3 Srikandi Perkasa yang Kuasai Pasar Kecantikan di Indonesia

Intip kunci sukses mereka membangun bisnis

Jakarta, IDN Times - Produk kecantikan dan perawatan tubuh semakin digandrungi karena kian tinggi kesadaran orang untuk merawat tubuh mereka. Baik di Indonesia hingga dunia, masyarakat, terutama kaum hawa semakin memerlukan perawatan yang terbaik bagi dirinya dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Nah, khusus di Indonesia produk-produk seperti Mustika Ratu, Sariayu, dan Wardah pasti sudah tidak asing. Tahukah kamu, ada tiga wanita tangguh di balik merek-merek tersebut. 

1. Martha Tilaar

3 Srikandi Perkasa yang Kuasai Pasar Kecantikan di Indonesiaeasterngardenspa.com

Dr. (H.C.) Martha Tilaar adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang kosmetik dan jamu dengan merk dagang Sariayu. Wanita kelahiran Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937 itu mempelajari ilmu kecantikan saat mengikuti suaminya, Dr. Henry A. Rudolf Tilaar bertugas ke Amerika Serikat.

Saat kembali ke Indonesia pada tahun 1969, ia membuka salon kecantikan dengan modal 1 juta rupiah. Kemudian berdirilah Martha's Salon pada 3 Januari 1970 di Jalan Dr. Kusumaatmaja, Jakarta.

Tahun 1972, wanita bernama asli Martha Handana itu pergi belajar ramu-ramuan ke Eropa. Pabrik Yves Rocher di Prancis, Mary Quant di Inggris, dan Hartleben di Jerman Barat dikunjunginya semua. Empat tahun setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan Martha Griya Salon yang memperkenalkan perawatan tradisional. 

Usaha itu terus berkembang dengan diresmikannya pabrik kosmetik PT Sari Ayu, Martha Kosmetika Indonesia pada 22 Desmber 1981 oleh Nelly Adam Malik.

Selain sukses, Marta Tilaar juga semangat dalam memperjuangkan hak perempuan di Indonesia, ia percaya perempuan berhak menentukan nasibnya sendiri dalam berkarier sehingga menjadi wanita yang mandiri, produktif dan bermanfaat untuk Indonesia.

2. Mooryati Soedibyo

3 Srikandi Perkasa yang Kuasai Pasar Kecantikan di Indonesiamustika-ratu-co.id

Hj. DR. BRA. Mooryati Soedibyo, S.S., M. Hum lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 5 Januari 1928. Beliau adalah cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X dari Keraton. 

Sejak usia 3 tahun, dia tinggal di Keraton Surakarta dan mendapat pendidikan tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.

Tahun 1975 Mooryati Soedibyo akhirnya mendirikan perusahaan dengan nama PT Mustika Ratu yang memproduksi jamu dan kosmetik dari bahan tradisional dan alami berkat keahliannya dalam meracik jamu yang dimulai dari garasi rumahnya.

Mooryati Soedibyo tercatat sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia oleh MURI. Dikutip dari mustika-ratu.co.id, ia sering memberi tiga resep bugar dan awet mudanya, yaitu olahraga. 

“Olahraga adalah kunci sehat bagi semua orang. Dengan rajin berolahraga, tubuh tidak hanya dapat mengeluarkan racun-racun tetapi juga dapat memproduksi hormon-hormon pemicu rasa bahagia seperti dopamin dan serotonin”. 

Yang kedua adalah tidur tepat waktu dan yang ketiga adalah rajin minum jamu.  “Sejak muda saya rajin minum jamu, Saat ini pun saya masih rajin. Saya biasanya minum beras kencur yang saya buat sendiri di rumah,” kata Mooryati.

Mooryati Soedibyo juga pernah terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Wakil Ketua MPR dari tahun 2004-2009. Ia merupakan lulusan Universitas Saraswati dan Universitas Terbuka Universitas Sebelas Maret.

Baca Juga: Ingin Sukses? Ini 5 Tips Bisnis Pakaian yang Wajib Ditaati Anak Muda

3. Nurhayati Subakat

3 Srikandi Perkasa yang Kuasai Pasar Kecantikan di IndonesiaKoleksi Wardah

Nurhayati Subakat, lahir di kota Padang Panjang, Sumatera Barat, 27 juli 1950. Ia adalah CEO dari PT Paragon Technology and Innovation, perusahaan yang mengelola merk kosmetik Wardah, Make Over, dan perawatan rambut Putri dan IX. 

Setelah lulus kuliah dari jurusan farmasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), ia kembali ke Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di Kota Padang sebagai seorang apoteker. Setelah lama bekerja di rumah sakit, Nurhayati Subakti kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahahan kosmetik terkenal sebagai staf quality control.

Namun, setelah lama bekerja di perusahaan tersebut, Nurhayati memberanikan diri bermanufer dengan membuka usaha sendiri. Ia mencoba untuk membuat produk sampo bermerk Puteri hanya dengan bantuan satu orang karyawan. Lima tahun setelah usahanya berkembang pesat, pabrik milik Nurhayati Subakti dilalap api dan terbakar. Tetapi ia menolak menyerah dengan keadaanya dan kembali mencoba memulai dari awal lagi.

Pabrik barunya pun beroperasi lagi. Ia kemudian mencoba untuk melakukan inovasi baru dengan membidik konsumen muslimah yang pada akhirnya meluncurkan produk yang kemudian dikenal dengan nama Wardah pada tahun 1995 dan juga mulai masuk di pasar tata rias. 

Kerja keras Nurhayati Subakat tidak sia-sia, saat ini ia memiliki ribuan karyawan dan puluhan cabang yang tersebar di Indonesia. Produknya kini berkembang mencakup perawatan kulit dan juga perlengkapan make up hingga pernah mengantarkannya terpilih menjadi salah satu CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia.

Ketiga wanita ini bisa menjadi inspirasi kamu untuk memulai usaha apapun. Yang pasti, mereka mengajarkan bahwa kerja keras dan pantang menyerah ada kunci kesuksesan dalam berbisnis. 

Baca Juga: Ini Lho Bisnis Pertama Erick Thohir Saat Masih Kecil

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya