KADIN Serap Aspirasi Pelaku Bisnis, Teknologi dan SDM Jadi Sorotan 

Mendengar aspirasi dari lebih dari 50 eksekutif bisnis

Jakarta, IDN Times – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dengan PT Adhyata Sejahtera Indonesia menggelar CEO Luncheon Forum pekan lalu. Acara tersebut dihadiri lebih dari 50 eksekutif dari berbagai kalangan, termasuk pemimpin dan asosiasi bisnis, pakar ekonomi, pejabat pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya.

Acara ini merupakan salah satu cara KADIN membantu pemerintah mewujudkan visi Indonesia 2045, dengan menyerap aspirasi para pelaku bisnis. Acara yang dihelat di Menara KADIN Indonesia ini bertujuan menjadi wadah berbagi pengalaman antarpengusaha.

Tema besar acara ini adalah menyelaraskan sumber daya manusia dengan strategi bisnis, serta memberikan sosialisasi dan solusi mengenai ketenagakerjaan berbasis teknologi.

“Acara ini menjadi agenda BIPO Service Indonesia dan KADIN, sebagai mitra pelaku bisnis di Indonesia, untuk mengangkat topik yang sedang tren dan menjadi concern bersama, apakah itu di bidang ekonomi, politik, atau lainnya,” kata Mario Widjaja, selaku Country Director BIPO Service Indonesia, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (3/2/2023).  

1. Para pemimpin bisnis fokus membicarakan tenaga kerja 

KADIN Serap Aspirasi Pelaku Bisnis, Teknologi dan SDM Jadi Sorotan Ilustrasi pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

CEO Luncheon Forum dibuka oleh Mario Widjaja. Hadir pula perwakilan dari KADIN Indonesia Adi Mahfudz Wuhadji, dan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Muhammad Ali.

Acara yang didukung oleh partner BIPO Indonesia ini, yaitu Workmate dan VDCI, memberi kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pandangan seputar bisnis. Salah satu poin pentingnya adalah pengelolaan sumber daya manusia dan penyelarasan dengan teknologi yang dinilai sudah mumpuni.

Human resource merupakan aset utama dalam korporasi dan organisasi. Maka akan menjadi perhatian utama,” kata Mario.

Selain itu, ada juga diskusi panel yang menghadirkan narasumber terkemuka, diawali oleh Ketua Umum Asosiasi Praktisi Sumber Daya Manusia Indonesia, Yosminaldi.

“Beliau membahas keadaan sumber daya manusia di Indonesia secara garis besar, dan prediksi tantangan yang akan dihadapi oleh tenaga kerja,” ungkap Mario.

Baca Juga: KADIN Promosikan IKN Nusantara di World Economic Forum 2023

2. Soroti pentingnya menyelaraskan tenaga kerja dengan perkembangan teknologi

KADIN Serap Aspirasi Pelaku Bisnis, Teknologi dan SDM Jadi Sorotan ilustrasi melek teknologi (pexels.com/Tranmautritam)

Fokus terhadap sumber daya manusia tidak lepas dari pandemik COVID-19 yang menyebabkan banyak kemandekan. Di sisi lain, inovasi teknologi tidak pernah berhenti, justru perkembangannya semakin masif.

Menurut Mario, salah satu fokus pada kegiatan ini adalah sinergi tenaga kerja yang strategis dan budaya inovatif untuk membentuk arah bisnis yang lebih positif, di tengah tren ketidakpastian ekonomi global.

“Dengan demikian, diharapkan mampu membekali bisnis menjadi lebih unggul, juga menjadi cara memastikan keberhasilan bisnis saat ini dan masa depan,” katanya, seraya mengharapkan sumber daya manusia yang lebih mampu beradaptasi dengan teknologi

Salah satu kesimpulan pada diskusi CEO Luncheon Forum adalah para pemimpin bisnis harus menyelaraskan sumber daya manusia dengan kemajuan teknologi secepat-cepatnya, agar bisa menghasilkan bisnis yang lincah dan memumpuni.

Adapun cara untuk mengejar hal itu adalah mempertimbangkan penyaluran bakat yang terstruktur dengan baik, struktur organisasi, budaya, dan mengembangkan praktik kerja yang berpusat pada manusianya.

3. Harapan pemerintah terhadap KADIN

KADIN Serap Aspirasi Pelaku Bisnis, Teknologi dan SDM Jadi Sorotan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, pada saat kegiatan Exhibition Link & Match IKM Alat Angkut dengan Tier APM (Agen Pemegang Merek) dan Industri Besar, Selasa (1/11/2022). (Dok. Kadin)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, sempat berpesan kepada KADIN untuk membuat roadmap multisektor industri agar bisa mengoptimalkan demografi tenaga kerja di usia produktif.

“Bonus demografi ini harus kita akselerasi. Jadi momentumnya memang hanya 10 tahun. Ini kita harus cari, driver yang bisa menggelindingkan kita ke depan untuk lebih maju. Salah satunya melalui akselerasi digitalisasi. Dan tugas KADIN adalah mempercepat kehadiran lini bisnisnya,” kata Airlangga.

Menurut Airlangga, potensi ekonomi digital di ASEAN yang bisa direbut Indonesia mencapai 330 miliar dolar AS. Untuk mencapai itu, pemerintah berharap KADIN bisa mengakselerasi program pendidikan vokasi yang menekankan pada kemahiran talenta atau sumber daya manusia yang melek digital untuk 15 tahun ke depan.

Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan mudah jika mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di Indonesia, antara lain pasar terbesar di ASEAN, kekayaan sumber daya manusia serta alam, dan bonus tenaga kerja produktif.

“Kita harus membuat peta jalan untuk mencapai target Indonesia Emas 2045. KADIN Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah akan menjadikan Roadmap Strategi 2045 salah satu program prioritas KADIN Indonesia di tahun 2023,” ucap Arsjad.

Baca Juga: Nama Ketua KADIN Arsjad Rasjid Masuk Bursa Cawapres Partai Buruh

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya