Perusahaan Asia Mulai Hentikan Pengiriman Barang ke Rusia

Perusahaan China memilih tetap berada di Rusia

Jakarta, IDN Times - Sejak invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina, berbagai perusahaan menarik operasinya di Kota Moscow dan kota-kota Rusia lainnya. Hal tersebut tak lepas dari kebijakan luar negeri negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. 

Dari lebih dari 370 perusahaan global yang telah menarik, menangguhkan, atau mengurangi operasi di Rusia, ternyata sebagian besar berkantor pusat di Eropa atau Amerika Utara. Beberapa merek ternama yang masuk dalam daftar tersebut adalah McDonald's, Shell, Nike, dan Apple.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Dinilai Makin Ancam Ketahanan Pangan Dunia

1. Awalnya, kebanyakan perusahaan Asia tak ikut aksi jatuhkan sanksi terhadap Rusia

Perusahaan Asia Mulai Hentikan Pengiriman Barang ke Rusiacuplikan promosi produk perusahaan asal Korea Selatan, Samsung (sammobile.com)

Di samping banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghentikan operasinya di Rusia, perusahaan-perusahaan raksasa dari Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan negara Asia lainnya justru lebih memilih untuk tetap berada di Rusia, dilansir Al Jazeera. Ada pula beberapa perusahaan yang telah keluar dari Rusia dengan melakukan komunikasi yang sangat hati-hati dengan pemerintah setempat. 

Diamnya banyak perusahaan Asia membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kebijakan etika dan reputasi yang sedang dilakukan perusahaan tersebut. Ketika Amerika Serikat mengumumkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia beberapa minggu lalu, hal tersebut telah mempengaruhi kebijakan perusahaan di berbagai negara yang telah beroperasi di Rusia. 

Di sisi lain, belasan perusahaan teknologi di Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang sibuk meneliti dampak kebijakan negara-negara Barat terhadap terhadap kebijakan perusahaan mereka. Kebanyakan dari perusahaan tersebut pada akhirnya tak ikut tren pencabutan operasi dari wilayah Rusia. 

Baca Juga: Bukan Perang Rusia-Ukraina, Ini yang Pengaruhi Pasar Obligasi RI

2. Smartphone China laku keras setelah banyak perusahaan menutup produksi ke Rusia

Samsung menjadi satu dari sedikit perusahaan besar di Asia yang menghentikan pengiriman barang menuju Rusia. Perusahaan LG juga dikabarkan juga menghentikan pengiriman barang menuju Rusia dengan alasan kemanusiaan. Sebagai catatan, penghentian pengiriman bukan berarti penjualan produk tersebut dihentikan sepenuhnya.

Di sisi lain, produk perusahaan China seperti Huawei, Oppo, dan Vivo malah laku keras di Rusia dalam beberapa waktu terakhir, dilansir South China Morning Post. Perusahaan China sendiri diketetahui tak menutup produksinya di Rusia.

Hal tersebut seiring dengan kebijakan luar negeri China yang tak ingin menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Bahkan, China merupakan salah satu negara yang tidak mengecam aksi invasi Rusia di Sidang PBB bersama beberapa negara lainnya seperti Venezuela dan Suriah.

Baca Juga: Tambah Sanksi, AS Larang Impor Berlian hingga Vodka dari Rusia

3. Reputasi dalam jangka panjang jadi alasan perusahaan Asia tak tutup produksinya di Rusia

Merek teknologi Taiwan ASUS, MSI dan Acer semuanya menolak pertanyaan media tentang masalah ini, dilansir Al Jazeera.. Dalam Economic Daily News Taiwan, seorang karyawan di sebuah perusahaan yang tidak disebutkan namanya telah mengatakan bahwa perusahaannya takut bahwa penarikan yang sangat publik akan menyinggung Moskow. Mereka khawatir hal tersebut dapat mempersulit operasi bisnis dalam jangka panjang. .

Walau begitu, ASUS, salah satu merek internasional paling terkenal di Taiwan, diperingatkan oleh beberapa tokoh politik terkenal untuk tidak menodai citra teknologi Taiwan dengan tetap berada di Rusia setelah para pemimpin Ukraina secara terbuka memintanya untuk keluar dari pasar. Perusahaan segera mengkonfirmasi pengiriman produksi menuju Rusia telah dihentikan walau pengakuan tersebut dinyatakan secara diam-diam.

Merek pakaian Jepang Uniqlo awalnya berjanji untuk tinggal di Rusia karena menilai pakaian merupakan "kebutuhan hidup". Pada akhirnya, Uniqlo mengubah arah kebijakannya dan mengikuti langkah Zara dan H&M untuk keluar dari pasar Rusia.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya