Imbas Pandemik-Perang Ukraina, Afsel Dilirik sebagai Surganya Logam

Afrika Selatan klaim sumber daya mereka masih melimpah

Jakarta, IDN Times - Kebutuhan untuk mengamankan sumber logam baru sebagai bentuk transisi energi, di tengah sanksi yang diterima Rusia, telah menjadi perhatian banyak negara. Rusia diketahui merupakan salah satu produsen utama untuk komoditas logam. 

Di sisi lain, Afrika Selatan sedang menargetkan kenaikan investasi sebesar dua kali lipat pada 2030. Ledakan komoditas yang sebagian dipicu oleh pandemik hingga konflik di Ukraina telah meningkatkan kepercayaan investor dan seharusnya mendorong penambang besar serta kecil ke negara itu.

Perusahaan multinasional dan investor asing dikabarkan sedang mempertimbangkan proyek di Afrika, yang sebelumnya mereka tak pertimbangkan. Pasalnya, negara-negara Afrika diyakini dapat menjadi alternatif jika kondisi hubungan perdagangan internasional dengan Rusia memburuk. 

1. Negara-negara maju dikabarkan khawatir atas pasokan logam mereka

Konferensi Investing in African Mining Indaba dikabarkan akan diselenggarakan pada 9 Mei hingga 12 Mei 2022. Panitia melaporkan bahwa konferensi tersebut akan dihadiri oleh pejabat penting Amerika Serikat serta perwakilan dari Japan Oil, Gas and Metals Corporation (JOGMEC ). 

Hal tersebut diyakini sebagai indikasi bahwa terdapat peningkatan kekhawatiran negara-negara maju untuk mengamankan pasokan logam.

"Kenyataannya adalah sumber daya yang diinginkan dunia biasanya terletak di tempat-tempat yang sulit," kata Steven Fox, ketua eksekutif konsultan risiko politik Veracity Worldwide yang berbasis di New York, dilansir CNA

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk mendukung penuh proyek logam baterai di Afrika sub-Sahara. Proyek tersebut dikabarkan telah mendorong invetasi di kawasan tersebut. 

Baca Juga: Al-Shabab Serang Pangkalan Uni Afrika, 30 Tentara Burundi Tewas

2. Permasalahan keamanan masih jadi salah satu kendala utama di Afrika

Walau beberapa negara dikabarkan telah melirik pertambangan logam di Afrika, risiko penambangan di Afrika sub-Sahara tetap tinggi. Tantangan keamanan masih menjadi salah satu kendala utama di wilayah tersebut. Wilayah Sahel di Burkina Faso yang kaya emas ditinggal Nordgold asal Rusia karena ancaman yang meningkat dari militan, dilansir Mining Technology.

Infrastruktur juga menjadi salah satu kendala utama dalam menjalankan berbagai aktivitas perekonomian. Infrastruktur kereta api yang memburuk di Afrika Selatan memaksa beberapa produsen batu bara untuk menggunakan truk untuk mengangkut produk mereka ke pelabuhan. Hal tersebut diyakini berpengaruh terhadap efisiensi biaya logistik. 

Terkait permasalahan keamanan yang dihadapi negara-negara Afrika lainnya, Afrika Selatan diketahui tidak memiliki permasalahan keamanan yang signifikan. Negara tersebut tak termasuk daftar negara yang diduduki kelompok teroris seperti Boko Haram, Al-Shabaab, atau ISIS. 

3. Afrika Selatan mencoba memulihkan perekonomian dengan investasi tambang

Pertambangan mineral adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi dan strategi pemulihan ekonomi akibat COVID-19 di negara Afrika Selatan. Cadangan mineral di Afrika Selatan diperkirakan bernilai 2,5 triliun dolar AS dan masih belum dieksploitasi, dilansir Africa News

Afrika Selatan berharap negaranya menjadi tujuan investasi pertambangan. Presiden Cyril Ramaphosa telah mengidentifikasi pertambangan sebagai sektor utama dalam rencana pemulihan pascapandemik Afrika Selatan.

Salah satu hal yang dilakukan Pretoria adalah mengubah narasi tentang industri di negara tersebut. Afrika Selatan baru-baru ini menekankan bahwa ada lebih banyak sumber daya untuk batu bara, emas, platinum, dan berlian.

Investor diminta untuk juga menjelajah ke logam seperti krom, vanadium, dan titanium. Walau begitu, diantara 2010 dan 2018, industri ini mengalami kerugian 10 persen yang menyebabkan 50 ribu pekerjaan hilang serta penurunan 45 persen dalam investasi modal tahunan.

Baca Juga: Terparah dalam 30 Tahun, Banjir Afrika Selatan Telan 443 Korban Jiwa

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya