Tolak Kenaikan Cukai, 1.300 Petani Tembakau Mau Demo di Kemenkeu Senin

Mereka menagih komitmen Jokowi

Jakarta, IDN Times -- Ratusan petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung akan menggelar aksi unjuk rasa di Kementerian Keuangan pada Senin (28/11/2022). Mereka meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau.

"Komitmen kami selaku petani tembakau khususnya di Provinsi Jateng akan silaturahmi ke Jakarta pada 28 November 2022 untuk bisa menyampaikan statemen, bahwa kami memang untuk saat ini akan menolak kenaikan cukai karena imbasnya pada pembelian bahan baku yang ada di lokal," kata Pengurus APTI Jateng M Yamuhadi di Temanggung, Minggu (27/11/2022).

Baca Juga: Rokok Ilegal Marak akibat Tarif Cukai Naik, Apa Langkah Pemerintah?

1. Sebanyak 1.300 petani tembakau akan terus demo hingga bertemu Sri Mulyani

Tolak Kenaikan Cukai, 1.300 Petani Tembakau Mau Demo di Kemenkeu SeninIlustrasi petani tembakau. IDN Times/ istimewa

Dia mengatakan total petani dari Jawa Tengah yang berangkat ke Kementerian Keuangan sekitar 1.300 orang. Ratusan petani tembakau Temanggung berkumpul di Balai Desa Gondang Winangun, kemudian berangkat dari Terminal Ngadirejo ke Jakarta dengan mengendarai 23 bus.

"Kami akan silaturahmi ke Kementerian Keuangan, di sana kami akan menyuarakan bahwa kami melakukan penolakan terkait dengan dengan kenaikan cukai," kata dia dilansir kantor berita ANTARA.

Jika belum bisa bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kata Yamuhadi, aksi tersebut akan dilanjutkan hari berikutnya. "Petani akan bertahan di sana sampai bisa ketemu Menteri Keuangan."

Baca Juga: Rencana Kenaikan Cukai Rokok Buat Resah Para Pekerja Tembakau 

2. Petani tembakau merasa terimbas kebijakan cukai kebablasan

Tolak Kenaikan Cukai, 1.300 Petani Tembakau Mau Demo di Kemenkeu Seninilustrasi tanaman tembakau (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Menurutnya, tujuan para petani tembakau ke Jakarta ialah untuk mengingatkan pemerintah pusat khususnya Kementerian Keuangan, terkait kebijakan cukai hasil tembakau yang berimbas kepada petani tembakau.

Padahal, kata dia, tembakau sampai saat ini masih merupakan tulang punggung perekonomian bagi wilayah-wilayah yang memang di situ merupakan sentra pertembakauan di Jateng.

"Kebijakan cukai tersebut kebablasan, karena setiap tahun naik dan imbasnya pada petani tembakau yang ada di daerah," katanya.

Dia memaparkan kenaikan cukai hasil tembakau ini sangat mempengaruhi pembelian bahan baku yang ada di sentra penghasil tembakau. Dia menduga, menekan biaya bahan baku menjadi satu-satunya pilihan bagi industri dalam menurunkan biaya produksi mereka.

"Karena bisa diketahui semua, kaitannya dengan upah tenaga kerja sudah ada aturannya, kemudian tarif listrik, harga kertas juga sudah ada aturannya. Mungkin satu-satunya yang belum ada perlindungan hukumnya adalah di tata niaga pembelian bahan baku tembakau dan hal ini dimanfaatkan untuk menutup kenaikan cukai dengan menekan pembelian harga tembakau," katanya.

Baca Juga: Pertimbangan Jokowi menaikkan Tarif Cukai Tembakau dan Elektronik

3. Menagih janji Jokowi petani dialog dengan pemerintah

Tolak Kenaikan Cukai, 1.300 Petani Tembakau Mau Demo di Kemenkeu SeninANTARA FOTO/Aji Styawan

Para petani pun berniat mengingatkan kepada pemerintah akan janji Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat bertemu dengan perwakilan APTI tahun lalu.

"Kami pernah diterima Pak Jokowi pada 22 Desember 2021 di salah satu rumah makan di Kabupaten Wonosobo yang kebetulan waktu itu juga didampingi Sekneg bahkan beliau sempat menyampaikan apa yang menjadi tujuan kami ketemu beliau, yaitu menolak kenaikan cukai sudah disampaikan ke Sekneg," katanya.

Menurut Yamhudi, pada saat itu, Jokowi menginstruksikan kepada Sekneg untuk bisa berkomunikasi dengan perwakilan petani tembakau dan petani tembakau nasional.

"Tetapi sampai saat ini dari Sekneg tidak pernah membuka dialog dengan petani tembakau terkait dengan permasalahan kenaikan cukai yang setiap tahun selalu diwujudkan oleh pemerintah."

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya