Inflasi Tinggi, India Ngarep Rusia Beri Diskon untuk Impor Minyak

Perang Ukraina-Rusia berdampak pada harga pangan di India

Jakarta, IDN Times - India mengalami inflasi di level tertinggi dalam delapan bulan terakhir pada Februari 2022 karena harga pangan yang lebih tinggi. Harga pangan diproyeksikan akan semakin memburuk akibat gangguan pasokan komoditas yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina.

Harga konsumen naik 6,1 persen pada bulan Februari 2022 dari tahun sebelumnya, ungkap Kementerian Statistik India pada Senin (14/03/2022). Hal tersebut ternyata lebih cepat dari perkiraan rata-rata sebesar 6 persen yang terlihat dalam survei Bloomberg yang dilakukan oleh para ekonom, dilansir Al Jazeera. Angka ini jauh di atas batas atas dari target inflasi yang direncanakan Bank India.

Baca Juga: Usai Setop Impor Minyak Rusia, AS Longgarkan Sanksi bagi Venezuela

1. Perang Ukraina-Rusia akan paksa Bank India untuk merevisi target inflasi

Ketidakpastian yang dipicu perang Ukraina-Rusia kemungkinan akan memaksa bank sentral, Bank India (RBI), untuk meninjau kembali perkiraan inflasi dan pertumbuhannya pada pertemuan kebijakan April 2022 mendatang. Namun, itu tidak mungkin memaksa RBI untuk mengetatkan suku bunga terlebih dahulu mengingat pembuat kebijakan berniat mendukung pemulihan ekonomi dalam jangka panjang.

Inflasi secara keseluruhan dipengaruhi oleh meningkatnya biaya makanan dan pakaian serta alas kaki. Harga makanan melonjak 5,9 persen, harga pakaian dan alas kaki naik 8,9 persen dan harga perumahan naik 3,6 persen dilansir India Today,

Ada pula harga bahan bakar dan listrik yang memiliki dampak signifikan terhadap harga komoditas lainnya yag naik sebesar 8,7 persen. Situasi bisa lebih buruk jika pengecer bahan bakar mulai memberikan harga minyak mentah yang lebih tinggi yang disebabkan oleh perang Rusia. 

Baca Juga: Inflasi Turki Meledak Mendekati 49 Persen, Rekor Baru

2. Inflasi yang tinggi di India disebabkan oleh naiknya harga minyak, logam, dan bahan kimia

Menurut data yang dirilis Pemerintah India, Indeks Harga Grosir (WPI) di India naik 13,11 persen pada Februari 2022. Sebelumnya, angka inflasi telah melewati angka 13 persen pada Desember 2021, tepatnya di angka 13,56 persen. Walau begitu, WPI sedikit melunak pada Januari 2022 menjadi 12,96 persen. 

Dilansir India.com, menurut rilis Pemerintah India, tingginya tingkat inflasi disebabkan oleh kenaikan harga minyak, harga logam dan harga produk kimia. Harga minyak hampir dua kali lipat dalam satu bulan terakhir karena perang Rusia-Ukraina. 

“Tingginya tingkat inflasi pada Februari 2022 terutama disebabkan oleh kenaikan harga minyak mineral, logam dasar, bahan kimia dan produk kimia, minyak mentah & gas alam, bahan makanan dan barang non-makanan dll dibandingkan dengan bulan yang sama pada bulan Februari 2022. tahun sebelumnya,” ungkap pemerintah setempat.

Selain itu, Rusia adalah pengekspor gandum terbesar ke dunia dan Ukraina adalah pemasok gandum terbesar keempat. Dengan wilayah Laut Hitam di bawah krisis, yang mana sebagian besar perdagangan gandum terjadi, maka harga melonjak. India sendiri diketahui juga mengandalkan gandum sebagai makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca Juga: Impor Gandum Ukraina Akan Terganggu, Harga Mie Instan dan Roti Naik?

3. India mempertimbangkan untuk mendapatkan harga minyak yang sudah diberi diskon dari Rusia

Dilansir The Indian Express, harga bensin mengalami kenaikan sebesar 58,33 persen. Ada juga harga  HSD (High-Speed Diesel) yang juga mengalami inflasi yang tinggi, yaitu 53,59 persen. 

Harga LPG juga diketahui mengalami kenaikan sebesar 26,27 persen. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah India mempertimbangkan mendapatkan harga diskon dari Rusia untuk komoditas minyak mentah, dilansir Reuters. Di saat berbagai negara mulai mengurangi dan bahkan menghentikan pasokan minyak dari mereka, India berharap dapat mengambil keuntungan dari kebijakan sanksi yang dibebankan terhadap Rusia. 

Selama ini, India tidak bergantung kepada Rusia terkait pasokan minyak mentah. Rusia sendiri paling banyak mengekspor minyak mentahnya ke negara-negara seperti Belarus, Kuba, Curacao, Kazakhstan, Slovakia, dan Latvia. 

Besar kemungkinan Pemerintah India akan mengimpor minyak Rusia dalam jumlah yang besar untuk menekan permasalahan inflasi yang terlalu tinggi dalam satu bulan terakhir. Hal tersebut pastinya dapat mempengaruhi kebijakan politik internasional antara India dan Rusia dalam waktu dekat. 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya