Eksklusif! Ngobrol Bareng Anderson Tanoto soal Bisnis Berkelanjutan

Seperti apa bisnis berkelanjutan menurut Anderson Tanoto?

Guys, kalian tahu gak sih saat ini dunia kita sedang mengalami banyak dampak perubahan iklim yang ekstrem? Semua orang diharapkan bisa mengambil bagian dalam pencegahan perubahan iklim yang semakin masif. Tak terkecuali dari sektor swasta, karena mereka adalah salah satu bagian yang paling berpengaruh. Yap, mencapai kemajuan bisnis dan aspek keberlanjutan memang menjadi sangat krusial untuk diterapkan saat ini. 

Bahkan beberapa perusahaan di dunia juga sudah menunjukkan komitmennya lho untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan seperti Tesla, Unilever, hingga IKEA. Jadi, gak cuma untuk memberikan dampak terhadap mitigasi iklim, tapi juga bagaimana perusahaan juga tetap dapat menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat.

Eits, tapi gak cuma perusahaan di luar negeri aja lho yang punya inisiatif keberlanjutan dalam bisnisnya. Di Indonesia, ada produsen pulp dan kertas APRIL Group. Mereka punya visi satu dekade untuk memberikan dampak positif terhadap iklim alam dan masyarakat sembari tumbuh menjadi perusahaan yang lebih berkelanjutan.

Kira-kira seperti apa ya komitmen APRIL Group selama 10 tahun ke depan dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat? Anderson Tanoto, Managing Director RGE yang merupakan induk usaha APRIL, memaparkannya dalam sebuah wawancara eksklusif bersama IDN Times. Yuk, simak selengkapnya!

1. Konsep sustainability sejak APRIL Group berdiri

Eksklusif! Ngobrol Bareng Anderson Tanoto soal Bisnis BerkelanjutanAnderson Tanoto dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times (Instagram/anderson.tanoto)

APRIL merupakan perusahaan penghasil serat, pulp dan kertas berkelanjutan yang mengelola hutan tanaman industri (HTI)  dan menjalankan kegiatan manufaktur di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

Produsen kertas “PaperOne” yang telah dipasarkan hingga di 70 negara ini berdiri sejak 1993 silam. Dalam wawancaranya bersama IDN Times, Anderson Tanoto menjelaskan bahwa sejatinya konsep sustainability atau keberlanjutan sudah ada sejak awal APRIL berdiri. 

Seperti diketahui, dalam pengelolaan HTI yang berkelanjutan, konsep siklus tanam-panen- tanam adalah kunci dalam menjaga proses kelestarian dan produktivitas.Seiring berjalannya waktu, APRIL semakin menguatkan komitmen keberlanjutan dengan menerapkan kebijakan Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0.

Fundamentally, model bisnis hutan tanaman industri itu sustainable. Selama 28 tahun terakhir kami menanam kayu, kemudian kami panen, kami tanam lagi dan panen kembali,” kata Anderson.

Baca Juga: 6 Ide Sustainable Packaging, Alternatif Kemasan Yang Ramah Lingkungan

2. Komitmen keberlanjutan APRIL2030

Eksklusif! Ngobrol Bareng Anderson Tanoto soal Bisnis BerkelanjutanArea ekosistem restorasi APRIL Group (Dok. APRIL Group)

APRIL menggunakan serat kayu eukaliptus dan akasia sebagai material dasar produknya. Serat kayu tersebut kemudian diolah ke dalam bentuk pulp dan kertas. Produksi pulp APRIL ini kemudian diproses menjadi berbagai produk yang kita butuhkan sehari-hari lho, misalnya tisu hingga kantong kemasan. 

Selain itu, APRIL juga memproduksi dissolving pulp yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan serat rayon. Nah, serat rayon ini cukup menarik karena bisa dibuat menjadi baju, tisu basah, hingga handuk. From plantation to fashion!

“Jadi bisnis kita sangat menarik, gak cuma dari sisi sustainable raw material, tapi juga dari sisi produk. Bahkan saya lihat 10 tahun ke depan, hal ini menjadi sangat menarik. Karena kita memulai dengan renewable raw material,” ucap Anderson.

Sejak 2020 lalu, APRIL Group memperkuat agenda sustainability dengan visi APRIL2030. Lewat visi ini, APRIL Group berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada iklim, alam, dan masyarakat sembari tumbuh menjadi perusahaan yang lebih berkelanjutan.

3. Perubahan iklim jadi salah satu alasannya

Eksklusif! Ngobrol Bareng Anderson Tanoto soal Bisnis BerkelanjutanIlustrasi perubahan iklim (Shutterstock/Mr.Norio)

Anderson menjelaskan beberapa alasan mengapa APRIL Group sangat ambisius menjalankan komitmen APRIL2030. Salah satunya adalah karena isu perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. 

“Bahkan climate change adalah suatu hal yang generasi kita akan hadapi dan rasakan. Jadi komitmen ini bukan hanya untuk perusahaan saja. Dari sisi young leadership seperti kita juga harus lebih proaktif. Jangan lagi reaktif dan jangan lagi menunggu. Karena kita tidak ada waktu lagi,” kata dia.

Selain itu, APRIL2030 juga merupakan bentuk komitmen terhadap setiap konsumen mereka yang ada di berbagai negara. Seperti yang kita tahu kalau APRIL adalah perusahaan Indonesia yang mengekspor produknya, salah satunya PaperOne ke 70 negara. Untuk itu, mereka selalu menerapkan standar internasional terhadap produk-produknya, baik dari segi kualitas maupun sustainability.

4. Fokus APRIL2030

Eksklusif! Ngobrol Bareng Anderson Tanoto soal Bisnis BerkelanjutanProgram komitmen APRIL2030 (Dok. APRIL Group)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa APRIL2030 fokus untuk memberikan kontribusi positif terhadap iklim, alam, dan masyarakat sembari tumbuh menjadi perusahaan yang berkelanjutan. Anderson memaparkan bahwa ada 4 pilar dengan 18 target yang harus dicapai APRIL Group dalam 8 tahun mendatang. Apa saja? 

  • Iklim positif: APRIL bertekad untuk menurunkan emisi karbon dengan mewujudkan nol emisi bersih dari pemanfaatan lahan. Dalam setahun terakhir, APRIL telah mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan lewat pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (solar panel) yang akan terpasang dengan kapasitas penuh sebesar 20 Megawatt pada 2025. APRIL juga menyediakan dua bus listrik untuk mobilitas karyawan sebagai langkah awal mendukung terciptanya transportasi rendah karbon di wilayah operasional perusahaan.
     
  • Lanskap yang berkembang: APRIL mendorong upaya konservasi sebagai bagian dari pendekatan proteksi-produksi dalam pengelolaan lahan. Mereka memastikan bahwa sebagian besar lahan berada dalam kondisi terpelihara, terlindungi, dan memiliki keanekaragaman hayati. Saat ini APRIL mengelola sekitar 360.000 hektar lahan untuk konservasi dan restorasi. Untuk  memajukan  lanskap  yang  berkembang, APRIL telah membangun laboratorium penelitian di fasilitas Eco-Camp yang akan mendukung penelitian berkelanjutan mengenai ilmu lahan gambut tropis.
     
  • Kemajuan inklusif: APRIL fokus untuk memberdayakan masyarakat melalui serangkaian inisiatif transformatif dalam peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender hingga upaya menekan kemiskinan di sekitar wilayah operasional. Sepanjang 2021, salah satu aksi nyata di bidang pendidikan yakni memperluas dukungan peningkatan kualitas pendidikan kepada 172 sekolah yang berada dalam wilayah operasional kerja APRIL Group.
  • Pertumbuhan yang berkelanjutan: Upaya yang dilakukan APRIL agar perusahaan menjadi lebih produktif, terdiversifikasi, dan sirkuler. Dalam operasionalnya, APRIL telah memperkenalkan serangkaian proyek khusus untuk mengurangi penggunaan air dan meningkatkan daur ulang air limbah pada 2021 lalu.

5. Harapan APRIL Group di masa mendatang

Eksklusif! Ngobrol Bareng Anderson Tanoto soal Bisnis BerkelanjutanIlustrasi ekonomi sirkular (Shutterstock/MG_vectors)

Di masa depan, Anderson berharap APRIL dapat terus berkembang dan menjadi pionir perusahaan berkelanjutan di Indonesia.

“Jadi impian saya di 2030 adalah bagaimana kita sebagai Indonesian company bisa bangga dan dihormati. Karena bisa memproduksi dan memasarkan produk hingga ke puluhan bahkan ratusan negara. Itu adalah tujuan pertama saya,” akunya.

Sementara dari dari sisi lingkungan, Anderson berharap di tahun 2030 lebih banyak industri yang mengedepankan ekonomi sirkular. Buat yang belum tahu, model industri ini berfokus pada reducing, reusing, dan recycling sehingga bisa berdampak baik bagi lingkungan. Misalnya industri dapat mengurangi atau mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan (bio based).

Okay guys, itu tadi wawancara eksklusif IDN Times bersama pemimpin milenial, Anderson Tanoto. Wah, jadi makin bertambah dengan pengetahuan kita tentang sustainable business dan komitmen berkelanjutan APRIL2030! (WEB)

Baca Juga: Penguatan Infrastruktur Digital Kunci Industri E-Commerce Sustainable

Topik:

  • Asri Muspita Sari

Berita Terkini Lainnya