: Kamala Harris Tuding China Gunakan Intimidasi