Siap Meluncur, Ini Penampakan Maskapai Pelita Air dengan Airbus A320

Pelita Air bergabung dalam holding BUMN, InJourney

Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan Pelita Air akan meluncur tahun ini. Pelita Air bergabung dengan induk holding BUMN sektor Aviasi dan Pariwisata, yaitu PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney (Persero).

Maskapai Pelita Air diperkirakan akan menggunakan pesawat Airbus tipe A320. Hal itu diketahui berdasarkan foto yang beredar di media sosial. Foto tersebut pertama kali diunggah akun Instagram @aviatren pada Minggu (13/2/2022).

Baca Juga: Pelita Air Bakal Buka Penerbangan Berjadwal, Siapkan Airbus A320

1. Pelita Air harus memenuhi sertifikat operator penerbangan

Bergabungnya Pelita Air diharapkan dapat mengisi segmen pasar penerbangan perintis untuk meningkatkan konektivitas udara di Tanah Air.  Pengamat penerbangan Arista Atmadjati Pelita Air menilai rencana ini adalah langkah positif. Dia juga menyarankan Pelita Air membuka jasa angkutan barang atau kargo.

"Indonesia sebagai negara kepulauan, perlu banyak maskapai untuk menggerakkan sektor logistik," kata Arista, Kamis (10/3/2022) dilansir ANTARA.

Pelita Air hadir diharapkan hadir sebagai maskapai penerbangan penumpang dan angkutan logistik dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat. Namun demikian, Arista meminta Pelita Air memenuhi ketentuan Sertifikat Operator Penerbangan (Air Operator Certificate).

"Langkah pertama ya Pelita Air harus dapat AOC maskapai berjadwal dulu karena saat ini mereka baru pegang carter," ujar pengamat dari lembaga Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) tersebut.

Baca Juga: Erick: Holding Pariwisata InJourney Akan Memaksimalkan Turis Nusantara

2. Peluncuran Pelita Air masuk strategi InJourney 2002-2024

Siap Meluncur, Ini Penampakan Maskapai Pelita Air dengan Airbus A320Ilustrasi maskapai Pelita Air Service (www.pelita-air.com)

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan maskapai Pelita Air akan diluncurkan pada 2022 dengan kategori layanan penerbangan standar menengah (medium services). Dalam program strategi InJourney periode 2022-2024, peluncuran Pelita Air masuk ke dalam salah satu sub klaster dan menjadi inisiatif kunci perusahaan BUMN tersebut.

“Kita harapkan ini akan mengisi kekosongan jumlah airlines atau jumlah pesawat yang akan menghubungkan (membangun konektivitas) Indonesia pascapandemi COVID-19 (yang membuat banyak maskapai) mengalami turbulensi,” kata Dony dalam Rapat Kerja Nasional II Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Padang, Sumatera Barat, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Maya Watono Jadi Direktur Marketing InJourney

3. Pemerintah juga akan restrukturisasi bandara

Siap Meluncur, Ini Penampakan Maskapai Pelita Air dengan Airbus A320Armada Pesawat Pelita Air Service (dok. www.pelita-air.com)

Selain meluncurkan Pelita Air, ia menyatakan pemerintah juga akan melakukan proses restrukturisasi bandara yang difokuskan menjadi services company (perusahaan yang berorientasi pelayanan). Hal itu ditujukan agar Indonesia mempunyai pengelola bandara kelas dunia.

“Jadi sebagai company (perusahaan) yang berbasis layanan, kita mendorong kualitas layanan bandara,” kata Dony.

Pihaknya juga akan melakukan proses perbaikan retail bandara antara lain terkait tenant mix (bauran usaha untuk meningkatkan performance/kinerja gedung serta masing-masing tenant) dan jumlah traffic penumpang.

Hal ini diharapkan dapat menjadikan bandara tidak hanya sebagai terminal untuk keberangkatan dan kedatangan, namun juga menjadi sebuah destinasi yang memiliki daya tarik sehingga membuat siapa saja betah bertransaksi di bandara.

“Khusus Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, akan dilakukan proses perubahan untuk menyambut (Konferensi Tingkat Tinggi/KTT) G20 dengan lebih menonjolkan kesan keindonesiaan,” ungkap dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya