Belum Setahun Berdiri, Perusahaan Fintech Paygua Siap IPO 

Bahkan ingin mengakuisisi perbankan

Jakarta, IDN Times - Perusahaan agregator pembayaran dan finansial untuk bisnis, Paygua, tengah menjajaki rencana penawaran umum saham perdana atau Indonesia Public Offering (IPO). Langkah ini ditempuh sebagai strategi untuk mengembangkan perusahaan

CEO Gua Digital yang merupakan induk usaha Paygua, Kailash Raghuwanshi, menyampaikan bahwa peningkatan jumlah usaha yang menggunakan platform menjadi dasar bahwa perusahaan dapat tumbuh lebih besar dengan pendanaan.

Kailash meyakini bahwa IPO bukan tujuan akhir sebuah perusahaan teknologi, melainkan permulaan untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar dan meningkatkan profitabilitas

“Banyak perusahaan rintisan yang menunggu valuasi besar dan masih rugi besar melakukan IPO, perusahaan besar yang kita kenal seperti Amazon, Paypal hanya butuh 2 tahun operasional untuk Go Public dengan valuasi yang masuk akal dan tumbuh lebih besar setelahnya,” kata Kailash dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (20/9/2022)

1. Sekilas tentang Paygua

Belum Setahun Berdiri, Perusahaan Fintech Paygua Siap IPO Ilustrasi Paygue (Dok. IDN Times/Istimewa)

Paygua didirikan pada Desember 2021 oleh mantan karyawan Rocket Internet dan Profesional Modal Ventura Kailash Raghuwanshi, Mahardika Prima, dan Singgih Akbar Prakoso.

Saat ini, Paygua tengah bekerja sama dengan beberapa perusahaan perbankan seperti Bank NOBU, Bank Neo Commerce serta beberapa institusi keuangan untuk memberikan akses finansial ke pemilik usaha.

Paygua juga didukung oleh satu gerbang pembayaran terbaik dan terbesar di Indonesia, PT Bimasakti Multi Sinergi.

“Platform agregasi pembayaran dan keuangan adalah pintu masuk kami untuk membantu pelaku usaha. Namun misi besar kami adalah untuk mengembangkan layanan perbankan digital khusus untuk bisnis skala kecil menengah seiring dengan fokus pemerintah,” ujar Mahardika Prima selaku CEO Paygua.

Baca Juga: Usai IPO, Klinko Mau Ekspor Alat Kebersihan ke Eropa Timur

2. Ingin mengakuisisi bank

Belum Setahun Berdiri, Perusahaan Fintech Paygua Siap IPO Ilustrasi Paygue (Dok. IDN Times/Istimewa)

Dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dari segi teknologi, talenta, dan juga mengakuisisi pengguna lebih luas. Perusahaan juga berencana untuk mengakuisisi salah satu perusahaan perbankan di Indonesia.

Saat ini, perusahaan tengah menggalang dana Pre-IPO dari beberapa investor lokal di Indonesia.

Hingga awal September, Paygua telah menggaet 5 ribu usaha aktif dan membantu usaha dengan pembayaran digital dan manajemen transaksi.

“Kami melihat perusahaan harus tumbuh lebih dari sekedar teknologi pembayaran untuk bisa memberikan dampak yang lebih luas bagi ekonomi digital di Indonesia. Gua Digital bersama partner kerja sama akan meluncurkan beberapa inovasi teknologi finansial ke depannya," kata Kailash.

3. Kailash ingin membantu UMKM di Indonesia

Belum Setahun Berdiri, Perusahaan Fintech Paygua Siap IPO Pelaku UMKM memamerkan produknya di pameran UMKM Gayeng 2022 di Mal Paragon Semarang, 19--24 April 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kailash, yang karib disapa Kai, lahir di India dan memutuskan untuk hijrah Amerika Serikat (AS) untuk belajar di Stony Brook University. Setelah lulus, Kai sempat menjadi engineer di sejumlah perusahaan teknologi dan menjadi peneliti teknologi di Singapore Management University.

Kai pernah bekerja di modal ventura asal Jerman, Rocket Internet. Saat di Rocket itulah Kai pertama kali berinteraksi dengan e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Indonesia sebagai negara terbesar di Asia tenggara sangat indah dan ramah. Saya memutuskan tinggal di negara ini, dan ingin memberi kontribusi melalui pemanfaatan teknologi,” ujar Kai.

Kai menuturkan, inklusi keuangan dan layanan di digital di Indonesia semakin masif. Harus diakui, pandemik COVID-19 mengakselerasi layanan keuangan digital. Tapi, dia tidak memungkiri jika masih banyak UMKM yang belum merasakan manfaat dari layanan tersebut.

"Sejatinya, pembayaran digital memegang peran penting untuk membantu pelaku UKM. Namun, belum ada platform untuk bisnis skala kecil dan menengah yang mampu mengadopsi pembayaran digital dengan cepat," paparnya.

Baca Juga: Usai IPO, Anak Usaha Telkom Cetak Laba Rp892 M di Pertengahan 2022 

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya