Pemerintah Gencarkan Hilirisasi Produk Pertambangan di Indonesia  

Hilirisasi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata Jokowi

Jakarta, IDN Times – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Pertambangan, MIND ID, terus menggalakkan upaya hilirisasi produk turunannya. Hal itu sejalan dengan ungkapan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, bahwa hilirisasi industri pertambangan adalah kunci untuk kebangkitan ekonomi Indonesia.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengungkap tiga peran MIND ID dalam merealisasikan perintah presiden tersebut.

“Pertama, mengelola cadangan sumber daya strategis. Dua, hilirasasi. Tiga, memiliki kepemimpinan pasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis,” kata Hendi dalam keterangan pers yang diterima IDN Times, Jumat (18/11/2022).

1. Berkomitmen mendorong nilai tambah di setiap produknya

Pemerintah Gencarkan Hilirisasi Produk Pertambangan di Indonesia  MIND ID tegaskan komitmen untuk menerapkan Smart Operation di Industri Pertambangan. (Dok. MIND ID)

Hendi mengatakan, MIND ID berkomitmen mendorong nilai tambah produk pertambangan aluminium dan nikel.

Untuk industri aluminium, MIND ID punya PT Inalum (Persero), yang merupakan produsen tunggal Ingot Aluminium di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 250 ribu ton per tahun. Melalui MIND ID, pemerintah Indonesia memiliki 100 persen saham di Inalum.

Sedangkan, untuk nikel, MIND ID punya Antam dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). INCO sendiri sahamnya telah didivestasi oleh MIND ID sebesar 20 persen. Bersama Antam, akan menjadi produsen nikel nomor dua terbesar di Indonesia.

Di bawah koordinasi MIND ID, produksi mineral dan batubara (minerba) di Indonesia terus meningkat. Pada 2021, angka produksi timah mencapai 800 ribu ton dan menduduki peringkat ke-2 dunia, komoditas batubara 38,8 miliar ton pada Juli 2022 dan menduduki peringkat ke-7 dunia. 

Sedangkan tembaga 28 juta ton pada 2020, menduduki peringkat ke-7 dunia, komoditas nikel 72 juta ton sehingga menjadi terbesar ke-1 dunia, dan komoditas bauksit 1,2 miliar ton menduduki peringkat ke-6 dunia.

Baca Juga: MIND ID Pakai Jurus Sirkular Ekonomi untuk Turunkan Emisi Karbon

2. Peluang hilirisasi produk pertambangan pada sektor kendaraan listrik

Pemerintah Gencarkan Hilirisasi Produk Pertambangan di Indonesia  Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Salah satu upaya hilirisasi MIND ID diwujudkan melalui industri bisnis aluminium dan nikel, yang saat ini menjadi komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik.

Mempercepat industri kendaraan listrik berbasis baterai saat ini menjadi salah satu solusi untuk menurunkan emisi global yang kian meningkat. Kendaraan listrik merupakan alternatif transportasi ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi.

Hal itu juga upaya untuk menambah nilai dari komoditas mentah yang dihasilkan.

"Mempercepat kehadiran industri kendaraan listrik di Indonesia sejalan sustainability pathway MIND ID dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada pilar penanganan perubahan iklim," tutur Hendi.

3. Perintah Jokowi untuk tidak lagi mengimpor barang mentah

Pemerintah Gencarkan Hilirisasi Produk Pertambangan di Indonesia  Ilustrasi Presiden Jokowi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai informasi, Presiden Jokowi berkali-kali menegaskan untuk tidak lagi mengimpor barang mentah (raw material). Menurut Jokowi, hilirisasi industri pertambangan akan berkontribusi signifikan bagi pemasukan negara melalui pajak ekspor, royalti, pendapatan negara bukan pajak, hingga dividen.

“Hilirisasi kunci kita maju, ada di situ. Bolak-balik saya sampaikan setelah nikel setop, dilanjutkan aspal, setop timah, setop bauksit, dan tembaga, (sehingga) pajak ekspor, royalti, dividen masuk ke dalam negeri, bukan dinikmati oleh orang luar,” kata Jokowi pada Oktober lalu.

Kemudian, Jokowi menyinggung soal pendapatan negara yang meningkat melalui kontribusi nikel. Ketika diekspor dalam bentuk bahan mentah, kontribusi komoditas nikel sekitar Rp15 triliun dalam setahun. Setelah masuk industrialisasi, nilainya melonjak hingga Rp360 triliun.

“Dari Rp 15 triliun melompat menjadi Rp 360 triliun, itu baru satu komoditas, satu barang. Kita memiliki yang namanya nikel, bauksit, tembaga, aspal,” katanya.

Baca Juga: Ini Sederet Upaya MIND ID Realisasikan Target Emisi Nol Bersih 

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya