Ternyata Ini yang Bikin Rupiah Perkasa di Bulan November

Rupiah sempat tertekan di Oktober, namun kembali menguat

Jakarta, IDN Times - Setelah terpuruk di bulan Oktober lalu, rupiah menunjukkan kekuatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal November 2018.  Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo mengungkap sebabnya. 

Dia mengungkapkan ada arus modal masuk yang tercatat dari awal November 2018 dengan nilai Rp24 triliun. Modal masuk itu turut menyumbangkan peran yang positif terhadap pergerakan rupiah yang belakangan ini cenderung menguat.

Dalam pelatihan wartawan di Solo hari ini, Dody mengatakan bahwa dari awal November, Rp24 triliun masuk dari inflow saham, Surat Berharga Negara (SBN), maupun corporate bonds. 

"Tren penguatan rupiah sejak akhir Oktober telah menekan depresiasi mata uang rupiah terhadap dolar AS, yang sejak awal tahun mencapai 7,14 persen," kata Dody melanjutkan.

Baca Juga: Ubah Kebiasaan Hangout Kamu Ternyata Bisa Bantu Perkuat Rupiah Lho

1. Rupiah masih berpotensi terus menguat

Ternyata Ini yang Bikin Rupiah Perkasa di Bulan NovemberANTARA News/Satyagraha

Dody menilai pergerakan rupiah saat ini masih undervalued karena mata uang rupiah masih berpotensi mengalami penguatan lebih lanjut. "Kalau melihat gambaran fundamental dan outlook seharusnya rupiah tidak melemah," kata Doddy.

Tetapi, rupiah tidak sendirian karena pada emerging market lain hal ini juga terjadi. Jika ada tekanan dari negara maju, tidak ada yang bisa menahan tidak keluarnya capital  dari emerging market.

"Instrumen moneter yang kita lakukan untuk menyakinkan inflasi dan current account defisit terjaga. Kalau terjaga, tentunya kebijakan moneter, posisinya netral. Tapi misalkan inflasi aman, kurs tidak aman, maka suku bunga disesuaikan, karena itu mandat kita," kata Doddy, seperti dikutip dari situs Antara.

Baca Juga: Tahun Depan, Diperkirakan Kurs Rupiah Rp14.800-Rp15.200

2. Berharap akan pertemuan Presiden AS dan Presiden Tiongkok akan berikan dampak positif

Ternyata Ini yang Bikin Rupiah Perkasa di Bulan NovemberANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Salah satu sentimen negatif yang membayangi perekonomian global adalah perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Doddy pun berharap pada pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Tiongkok, Ji Xinping, di akhir November nanti. Dia berharap pertemuan itu dapat memberikan sentimen positif terhadap pelaku pasar keuangan, terlebih lagi bagi pergerakan nilai rupiah.

"Feeling saya pertemuan itu hasilnya positif dan bisa menenangkan pasar keuangan. Kalau masih berbalik, artinya tantangan bank sentral dan emerging market masih ada," kata Dody.

Pergerakan rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan hingga Rp14.608 pada penutupan hari Jumat (16/11), meski pada akhir Oktober tercatat rupiah berada pada kisaran Rp15.200, atau terapresiasi sebesar empat persen dalam kurun waktu dua minggu.

3. Kebijakan baru BI juga punya andil

Ternyata Ini yang Bikin Rupiah Perkasa di Bulan Novemberduitologi.com/

Dody memastikan bahwa BI akan terus melaksanakan mandat dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan memperbaiki neraca transaksi berjalan yang masih defisit, dan hal tersebut sudah dilakukan melalui kenaikan suku bunga.

Sebelumnya, Lukman Jeong selaku Analis Valbury Asia Futures, mengatakan bahwa kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-day (Reverse) Repo Rate menjadi faktor yang positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah.

Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, bi.go.id, BI 7-Day (Reverse) Repo Rate adalah kebijakan baru Bank Indonesia untuk melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate. Penguatan kerangka operasi moneter ini merupakan hal yang lazim dilakukan di berbagai bank sentral dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan operasi moneter.

Baca Juga: Rupiah Kembali Melemah Gara-gara Sentimen Negatif dari AS

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya