Merpati Kembali Beroperasi Tahun 2019 Setelah Berhenti 4 Tahun

Sudah ada investor swasta

Jakarta, IDN Times - Merpati Airlines akan kembali beroperasi  tahun depan menyusul pelaksanaan restrukturisasi dan revitalisasi. Maskapai ini sempat berhenti beroperasi pada 1 Februari 2014 karena masalah keuangan. 

Manajemen PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau MNA mengatakan bahwa mereka tidak berdiam diri dan tetap berupaya untuk menghidupkan MNA lagi dengan terus berupaya meyakinkan pemerintah dan swasta untuk mau mengoperasikan Merpati lagi.

1. Tetap jalankan pembenahan dan sudah dapatkan investor yang tanam Rp6,4 triliun

Merpati Kembali Beroperasi Tahun 2019 Setelah Berhenti 4 TahunANTARA/Ahmad Wijaya

"Rencana perusahaan pada saat dimulainya operasi penerbangan lagi tahun depan akan dilakukan di Biak, Provinsi Papua, yang selama ini merupakan salah satu basis utama Merpati," kata Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Asep Ekanugraha.

Sejak perusahaan tidak beroperasi, pihak manajemen hingga kini tetap melakukan pembenahan internal, seperti menyelesaikan hak karyawan yang tidak digaji selama ini. Perusahaan juga berupaya untuk meyakinkan pemerintah dan mengundang investor swasta agar Merpati bisa hidup lagi.

Asep juga menjelaskan bahwa sudah ada investor swasta yang mau menanamkan Rp6,4 triliun untuk kembali mengoperasikan Merpati. Investor tersebut adalah Intra Asia Corpora. MNA merasa sekarang adalah saat yang dirasa tepat untuk MNA berkiprah lagi di industri penerbangan. Ia optimis kalau MNA akan dapat bersaing dengan maskapai penerbangan lain, apa lagi pasar penerbangan di Indonesia masih terbuka lebar.

2. Gunakan pesawat buatan Rusia

Merpati Kembali Beroperasi Tahun 2019 Setelah Berhenti 4 Tahunpexels.com/Maria Tyutina

MNA nantinya tidak menggunakan pesawat Boeing atau Airbus, melainkan menggunakan pesawat produksi Rusia. Asep pun menegaskan bahwa pesawat yang digunakan bukanlah pesawat yang pernah kecelakaan di Gunung Salak.

Dalam pengoperasiannya tahun depan, MNA tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah atau low-cost carrier (LCC). Perusahaan ini juga akan melakukan penerbangan di wilayah Indonesia timur dan barat, bahkan memungkinkan untuk ke luar negeri.

"Kami sudah belajar dari kejatuhan perusahaan dan saatnya menatap ke depan yang lebih baik. Apalagi selain pemerintah dan investor swasta yang mendukung, sudah banyak perusahaan asuransi yang ikut mendorong beroperasinya MNA lagi," kata Asep, seperti dikutip dari situs Antara, Minggu (11/11).

Baca Juga: Mengenal Serba-Serbi Black Box di Dunia Penerbangan

3. Struktur organisasi baru dan buka lapangan kerja

Merpati Kembali Beroperasi Tahun 2019 Setelah Berhenti 4 TahunWikipedia/Aris Dwipurnomo

Penyusunan struktur organisasi PT MNA (Persero) ini juga sudah di tahap selesai dan investor swasta tidak meminta jatah duduk di struktur, "investor ingin agar dana yang ditanam dapat digunakan dengan baik, sehingga perusahaan juga akan meraup laba yang diharapkan," jelas Asep.

Pemerintah akan memperoleh keuntungan dengan kembali terbukanya lapangan kerja baru karena masih banyak pilot yang menganggur saat ini. Pilihan maskapai dan rute penerbangan yang ditawarkan kepada masyarakat juga semakin beragam.

4. Pemerintah beri dukungan dan tetapkan 10 destinasi wisata

Merpati Kembali Beroperasi Tahun 2019 Setelah Berhenti 4 Tahunpexels.com/pixabay

Pemerintah sangat mendukung perkembangan penerbangan di Indonesia. Dapat dilihat dengan dibangunnya sejumlah bandar udara di beberapa daerah.

Pemerintah juga telah menetapkan 10 destinasi wisata, diantaranya adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Belitung (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo (Jawa Timur), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Baca Juga: Pilihan Program Studi Buat Kamu yang Ingin Kerja di Penerbangan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya